Pembunuhan

Tragedi Prada Lucky, Prof Connie: Bagaimana Jaga Rakyat Jika Benteng TNI Sendiri Roboh dari Dalam?

Tragedi Prada Lucky, Prof Connie: Bagaimana Jaga Rakyat Jika Benteng TNI Sendiri Roboh dari Dalam?

Istimewa
TRAGEDI PRADA LUCKY - Pengamat militer, pertahanan, dan intelijen Prof Connie Rahakundini Bakrie atau Connie Bakrie menyampaikan Point of View (POV) atau sudut pandang berupa peringatan atas beredarnya video pembenaran atas hilangnya nyawa Prada Lucky Namo. Connie mengatakan kematian Prada Lucky bukan sekedar tewasnya seorang prajurit TNI tetapi cerminan rapuhnya institusi. 

WARTAKOTALIVE.COM -- Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo, tewas diduga akibat penyiksaan seniornya di dalam asrama batalyon.

Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025), setelah sempat menjalani perawatan selama empat hari di Intesive Care Unit RSUD Aeramo, Nagekeo.

Sebanyak 20 anggota TNI sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polisi Militer Kodam (Pomdam) Udayana, dimana satu diantaranya adalah perwira.

Baca juga: Nama 20 Prajurit TNI AD Terlibat Penganiayaan Prada Lucky, Kena 5 Pasal

Pengamat militer, pertahanan, dan intelijen Prof Connie Rahakundini Bakrie atau Connie Bakrie menyampaikan Point of View (POV) atau sudut pandang berupa peringatan atas beredarnya video pembenaran atas hilangnya nyawa Prada Lucky Namo.

"POV: Peringatan atas beredarnya video pembenaran atas hilangnya nyawa Almarhum Prada Lucky Namo," ujar Connie lewat akun Instagramnya @connierahakundinibakrie, Kamis (14/8/2025).

"Diam bukanlah netralitas; ia adalah bentuk keikutsertaan. Siapapun mengetahui kebenaran, namun memilih bungkam, menjadi bagian dari jaring sunyi yang mengizinkan Prada Lucky direnggut dari hak hidupnya," tambah Connie yang merupakan guru besar bidang hubungan internasional di Universitas Negeri Saint Petersburg, Rusia (St Petersburg State University).

Menurut Connie TNI lahir dengan janji suci untuk melindungi rakyat NKRI.

Sehingga ia mempertanyakan janji itu jika di dalam tubuh TNI ada yang tewasa akibat kekerasan seniornya.

"TNI lahir dari janji suci untuk melindungi rakyat NKRI. Jika di dalam tubuh TNI sendiri ada prajurit yang tak selamat dari kekerasan rekan/senior nya, janji itu patah. Bagaimana TNI mampu menjaga rakyat, jika benteng TNI sendiri roboh dari dalam?," tanyanya.

Connie mengatakan kematian Prada Lucky bukan sekedar tewasnya seorang prajurit TNI tetapi cerminan rapuhnya institusi.

"Tragedi Prada Lucky bukan sekadar hilangnya seorang garda bangsa. Ia adalah cermin retak yang memantulkan rapuhnya moral dan nurani sebuah institusi yang seharusnya tegak sebagai penjaga kehormatan dan kemanusiaan !!!," kata Connie.

"Selamat jalan Dik Lucky. Saya percaya tentara Tuhan memelukmu erat dalam cintaNya...," tutup Connie.

Ayah Prada Lucky Minta Maaf

Diketahui, Prada Lucky Saputra Namo meninggal dunia setelah dirawat secara intensif di ICU RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, NTT, Rabu (6/8/2025). 

Prada Lucky tewas diduga akibat dianiaya oleh sejumlah seniornya.

Keluarga Prada Lucky menuntut agar para pelaku dihukum sesuai dengan perbuatan mereka.

Kematian Prada Lucky Namo sempat membuat sang ayah Serma Christian Namo emosi.

Namun kini ia mengucapkan maaf kepada TNI AD.

Sang ayah yang juga berprofesi sebagai anggota TNI AD sangat kecewa putranya meninggal akibat dianiaya 20 seniornya di TNI AD hingga mendapatkan luka parah dan meninggal dunia.

Usai Prada Lucky Namo dimakamkan, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengunjungi keluarga.

Saat itulah Serma Christian Namo meminta maaf.

Baca juga: Ibu Prada Lucky Minta Foto Luka-luka Dialami Anaknya Tidak Ada yang Mencemooh

"Kepada Pimpinan TNI dan seluruh jajaran TNI, masyarakat, bangsa Indonesia, atas ucapan saya yang sempat menimbulkan kegaduhan," ucapnya.

"Perkataan itu lahir pada saat hati saya terguncang hebat, di tengah duka mendalam dan emosi yang sulit dikendalikan akibat peristiwa yang menimpa keluarga saya," lanjutnya.

Ia pun menegaskan tidak ada sedikitpun niatnya untuk mencemarkan nama baik TNI.

Serma Namo berharap tetap bersatu untuk menjaga NKRI.

Atas peristiwa yang menimpa keluarganya, ia menyerahkan semuanya pada hukum.

Agar pihak-pihak yang terlibat diproses secara adil dan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.

Ia juga memohon maaf kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.

Pasalnya saat ia sedang marah nama Prabowo pun ikut terseret.

"Saat hati saya terguncang, terima kasih pada Pangdam, Danrem, Dandim atas doa dan dukungan yang penuh kesadaran dan keihlasan," tuturnya.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dalam konferensi pers Senin (11/8/2025) di Jakarta menyebutkan, jumlah tersangka yang ditetapkan kini bertambah menjadi 20 orang.

Para tersangka juga merupakan anggota Batalyon TP 834/Wakanga Mere.

"Sehingga total sekarang total 20 orang personil ditetapkan sebagai tersangka. Untuk empat yang ditetapkan sebagai tersangka awal sudah dipindahkan penahanannya di Denpom Kupang, untuk yang 16 masih ada di Ende," jelas Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dikutip dari Kompas TV. 

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, kata Wahyu Yudhayana, ke-16 personil Batalyon TP 834/Wakanga Mere mereka akan menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved