Pegawai BNN yang Dibunuh Suaminya Dituding Matre dan Temperamental, Ini Kata Keluarga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INDRIA Kameswari

Baca: Gara-gara Kasus First Travel, Indra Bekti Jadi Sangat Berhati-hati Jalankan Bisnis Travel

Dari rekaman suara telepon genggam tersebut, Indria dikesankan sebagai sosok istri yang temperamental, karena terus memukul Akbar selaku suami, serta tidak mau hidup susah atau materialistis karena terus menagih mobil dan rumah mewah.

Menurut E, jika Indria seorang istri yang materialistis atau tidak mau hidup susah, maka dia tidak akan mau tinggal di rumah kontrakan di perumahan River Valley, Kabupaten Bogor, dan pergi pulang kerja dengan menumpangi angkot, selama lima tahun berumah tangga.

"Katanya Indri istri matre. Lah, kan sama Akbar aja tinggalnya rumah ngotrak Rp 15 juta setahun. Dia ngantor aja naik angkot. Padahal, rumah tangga sudah lima tahun. Kalau misalnya Indria matre, mana mau naik angkot," tutur E.

Baca: Bukti Digital Kasus Saracen Tembus 100 Gigabyte

"Suaminya Indria yang pertama seorang dokter. Suami yang kedua, Akbar ini, harapannya enggak tinggi, tapi Indria mau nikah terima apa adanya dia," sambungnya.

Sepengetahuan E, Indria dalam kesehariannya semasa hidup tidak pernah mengenakan pakaian, perhiasan, maupun tas bermerek.

"Dia sehari-hari pakai baju murahan dan make up-nya juga biasa aja. Tapi, karena wajahnya sudah cantik dari sananya, yang dipakainya itu membuatnya lebih bagus," kata E.

Baca: Polisi Pastikan Aksi Kelompok Saracen Bermotif Ekonomi

"Barang-barang yang dikenakannya itu barang-barang ITC. Dia normal, sama seperi ibu-ibu lainnya. Apalagi dia sudah punya anak. Dia justru lebih memperhatikan, protektif tentang anaknya, di antaranya soal makan dan kesehatan," bebernya.

E menampik kesan sifat negatif seorang Indria, sebagaimana rekaman telepon genggam yang disampaikan keluarga Akbar kepada media.

Apalagi, keributan itu terjadi pada dua tahun lalu, dan bukan awal Februari 2017.

Hal itu diketahui karena ada percakapan Indria di rekaman itu yang menyebut mobil odong-odong.

"Kan telepon genggam yang dipakai untuk rekam itu rusak. Anaknya, Briban, yang cerita HP itu dibanting sama Abinya dua tahun lalu," ucapnya.

Baca: Baru Bisa Bawa Mobil Matik, Puspa Lupa Pindahkan Persneling Lalu Masuk Got

Halaman
123

Berita Terkini