Ijazah Jokowi

Jokowi Bertemu Alumni UGM, Roy Suryo Tetap Yakin Ijazah Palsu, Projo: Sesama Pembenci yang Percaya

Mantan Presiden Jokowi kemarin menghadiri reuni alumni UGM. Sayang, dia tampil beda sendiri, pakai kemeja lengan panjang putih, yang lain Tshirt biru.

Editor: Valentino Verry
UGM
HADIRI REUNI UGM - Mantan Presiden RI Jokowi unjuk gigi di saat heboh soal ijazah palsu, dengan menghadiri reuni alumni UGM, Sabtu (26/7/2025). Sayang, Jokowi tampil beda sendiri, berbeda dengan para alumni yang memakai polo shirt warna biru. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mantan Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi, Sabtu (26/7/2025), menghadiri reuni Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kedatangan Jokowi yang didampingi sang istri, Iriana, cukup menarik perhatian.

Karena penampilannya yang berbeda yakni berkemeja lengan panjang seorang diri, sementara para alumni memakai polo shirt warna biru.

Di saat bersamaan, publik sedang menyoroti ijazah Jokowi yang kabarnya palsu.

Baca juga: Masa Pemulihan, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM untuk Redam Isu Ijazah

Ijazah ASPAL (asli tapi palsu) adalah ijazah yang diperoleh dengan cara yang tidak sah atau dengan cara yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku pada waktu ijazah tersebut dikeluarkan.

Sedangkan alumni adalah lulusan atau mantan siswa dari suatu sekolah, perguruan tinggi, atau universitas. 

Kata ini juga bisa merujuk pada mantan anggota, karyawan, kontributor, atau bahkan mantan tahanan dari suatu organisasi atau lembaga, tidak hanya terbatas pada lembaga pendidikan. 

Wakil Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Fredy Damanik mengatakan mengatakan, orang-orang yang meragukan ijazah Jokowi hanya percaya dengan kebenaran versi mereka semata. 

Baca juga: Hadiri Alumni Fakultas Kehutanan UGM, Mulyono Menceritakan Hubungannya dengan Jokowi

Meskipun Jokowi menghadiri pertemuan alumnus menurutnya, mereka hanya akan menganggap pertemuan itu pencitraan semata. 

Termasuk, meski ada putusan pengadilan yang menyatakan mereka bersalah atas fitnah dan pencemaran nama baik. 

"Malah mereka akan membangun narasi negatif dan menyerang Pak Jokowi," ujarnya dikutip dari Kompas.com. 

"Misalnya mereka akan mengatakan pertemuan alumni tersebut sebagai setting-an permintaan Pak Jokowi," imbuhnya. 

"Intinya mereka tidak akan pernah menerima fakta, saksi, bukti dan kebenaran yang mendukung kebenaran dan keaslian ijazah Pak Jokowi," lanjut Ferdy, Minggu (27/7/2025). 

"Mereka hanya akan mau menerima kebenaran versi mereka, yaitu di mana mereka akan mendukung orang-orang yang percaya dengan mereka saja, padahal orang-orangnya itu-itu saja, sesama pembenci Pak Jokowi," tambahnya. 

Dalam pertemuan Jokowi dengan alumnus UGM, kata dia, mantan politikus PDIP itu bahkan tidak pernah menganggap tudingan ijazah palsu itu sebagai beban. 

"Dalam sambutannya, kelihatan Pak Jokowi menjadikan tudingan ijazah palsu hanya sebagai guyonan. Jadi memang sejak awal, Pak Jokowi tidak pernah menganggap tudingan ijazah palsu sebagai beban, karena semua ijazahnya memang asli dan dipegangnya," ucapnya. 

Sebelumnya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprojo, menegaskan kehadiran Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo dalam reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak akan membawa perubahan apa pun. 

Roy Suryo tetap meyakini bahwa skripsi Jokowi palsu sehingga ijazah asli tidak akan terbit. 

“Kunjungan tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya, skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” kata Roy Suryo saat dihubungi, Sabtu (26/7/2025). 

Roy Suryo menyebut, kedatangan Jokowi dalam reuni tersebut bukan berstatus sebagai alumni, melainkan laksana pejabat. 

“Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya, di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” ucapnya. 

Roy Suryo menilai, kedatangan Jokowi merupakan langkah untuk meyakinkan publik bahwa dosen penguji skripsinya adalah Ir T Burhanuddin dan Ir Sofian Warsito, sementara dosen pembimbingnya adalah Prof Dr Ir Achmad Sumitro. 

“Buat apa? Kan aneh malahan. Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN: Yohana (Hukum), Lience (Biologi), Alm. Eko (Geodesi) dan sebagainya. Tapi, tanpa bukti, hanya narasi saja. Tidak ada nilainya,” tegas dia. 

Sementara, Jokowi tetap dinilai kekeh menyatakan bahwa Ir Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya. 

“Padahal Pak Kasmudjo sudah jelas membantah, baik selalu dosen pembimbing maupun dosen akademik,” tegasnya.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved