Musik
Musik Seharusnya Hadirkan Suasana Nyaman di Kafe, Kini Jadi Sumber Kekhawatiran bagi Pelaku Usaha
Musik yang seharusnya menghadirkan suasana nyaman di kafe, kini jadi sumber kekhawatiran bagi sebagian pelaku usaha.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Musik yang seharusnya menghadirkan suasana nyaman di kafe, kini jadi sumber kekhawatiran bagi sebagian pelaku usaha.
Kewajiban membayar royalti lagu membuat sejumlah kafe mengambil langkah menghentikan pemutaran lagu-lagu Indonesia.
Salah satunya adalah sebuah kafe di Jalan Haji Nawi Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca juga: Royalti Musik Melebar, Restoran dan Kafe Enggan Putar Musik Indonesia, Ini Reaksi Piyu Padi Reborn
Manajemen kafe memutuskan untuk mengganti playlist mereka, dari lagu-lagu lokal menjadi musik instrumental, lagu-lagu berbahasa Inggris, bahkan suara-suara alam.
Keputusan ini bukan tanpa alasan setelah pengelola merasa khawatir tersandung persoalan hukum karena belum memahami secara utuh tata cara pembayaran royalti yang belakangan ramai diperbincangkan.
Dengan jumlah kursi mencapai puluhan, biaya royalti pun dirasa berat bagi usaha skala kecil.
Baca juga: Mainkan Musik Alternative dan Grunge, Aksi Panggung Something Ask Me Selalu Dinantikan Penonton
Eca (23), manajer kafe di kawasan Kebayoran Baru, langsung mengubah kebijakan pemutaran musik.
Ia menyebut langkah itu diambil karena belum jelasnya mekanisme pembayaran dan takut tersandung hukum.
"Sementara ini enggak muter lagu lokal, saya takut dijebak, mending pasang lagu Inggris atau suara burung," kata Eca kepada Kompas.com, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Band Hindia Dianggap Tidak Pantas Tampil di Konser Musik di Tasikmalaya, Ini Tanggapan Diky Chandra
Eca menyebut, pemilik usaha menyerahkan sepenuhnya keputusan soal musik kepadanya karena kurang memahami aturan yang berlaku.
Ia kemudian mencari tahu soal peran Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), namun menilai sistemnya belum efisien.
Dengan 36 kursi di kafe tempatnya bekerja, kewajiban royalti bisa mencapai lebih dari Rp 2 juta per tahun.
Baca juga: Ramai Soal Royalti, Ahmad Dhani Gratiskan Restoran Putar Lagu Dewa 19 Featuring Virzha dan Ello
Eca mengaku hanya mampu membayar sekitar Rp 500.000 per tahun, bahkan menyebut biaya langganan Spotify lebih murah.
"Spotify aja enggak semahal itu, kami merasa lebih masuk akal bayar langsung ke platform streaming," ujar Eca.
Kekhawatiran lain muncul dari minimnya kejelasan soal mekanisme negosiasi.
musik suara alam
musik
kisruh royalti
royalti hak cipta
bayar royalti
musik kafe
kafe
Dharma Oratmangun
LMKN
Cerita Sara Rahayu Garap Album Perdana 'Meraih Bahagia' setelah Raih Penghargaan ADI 2024 |
![]() |
---|
Ada Peran Ariel NOAH Dibalik Konser Reuni Peterpan, Ini Ceritanya |
![]() |
---|
Mainkan Musik Alternative dan Grunge, Aksi Panggung Something Ask Me Selalu Dinantikan Penonton |
![]() |
---|
Peringati Hari Anak Nasional 2025, Grup Vokal Cilik Gen Zigma Nyanyikan Lagu 'Adikku Sayang' |
![]() |
---|
Ini Komentar Ariel NOAH saat Peterpan Naik Panggung Lagi setelah Vakum Sejak 2012 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.