Berita Nasional

Film Animasi Merah Putih One For All Dibuat dengan Modal Gotong Royong Senilai Rp10-15 Miliar

Endiarto menjelaskan alasan rekannya Toto Soegriwo sempat berucap soal angka 6-7 miliar saat ditanya oleh netizen.

Penulis: Bayu Indra Permana | Editor: Feryanto Hadi
Cover film Merah putih
MERAH PUTIH-Film animasi Indonesia Merah Putih One For All mendapatkan kritik keras dari netizen lantaran animasi yang dianggap buruk untuk di era saat ini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sutradara sekaligus produser film animasi Merah Putih One For All, Endiarto, menegaskan bahwa karya terbarunya lahir bukan dari modal uang tunai.

Ia menegaskan bahwa film animasi itu bisa hadir dari semangat gotong royong para kru dan talent yang terlibat. 

Endiarto menyebut, jika seluruh kontribusi itu dinilai dalam bentuk rupiah, nilainya bisa mencapai Rp10-15 miliar.

“Kita memulainya dengan komitmen gotong royong, bukan duit tapi usaha masing-masing. Kalau ditanya modalnya apa? Ya bukan uang tapi effort kami, potensi dan talenta," kata Endiarto saat mampir ke Si Paling Seleb Tribunnews.com, Rabu (13/8/2025).

"Ada animator, ada dubber, dan talent, semua nggak ada yang diberikan uang. Kalau dinilai, itu bisa 10-15 miliar toh?” terang Endiarto.

Pernyataan ini juga menjadi klarifikasi atas kabar yang sebelumnya beredar bahwa Merah Putih One For All mendapatkan pendanaan pemerintah sebesar Rp6-7 miliar. 

Endiarto mengaku kaget saat mendengar isu tersebut karena menurutnya kabar tersebut terlalu liar berkembang di media sosial.

“Kaget udah pasti, wah ada uang segini enak banget, nggak usah makan nasi goreng Rp15 ribu, kita makan fast food dong," ucapnya.

"Kami menyadari bahwa ini selentingan kabar yang kemudian terkompilasi jadi sebesar ini,” terus Endiarto.

Endiarto kemudian menjelaskan alasan rekannya Toto Soegriwo sempat berucap soal angka 6-7 miliar saat ditanya oleh netizen.

“Kan kita nggak ada budget, jadi (dia) bingung jelasin. Akhirnya diberikan definisi angka itu berdasarkan kontribusi tim," bebernya.

"Kalau diakumulasi dari awal sampai akhir, nilainya bisa 6 bisa 7 miliar, bahkan lebih,” terang Endiarto.

Meski tanpa dana segar, ia menegaskan proses produksi berjalan karena adanya komitmen bersama. 

“Modal kami adalah gotong royong. Itu yang bikin film ini bisa selesai,” tuturnya.

Sekedar informasi, film Merah Putih One For All jadi buah bibir karena disebut-sebut dapat kucuran dana miliar dari pemerintah, namun hasilnya tak memuaskan netizen.

Akan tetapi kabar tersebut sudah dibantah oleh banyak pihai, mulai dari tim film hingga ke Kementrian Ekraf kabar tersebut.

7 Fakta soal Merah Putih One For All

Berikut tujuh fakta menarik tentang film animasi Merah Putih: One For All yang tengah menjadi sorotan dirangkum dari berbagai sumber: 

1.Usung Tema Kebangsaan dan Persatuan Anak-anak Nusantara

Merah Putih: One For All mengisahkan petualangan delapan anak dari berbagai latar budaya, yakni Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan etnis Tionghoa yang tergabung dalam "Tim Merah Putih".

Mereka bersatu untuk mencari dan menyelamatkan bendera pusaka tiga hari sebelum upacara kemerdekaan 17 Agustus.

Baca juga: Hanung Bramantyo Komentari Munculnya Film Animasi Merah Putih: One for All di Bioskop, Ini Katanya

2. Debut Animasi Layar Lebar oleh Perfiki Kreasindo

Film animasi ini diproduksi Perfiki Kreasindo yang merupakan bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.

Merah Putih: One For All disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari.

Mereka juga terlibat dalam penulisan skenario, bersama dengan produser Toto Soegriwo dan produser eksekutif Sonny Pudjisasono.

3. Diproduksi Anggaran yang Cukup Besar 

Proses produksi dimulai sekitar Juni 2025 dan rampung dalam waktu sekitar dua bulan menjelang penayangan.

Film ini kabarnya menelan biaya produksi sebesar Rp 6,7 miliar.

Angka tersebut tergolong cukup besar untuk proyek animasi lokal.

4. Penayangan Strategis Menjelang HUT ke-80 RI

Merah Putih: One For All akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 14 Agustus 2025.

Pemilihan tanggal ini sengaja agar berdekatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Baca juga: Film Animasi Merah Putih One For All Sempat Didukung Kementerian Ekraf

5. Menuai Kontroversi karena Kualitas 

Animasi Trailer film ini menuai kritik tajam dari netizen yang menyoroti kualitas animasi yang dirasa kaku dan kurang matang.

Alhasil, Merah Putih: One For All dibanding-bandingkan dengan beberapa animasi lokal lain seperti Jumbo.

Sutradara Jumbo, Ryan Adriandhy, pun angkat suara menyindir eksekusi film ini yang dianggap terburu-buru dan kurang serius.

6. Dugaan Penggunaan Aset Beli dari Marketplace

Konten kreator YouTube Yono Jambul menemukan sejumlah aset film dibeli dari marketplace seperti Daz3D, termasuk latar “Street of Mumbai” yang dinilai tidak mencerminkan nuansa lokal Indonesia.

7. Perbandingan dengan Demon Slayer dan Jumbo

 Warganet membandingkan film ini dengan Demon Slayer dan animasi lokal Jumbo.

Demon Slayer disebut hanya menghabiskan sekitar Rp 1,8 miliar per episode namun menghadirkan kualitas kelas dunia, sementara Jumbo dinilai berhasil mengangkat standar animasi Indonesia.

8. Website Produksi Tidak Dapat Diakses 

Upaya mengakses situs resmi Perfiki Kreasindo berakhir dengan error “403 Forbidden”. 

Merah Putih: One For All diusung oleh studio Perfiki Kreasindo dengan tim yang hampir tidak ketahuan jejak digital-nya.

Situs resminya yang memunculkan error 404 saat dicari publik, seolah produksi ini sengaja ingin membatasi informasi, atau memang belum siap diungkap seutuhnya.

“Merah Putih One For All” dibuat oleh Perfiki Kreasindo, rumah produksi di bawah Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.

Produser eksekutif Sonny Pudjisasono dan Endiarto. 

Nama Endiarto juga menjadi sutradara dan penulis skenario bareng Bintang Takari.

Nama Bintang Takari inilah yang menjadi animator dari filmnya.

Tentu saja dengan keterbatasan akses hal ini menambah tanda tanya soal transparansi pihak produksi. (*)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved