Skandal BLBI

PKB Setuju Presiden Prabowo Ambil Alih 51 Persen Saham BCA untuk Menyelamatkan Uang Negara

Saat ini sedang ramai di medsos soal wacana mengambil alih 51 persen saham BCA oleh pemerintah. PKB ternyata setuju.

|
tribunnews
DUKUNG RAMPAS BCA - Politisi PKB Ahmad Iman Syukri mendukung wacana agar pemerintah segera mengambil alih 51 persen saham BCA. Hal ini sebagai dampak dari penyelesaian kasus BLBI. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung usulan agar Presiden Prabowo Subianto mengambil alih 51 persen saham bank swasta terbesar di Indonesia, Bank Central Asia (BCA). 

Pasalnya, terdapat indikasi adanya rekayasa dalam akusisi 51 persen saham BCA oleh Djarum Grup beberapa tahun silam, dan pengambil alihan harus sesegera mungkin dilakukan untuk menyelamatkan uang negara.

"PKB mendukung penuh usulan agar Presiden Prabowo mengambil alih 51 persen saham BCA," ungkap Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Teknologi DPP PKB, Ahmad Iman Syukri dalam keterangan resminya, Sabtu (16/8/2025).

Baca juga: Nikita Mirzani Gertak Mau Somasi Karena Rekening Dibuka di Sidang, Ini Klarifikasi BCA

"Pengambil alihan saham BCA harus dengan segera dilakukan untuk menyelamatkan uang negara terkait megaskandal BLBI. Jangan sampai bangsa ini terus menerus dipermainkan," tambahnya.

Anggota Komisi XIII DPR RI 2024-2029 itu menilai pengambil alihan saham BCA tidak memerlukan dana tambahan ataupun suntikan dana. 

Pada dasarnya, kata dia, pemerintah sudah memiliki 51 persen saham BCA dari megaproyek BLBI.

"Pemerintah sudah menyuntikan dana ke BCA melalui BLBI," ujarnya. 

"Karena adanya rekayasa, akhirnya 51 persen menjadi milik Djarum grup," imbuhnya. 

Baca juga: Pengamat Hukum Minta Satgas BLBI Terus Jaga Komitmen dalam Penyelesaian Kasus Skandal BLBI

"Saham yang sejatinya milik pemerintah ini yang harus diambil. Pemerintah yang punya dana malah tidak punya saham, lucu," ucapnya.

Dia berharap pemerintah mau menguak tabir dugaan rekayasa akusisi 51 persen saham BCA oleh Djarum Grup. 

 "Jika Presiden Prabowo mau menuntaskan masalah ini, persoalan keuangan negara yang sedang seret bisa teratasi," katanya. 

"Memang perlu ide yang out of the box. Saya kira ide seperti ini sudah dimiliki Presiden Prabowo," imbuh Ahmad Iman Syukri.

Ahmamd Iman Syukri mengingatkan bahwa dana yang digunakan pemerintah untuk menyuntik BLBI adalah dana rakyat.

KANTOR BCA - Bank swasta terbesar di Indonesia, BCA, sedang digoyang isu tak sedap. Ada wacana agar negara mengambil alih atau merampas 51 persen sahamnya, terkait kasus BLBI di masa lalu.
KANTOR BCA - Bank swasta terbesar di Indonesia, BCA, sedang digoyang isu tak sedap. Ada wacana agar negara mengambil alih atau merampas 51 persen sahamnya, terkait kasus BLBI di masa lalu. (dok. BCA)

Jika pemerintah membentuk tim khusus untuk membongkar dugaan mafia keuangan di balik skandal raksasa yang menggerogoti uang rakyat hingga triliunan rupiah. 

"Jika penegakan hukum atas dugaan skandal BLBI-BCA ini jalan di tempat, bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah saat ini," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved