KA Argo Bromo Anjlok di Subang, 4 KA di Daop 2 Batal Berangkat dan 27 KA Memutar Lewat Bandung

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Empat perjalanan kereta api di Daerah Operasi 2 Bandung dibatalkan akibat anjloknya KA Argo Bromo di Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jawa Barat.

Rangkaian KA Argo Bromo relasi Pasar Turi–Gambir anjlok di Kilometer 124, tepatnya di sekitar Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8/2025) sore.

Tercatat, empat perjalanan KA keberangkatan Daop 2 Bandung yang mengalami pembatalan pada Sabtu (2/8/2025) ini.

Baca juga: KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang Jabar, 13 Perjalanan KA dari Solo dan Yogyakarta Dibatalkan

Empat perjalanan KA yang dibatalkan, yaitu:

KA (133) Parahyangan relasi Bandung - Gambir keberangkatan pukul 11.05 WIB

KA (137) Parahyangan relasi Bandung - Gambir keberangkatan pukul 13.05 WIB

KA (70) Malabar relasi Bandung - Malang keberangkatan pukul 09.30 WIB

KA (101/100) Harina relasi Bandung - Semarang Tawang Bank Jateng pukul 09.35 WIB

Baca juga: KA Argo Bromo Anggrek, Ini Daftar KA yang Dibatalkan Tanggal 2 Agustus 2025

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf ke para pelanggan atas pembatalan sejumlah perjalanan kereta api itu.

Pembatalan tersebut merupakan dampak dari gangguan perjalanan di jalur Stasiun Pegadenbaru yang terjadi sejak Jumat.

Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, mengatakan, proses normalisasi jalur masih terus dilakukan tim dari Daop 3 Cirebon.

Baca juga: Tiket KA Cuma Rp 69.000 di KAI Expo 2025, Ini Daftar Promo Lengkapnya

Sementara sejumlah perjalanan KA yang seharusnya melintasi jalur terdampak, untuk sementara dialihkan melalui wilayah Daop 2 Bandung demi menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan.

Daop 2 Bandung terus berupaya meminimalisasi dampak gangguan terhadap jadwal perjalanan.

"Kami terus berkoordinasi intensif dengan seluruh tim dari Daop-Daop lain agar dampak gangguan ini bisa diminimalisasi, serta tetap memastikan keselamatan dan kenyamanan pelanggan KA," kata Kuswardojo. 

Baca juga: Mengenal Listrik Aliran Atas, Nadi Utama Operasional KRL dan Sistem Persinyalan KA

"Pengaturan pola operasi kami jalankan agar waktu keterlambatan dapat ditekan semaksimal mungkin," lanjut dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.