Berita Nasional

Reaksi Keras Ibu Korban Reformasi 1998 Atas Korupsi Mantan Aktivis Immanuel Ebenezer

Ibu korban kekerasan reformasi 1998 Maria Catarina Sumarsih mengomentari penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer (Noel) oleh KPK

Editor: Desy Selviany
Tribunnews
Ibu Tragedi Semanggi Sumarsih 

WARTAKOTALIVE.COM - Ibu korban kekerasan reformasi 1998 Maria Catarina Sumarsih mengomentari penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer (Noel) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Maria Catarina Sumarsih yang merupakan Ibu dari Realino Norma Rawan atau dikenal Wawan kecewa dengan mantan aktivis 1998 Immanuel Ebenezer yang kini justru diduga terlibat tindak pidana korupsi setelah menjadi pejabat. 

Diketahui Wawan adalah salah satu korban tewas dalam Tragedi Semanggi pada 13 November 1998. 

Wawan tewas ditembak aparat ketika berusaha menolong salah seorang temannya yang tertembak lebih dahulu.

Hingga 27 tahun berlalu, Sumarsih masih rutin menggelar unjuk rasa yang diberi nama aksi Kamisan di depan Istana Negara demi menangkap otak dari kasus kekerasan 1998. 

Mendengar penangkapan mantan aktivis 1998 dalam kasus dugaan korupsi, Sumarsih mengaku kecewa dan sedih. 

Namun kata Sumarsih, hal ini sudah diprediksi oleh Wawan sedari masih hidup dan berjuang di pergerakan 1998. 

Sumarsih mengenang diskusi dengan Wawan di meja makan. Kata Sumarsih, saat itu Wawan bercerita kepadanya bahwa nantinya akan ada reformis gadungan yang muncul setelah 1998. 

Wawan juga kata Sumarsih kerap mengatakan dalam puisinya bahwa perjuangan belum selesai hingga reformasi 1998

Sebab nantinya kata Sumarsih, putranya itu menduga akan ada orang-orang yang tidak tahan lapar dan haus.

“Wawan dulu di meja makan selalu bilang adanya kaum reformis gadungan. Perjuangan belum selesai tapi nantinya sudah banyak yang meninggalkan perjuangan karena mereka tidak tahan lapar dan haus,” ucap Sumarsih dihubungi pada Jumat (22/8/2025).

Sumarsih pun mengaku kecewa di tahun ke-27 reformasi ini, perjuangan yang hampir selesai ini ternyata musnah. 

Baca juga: Ini Sederet Isi Garasi Haram Wamenaker Immanuel Ebenezer yang Disita KPK

Di mana reformasi hanya menjadi kedok para penguasa. 

Maka kata Sumarsih, anak-anak perjuangan 1998 yang tidak memegang teguh agenda reformasi maka akan masuk ke dalam kaum reformis gadungan.  

Sebab salah satu agenda reformasi ialah menghapuskan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved