Saat mengontrak di sana kata Nurul, Udjan hanya tinggal dengan Lies. "Tapi ceritanya bu Lies, Pak Udjan itu punya empat anak dari istri sebelumnya. Mereka tinggal ada yang di Citereup dan di Tambora, Jakarta Barat," kata Nurul.
Sementara dengan Lies, Udjan tidak memiliki anak.
Lies, katanya berperawakan sangat gemuk dan menderita diabetes cukup lama. "Bu Lies meninggalnya juga karena diabetes dan jantung. Warga sini beberapa datang waktu bu Lies meninggal dan disemayamkan di Tambora di rumah anak Udjan," kata Nurul.
Hendra, suami Nurul mengatakan kepada warga sekitar Udjan memang tidak bergaul. "Kalau istrinya bu Lies, bergaul sama ibu-ibu di sini," kata Hendra.
Menurut Hendra, saat tinggal di wilayahnya, Udjan memang kerap mengaku-ngaku sebagai pensiunan tentara berpangkat kolonel.
"Cukup sering dia ngaku Kolonel ke warga. Beberapa warga ya percaya, tapi banyak yang tahu dia bohong. Tahunya ya dari istrinya bu Lies," kata Hendra.
Ketua RT 2/1, Cisalak, Kamisun (50), menuturkan Udjan Susanto sejak dia menjadi ketua RT, 6 tahun lalu, Udjan dan istrinya tidak lagi tinggal di wilayahnya.
"Jadi sudah sekitar 6 tahun, dia tidak lagi tinggal di sini dan sudah bukan warga kami," kata Kamisun.
Menurutnya, KTP yang dimiliki Udjan dikeluarkan oleh Ketua RT lain sebelum dirinya yakni Hendra.
Kamisun memastikan tidak ada anak Udjan yang saat ini tinggal di wilayahnya.
"Bahkan waktu dulu dia tinggal mengontrak di sini, saya juga kurang jelas apakah dia tinggal bersama anaknya atau tidak. Setahu saya dia mengontrak sama istrinya saja," kata Kamisun.
Seperti diketahui Udjan Susanto, ditemukan di atas got di depan SD Widuri Indah, Jakarta Barat.
Pria 74 tahun itu ditelantarkan dalam keadaan sakit. Udjan yang lemas tidur, buang air kecil dan besar di atas got tersebut.
Dia ditemukan oleh aparat Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Aparat yang menemukan Udjan melaporkan hal tersebut kepada petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat untuk diselamatkan.
Dari informasi yang didapat petugas, Udjan tidak lagi diakui oleh anaknya SS yang tinggal di Tambora. Hal itu diperkuat dengan surat pernyataan bermeterai SS yang tak lagi mengakui Udjan sebagai ayahnya.(bum)