Cegah Kepala Kakaknya Dibacok Sajam, Anggota Linmas Tangkis dengan Tangan Kanan, Berujung Diamputasi

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Aksi Heroik Mahmudin (43), anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) RW 05, Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, melerai tawuran di Gambir, Jakarta Pusat, ternyata harus dibayar mahal.

Mahmudin mesti merelakan tangan kananya diamputasi oleh dokter setelah sebelumnya kena bacokan saat mencoba melerai aksi tawuran dan mencegah kepala kakaknya terkena bacokan senjata tajam.

Peristiwa itu terjadi pada 26 Juli 2025 sekitar pukul 03.30 WIB di Jalan KH Hasyim Ashari, Petojo Utara, Gambir. 

Baca juga: Sebelum Meninggal, Dorman Borisman Alami Kritis dan Tak Sadarkan Diri usai Amputasi Kaki Kiri

Saat kejadian Mahmudin tengah berjaga di pos keamanan.

Ia bertanggung jawab memastikan anak-anak di wilayahnya di RW 5, Kelurahan Petojo Utara tidak keluar rumah,

Hal itu menurut Mahmudin untuk mencegah merek dan warga ikut terlibat dalam aksi tawuran.

Namun, sekelompok pemuda dari wilayah lain, datang dengan menumpang 20 sepeda motor.

Mereka melintas di lokasi di mana Mahmudin berjaga.

Mahmudin sempat menghalangi agar rombongan itu tidak berhenti, agar tawuran tidak terjadi. 

Saat itu diketahui Mahmudin bersama kakaknya Syaban.

Namun, tiba-tiba, salah seorang pemuda dari kelompok itu menyerang Syaban dari belakang dengan senjata tajam.

Pelaku menghunuskan senjata tajamnya ke arah kepala Syaban.

Baca juga: Pilu, Cerita Nia Ambil Ijazah SMP Anak yang Meninggal usai Jadi Korban Tawuran di Cengkareng Jakbar

Mahmudin yang melihat hal itu menangkis senjata tajam pelaku dengan tangan kanannya hingga luka parah.

“Seharusnya kepala saya yang kena sabetan senjata tajam. Tapi ditangkis adik saya, sehingga mengenai tangannya. Lukanya cukup dalam,” ungkap kakak korban Syaban, Selasa (26/8/2025).

Syaban menyampaikan, Mahmudin sempat dilarikan warga ke RS Tarakan untuk mendapat perawatan.

Di sana Mahmudin menjalani operasi penyambungan tangan.

Namun bekas luka di tangan justru memburuk dan muncul bercak hitam akibat pembuluh darah yang putus.

Dua minggu kemudian, tim medis memutuskan untuk melakukan amputasi.

“Hari ini korban kembali dibawa ke RS Tarakan untuk tindakan amputasi. Kami sudah melapor sejak hari pertama, korban juga sudah divisum. Tapi sampai sekarang belum ada kabar dari polisi. Keluarga berharap pelaku segera ditangkap,” ungkap Syaban.

Sementara itu, Ketua RW 05 Petojo Utara, Firmansyah, mengatakan petugas Linmas yang tugas berjaga dua orang dan salah satunya Mahmudin. 

Saat itu korban berusaha melerai, agar tidak terjadi tawuran.

Baca juga: Tawuran di Manggarai Jaksel Diduga Sengaja Dilakukan untuk Konten Medsos, Perekam Video Diburu

"Dari rekaman CCTV terlihat rombongan pelaku datang sekitar 20–30 motor sambil membawa senjata tajam,” jelasnya.

Firmansyah menjelaskan pihak RW telah mengurus administrasi BPJS korban untuk perawatan lukanya.

Selain itu juga membuat laporan, serta menjalani pemeriksaan untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polsek Gambir.

Namun, hampir sebulan sejak kejadian, pihak keluarga belum mendapat kepastian mengenai penangkapan pelaku.

“Kami hanya ingin pelaku segera ditangkap agar korban bisa fokus pada pemulihan. Mudah-mudahan kondisi Mahmudin segera membaik dan dapat kembali beraktivitas,” tutur Firmansyah.

Terpisah, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki menjelaskan, hingga kini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak Polsek Gambir.

"Sedang ditanyakan ke Polsek Gambir," katanya saat dihubungi, Selasa (26/8/2025).

Hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban terkait aksi pembacokan yang terjadi di Kawasan Gambir. Jakarta Pusat (m32)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp