Berita Jakarta

Kemenkes Bagikan Obat Cacing kepada Tetangga Raya, Balita yang Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing

Raya tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
OBAT CACING- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai bersilaturahmi ke Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/8/2025). Pada kesempatan itu, Budi menanggapi kematian balita Raya yang tubuhnya dipenuhi dengan cacing 

 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTAKementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan obat cacing kepada semua warga yang tinggal satu desa dengan Raya, balita yang tubuhnya dipenuhi cacing gelang hingga meninggal dunia. 

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai bersilaturahmi ke Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/8/2025).

Diketahui, Raya tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat. 

Dia menilai langkah tersebut diambil Kemenkes guna memutus penyakit cacing di desa tersebut. 

"Semua yang ada di desa itu saya minta dikasih obat cacing. Supaya bisa sembuh. Karena cacing itu obatnya ada dan murah sebenernya," kata Budi.

Baca juga: Massa Manfaatkan Momen Hujan Deras untuk Kembali Datangi Gedung DPR RI, Jalan Tol Lumpuh

Selain itu, Budi memastikan semua anggota keluarga Raya yang mengidap penyakit tuberkulosis atau TBC diberi penanganan hingga sembuh.

"Melihat keluarga juga yang ada kena TBC, itu juga harus segera diobati karena TBC itu sangat mematikan," jelas dia.

Sebelumnya diketahui, kisah bocah berusia 3 tahun bernama Raya, yang meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing, viral di media sosial.

Raya dan keluarga tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Desa Cianaga berjarak sekira 50 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang berada di Kota Pelabuhanratu.

Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah cacing yang diangkat dari tubuh mungil bocah itu.

Disebutkan dalam video itu, masih banyak telur atau larva yang bersemayam di dalam tubuh Raya.

Berdasarkan video yang diunggah akun Facebook Rumah Teduh, memperlihatkan kondisi Raya yang kritis saat dirawat diIntensive Care Unit (ICU).

Kisah pilu Raya ini mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Mantan Bupati Purwakarta itu mengaku prihatin dan kecewa terhadap peristiwa yang menimpa Raya.

"Saya menyampaikan prihatin dan rasa kecewa yang sangat dalam serta permohonan maaf atas meninggalnya seorang balita berusia tiga tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," katanya, dalam video yang ia unggah di Instagram.

Setelah mengetahui kejadian itu, Dedi langsung menghubungi dokter yang menangani Raya. Dari penjelasan dokter, Raya menderita cacingan.

Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit cacing pada tubuh manusia, terutama pada saluran pencernaan.

Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih rentan menyerang anak-anak dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Kemarahan Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram dan marah saat menyampaikan soal fakta adanya balita perempuan berusia 3 tahun bernama Raya di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tewas dengan kondisi tubuh hingga otaknya dipenuhi cacing.

Dedi Mulyadi menyatakan prihatin dan kecewa atas meninggalnya Raya, karena menilai adanya ketidakpedulian dan kelalaian dari aparat desa setempat hingga Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di sana.

"Saya menyampaikan prihatin dan rasa kecewa yang sangat dalam serta permohonan maaf atas meninggalnya seorang balita berusia 3 tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," kata Dedi Mulyadi di akun Instagramnya @dedimulyadi71, yang dikutip WartaKotalive.com, Selasa (19/8/2025).

Baca juga: Depan Dedi Mulyadi, Bupati Bekasi Ade Kuswara Klaim Bongkar 11 Ribu Bangli di Aliran Sungai

Menurut Dedi Mulyadi, dirinya telah menelepon dokter yang menangani Raya, dan mendapat penjelasan dari dokter soal kondisi Raya.

Dedi mengatakan dokter tersebut menyebutkan dalam bahasa sederhana bahwa Raya telah mengalami cacingan akut.

"Selain itu, Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (Raya) sering dirawat oleh neneknya, dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru atau TBC," kata Dedi.

Menurut Dedi, diketahui sejak balita, Raya terbiasa hidup di kolong rumah.

"Dan di kolong rumah itu bersatu dengan ayam dan kotoran. Sehingga dimungkinkan dia seringkali tangannya tidak pernah dicuci kemudian mulutnya kemasukan cacing sehingga menimbulkan cacingan yang akut," papar Dedi.

Dedi mengaku menyampaikan rasa duka yang mendalam selain memberikan perhatian kepada Kepala Desa setempat hingga Ketua Tim Penggerak PKK dan bidan desa.

Baca juga: Mual hingga Diare, Puluhan Siswa PAUD dan SD di Cidolog Sukabumi Diduga Alami Keracunan Makanan

"Untuk itu saya menyampaikan rasa duka dan perhatian yang utama kepada Ketua Tim Penggerak PKK, Kepala Desa, Bidan Desa yang berada di daerah tersebut yaitu Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kampung Pangenyangan," kata Dedi.

"Untuk itu semua dimungkinkan saya akan memberikan sanksi karena fungsi-fungsi pokok-pokok pergerakan PKK-nya tidak jalan, fungsi posyandunya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan," tambah Dedi Mulyadi.

Sanksi-sanksi kata Dedi akan diberikan bagi siapapun dan daerah manapun di Jawa Barat, yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat. 

"Dan selanjutnya kami akan melakukan langkah-langkah penanganan terhadap keluarga tersebut. Terimakasih, termasuk hari ini, kami mengirim tim untuk mengangkut seluruh keluarga tersebut, agar keluarganya dirawat karena menderita TBC," papar Dedi.
 
Dedi berharap kejadian ini serta sanksi yang diberikannya menjadi perhatian seluruh aparat pemerintahan di Jawa Barat agar senantiasa peduli pada kondisi warganya.
 
"Ini perhatian bagi kita semua, seluruh aparat pemerintahan untuk senantiasa dalam setiap hari kroscek terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan. Jangan ribut, jangan abai, ketika peristiwanya terjadi. Salam hormat untuk semua, semoga kita bisa bekerja dengan baik," kata Dedi.

Sepeerti diketahui balita perempuan bernama Raya di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tewas dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing atau didiagnosa mengalami cacingan akut.
 
Raya merupakan anak dari pasangan suami istri Udin (32) dan Endah (38).

Endah diketahui menderita ODGJ sedangkan Udin sang ayah menderita TBC. 

Mereka tinggal di sebuah rumah bilik dengan model panggung.

Di mana bagian bawahnya adalah kandang ayam yang penuh kotoran.

Diduga Raya terpapar cacing dari sana, karena terbiasa bermain dan hidup di kolong rumah.

Kondisi Raya ditemukan oleh tim pegiat sosial Iin atau @rumah_teduh_sahabat_iin, pada 13 Juli 2025.

Kondisi Raya saat itu sudah tidak sadar dan langsung dibawa ke RS oleh Iin.

Baca juga: Cegah Anak-anak Depok Cacingan dan Stunting, Dinkes Depok Bagikan Obat Cacing ke Sekolah

Menurut Iin, Ibunda Raya, yang kurang baik secara mental, menjawab tidak ada uang saat ditanya mengapa tidak membawa Raya ke RS.

Karenanya Iin bersama timnya berupaya ke sana-ke mari mencari pertolongan.

Namun menurut Iin, ia kerap dipingpong oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi, Dinsos Kabupaten Sukabumi, Dinas Kesehatan Sukabumi, bahkan oleh lembaga zakat besar di Sukabumi.

Semuanya kata Iin enggan memberi pertolongan kepada Raya.

Karena tanpa hasil dan tidak ada pertolongan biaya, membuat Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025.

Tim Iin pun menanggung sendiri biaya rumah sakit Rp 23 juta.
 
Padahal, Iin telah menunjukkan video cacing gelang sepanjang 15 cm ditarik keluar dari hidung Raya, dengan kondisi cacing itu hidup.

Selain itu, ratusan cacing dikeluarkan dari kemaluan dan anus Raya, dan sebagian besar cacing masih hidup.

Bahkan dari pemeriksaan diketahui bahwa otak Raya juga sudah dipenuhi cacing.

Setidaknya cacing-cacing yang dikeluarkan dari tubuh Raya beratnya sudah 1 kg.
 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved