KERIBUTAN pecah antara sejumlah Debt Collector dan pemilik mobil yang diduga nunggak cicilan.
Kejadian itu terjadi, Senin (16/7/2018) di Jalan Rawa Tembaga, Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan Warta Kota, sejumlah debt collector datang menghampiri mobil Honda Civic berwarna hitam itu dan meminta pemiliknya turun.
Ternyata, di dalam mobil itu ada sejumlah anggota sebuah organisasi masyarakat (ormas) sehingga mengakibatkan keributan karena mereka tidak terima mobilnya ditarik paksa.
"Kalau saya dengar-denger mobil yang ditarik adalah mobil salah satu anggota ormas, makanya ada keributan cukup ramai," kata Yahya, salah satu pengendara motor saat melintas di lokasi.
Yahya mengatakan, pemilik mobil langsung diberhentikan beberapa orang bertubuh tegap. Setelah itu langsung terjadi cekcok, bahkan sempat ada insiden saling pukul. Tak lama, mereka dipisahkan oleh beberapa warga dan anggota kepolisian yang tengah patroli.
"Namun keributan semakin parah karena didalam mobil ada sejumlah anggota ormas. Tapi dipisahkan warga setempat dan anggota polisi yang sedang patroli," katanya.
Menurut Yahya, setelah ribut keduanya berusaha didamaikan.
Namun, upaya itu kandas karena mobilnya tetap ditarik. Sedangkan beberapa anggota ormas masih di lokasi sambil menunggu rekan-rekanya datang.
"Saya lihat yang ormas sibuk telepon sana-sini seperti memanggil pasukan. Tapi mobilnya udah dibawa kabur debt collector," katanya.
Yahya menambahkan, akibat keributan itu kondisi jalan setempat mengalami kemacetan yang cukup panjang.
Beberapa pengendara lain juga sibuk berkerumun karena penasaran.
"Saya dari arah Asrama Haji mau ke Pemkot Bekasi macet sampai 2 kilometer. Kemacetan terutama berada di titik keributan," paparnya.
Saat Wartakota bertanya mengenai kejadian, pemilik mobil enggan berkomentar banyak.
"Engga engga mas, ini saya lagi mau urus. Harus jangan pakai kekerasan seperti itu, tindakan juga kan melanggar," katanya.
Sebelumnya, seorang ibu (42) tak berhenti menangis histeris sembari memeluk erat anak kandungnya (14) di depan rumah toko (ruko) sebuah perusahaan finance, Jumat (6/7/2018) di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.
Diduga, putrinya menjadi korban penculikan dengan disertai pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah debt collector, usai sepeda motor yang dibawa putrinya dirampas.
Diketahui, awal mula kejadian itu, ketika anak tercinta korban melintas dengan mengendarai sepeda motor jenis matic di wilayah Palmerah, Jakarta Barat.