Komika Fajar Nugra Pernah Terlibat Pinjol, Katanya Kapok

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komika Fajar Nugra berbagi cerita terkait hidupnya yang pernah mencicipi titik terendah.

Pandemi Covid-19 diakui Fajar jadi masa paling berat dalam hidupnya, semua job stand-up comedy yang biasa jadi sumber pemasukan mendadak batal.

Ketika itu uang di dompet Fajar hanya tersisa Rp 8.000.

Ia bersyukut saat itu masih tinggal bersama orang tua.

Fajar Nugra memulai karir stand up comedy lewat ajang Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim keenam. 

Setelah itu, ia merambah dunia akting dan aktif membintangi sejumlah film layar lebar.

Debutnya dimulai pada 2018 lewat Terbang: Menembus Langit dan Love Reborn: Komik, Musik & Kisah Masa Lalu. 

Baca juga: Masuk Nominasi Anukom 5, Nunung Srimulat Senang Banyak Komedian Perempuan Tidak Jaga Imej

Namanya semakin dikenal lewat peran Ujang di Laundry Show (2019) dan Wahyu di film box office KKN di Desa Penari (2022).

Fajar juga tampil dalam berbagai judul populer seperti Kadet 1947, Mumun, Pamali, hingga Srimulat: Hil yang Mustahal. 

Karakter Cecep dalam seri Pamali dan Nancy di Srimulat membuatnya semakin lekat di ingatan penonton.

Sepanjang 2024–2025, Fajar terus produktif lewat film Kupu-Kupu Kertas, Malam Pencabut Nyawa, Modal Nekad, Mendadak Dangdut, hingga D4nur: The Last Chapter, dan Warung Pocong yang akan segera tayang.

"Covid sih susah banget, untungnya masih tinggal sama orang tua, jadi nggak sampai kelaparan,” kata Fajar Nugra di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025)?

Di tengah keterpurukan, harapan datang dari satu-satunya job endorse yang masih berjalan. 

Dari titik itulah, ia mulai serius membenahi media sosial, hingga pelan-pelan bisa bangkit lagi.

Meski terhimpit keadaan, Fajar tetap berpegang pada prinsip hidupnya yakni tidak mau berutang dan tidak mau diutangin. 

Baca juga: Terima Laporan untuk Evakuasi Ular, Ternyata Damkar Bekasi Diminta Debt Collector Pinjol Tagih Utang

Namun, kondisi keuangan saat pandemi membuatnya harus menelan prinsip itu bulat-bulat.

Ia sempat terpaksa meminjam pinjaman online (pinjol).

“Itu bener-bener bikin hidup nggak tenang. Rasanya kayak dikejar-kejar sesuatu tiap hari,” ujarnya. 

“Kapok? Iya, banget," terusnya sambil tertawa.

Bahkan, demi bertahan hidup, ia rela melepas koleksi sepatu kesayangannya yang sudah hampir lengkap dari berbagai warna. 

“Saking sayangnya, dulu gue sampe liatin terus sepatunya sebelum tidur. Tapi, karena kepepet, semua koleksi itu dijual,” kenangnya.

Dari pengalaman itu, Fajar sadar bahwa manusia bisa melakukan apa saja saat berada di posisi terdesak, bahkan hal-hal yang tak masuk akal. 

Ia mencontohkan kisah masa kecilnya ketika iseng masuk ke sebuah rumah besar di lingkungannya yang disebut-sebut sebagai tempat pesugihan.

“Di balik tembok yang dipasang wallpaper ada ruangan rahasia, isinya kertas-kertas aneh, baunya kemenyan," tutur Fajar.

"Rumahnya dulu kelihatan gede banget, tapi pas dibongkar ternyata kecil,” bebernya.

Meski tidak sepenuhnya percaya soal pesugihan, pengalaman itu sempat membuat Fajar berpikir ulang. 

“Beneran nggak sih ada yang kayak gitu?” ujarnya sambil tertawa. (*)