Premanisme

Satpol PP Jakpus Akhirnya Tangkap Preman Bermodus Jukir Liar yang Kuasai Bundaran HI

Satpol PP Jakarta Pusat gerak cepat menangkapi preman bermodus jukir liar yang banyak di kawasan Bundaran HI.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Valentino Verry
Dokumentasi Satpol PP Jakpus
TANGKAPI PREMAN - Satpol PP Jakarta Pusat menginterogasi preman yang berkedok juru parkir liar dan menguasai kawasan Bunderan HI. Mereka biasa memeras pemotor. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aksi premanisme berkedok juru parkir liar di kawasan Bunderan HI telah diamankan oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

Hal ini disampaikan Kasudin Perhubungan Jakarta Pusat, Wildan Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/7/2025).

"Preman parkir liar di Kawasan Bundaran HI telah ditangkap oleh Satpol PP," kata Wildan.

Dalam keterangan yang disampaikan Wildan, juru parkir liar tersebut bernama Anto Sinaga (36) warga asal Medan Sumatera Utara, yang beralamat tinggal di Tanjung Priuk Jakarta Utara.

Baca juga: Ingin Merokok, Batistuta Kena Palak Preman Mabuk di Lampu Merah Pulogadung Jaktim

Dalam surat tersebut tertulis, jika Anto Sinaga akan dikirim ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Tumbur Parluhutan Purba menjelaskan, jika pelaku premanisme yang ditangkap ini bekerja berkelompok.

Ia menjelaskan, pelaku yang viral di media sosial itu berinisial AN yang masih dicari. 

"Penangkapan dilakukan tadi malam (Jumat) pukul 01.00 WIB dini hari, kemudian mereka tidak bekerja sendiri," katanya saat dihubungi, Jumat (25/7/2025).

Baca juga: Viral Preman Kuasai Bundaran HI Modus Juru Parkir, Belum Buka Helm Pemotor Diperas Rp 10.000

"Ada beberapa kelompok namun yang tertangkap kemarin kelompok temennya juga itu berinisial A," imbuhnya. 

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku akan menerjunkan aparat Satpol PP untuk mengawasi dan menertibkan praktik parkir liar tersebut.

"Saya segera turunkan Satpol PP di situ," kata Pramono ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (24/7/2025).

Pramono berterima kasih dengan warga yang telah memviralkan pungutan parkir liar yang dimanfaatkan segelintir oknum itu, sehingga Pemprov DKI bisa mengetahui dan langsung menindaklanjuti untuk penyelesaiannya.

"Kami bukan orang yang kemudian menutup diri bahwa Jakarta ini masih banyak kekurangan. Iya pasti, karena melayani 11 (juta orang di Jakarta) tambah 4 juta orang (warga daerah penyangga yang berkegiatan di Jakarta, 15 juta, itu bukan persoalan yang mudah," jelas dia.

"Tetapi yang jelas, semua informasi ini adalah kami inginkan, dan kami akan bekerja berdasarkan itu," tambahnya.

Sebelumnya, Aksi premanisme bermodus juru parkir (jukir) liar kembali marak di kawasan Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat.

Mereka kerap beraksi pada malam hari, saat pada pengendara sedang beristirahat hingga duduk santai di sisi jalan dekat dengan Bunderan HI. 

Bahkan, pelaku premanisme ini tak tanggung-tanggung beraksi dengan meminta biaya parkir ke masyarakat sebesar Rp10 ribu.

Hal ini terlihat dalam video viral yang diliat Warta Kota, di akun Instagram @jakartapusat.info.

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah masyarakat berdebat dengan seorang pria berbaju merah dan celana hitam, yang menjadi jukir liat tersebut. 

Terlihat, seorang pemotor wanita yang hendak parkir, namun sudah diminta biaya parkir sebesar Rp10 ribu oleh preman tersebut.

"Kita baru sampai sudah dimintain duit parkir karena dia mau pulang. Jadi dia minta duit parkir. Maksud kita itu tidak apa-apa bayar parkir tapi jagain dulu, kita turun motor belum masih pakai helem," berikut bunyi percakapan dalam video tersebut. 

"Dia minta duit parkir. Maksud kita itu gak apa-apa bayar parkir tapi jagain dulu. Baru pesen kopi. Kejadian di sekitaran HI," lanjutnya. 

Kemudian, terlihat jukir liar tersebut masih  memaksa saat meminta uang parkir Rp10 ribu ke pengendara motor.

Bahkan, sempat terlihat perdebatan antara pelaku dengan pemotor pria lainnya.

"Giliran divideoin dia (jukir liar) kicep, Kita baru sampai dan pesen kopi, dimintain duit parkir. Sudah dikasih Rp10 ribu tapi masih nyerocos juga," tutur wanita dalam video itu. 

Dengan kejadian di pusat keramaian Jakarta ini, memberi kesan bahwa kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, yang berada di  titik pusat tempat "kongkow" masyarakat Jakarta masih tidak aman dan rawan kejahatan jalanan dengan berbagai modus seperti parkir liar.

Terpisah, Wakasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, Kompol Karyono menjelaskan, pihaknya mulai penyelidikan terkait viral aksi premanisme modus jukir liar di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat tersebut.

"Unit Reskrim Polres dan Polsek masih cek tkp (tempat kejadian perkara), lagi penyelidikan di TKP," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (24/7/2025).

Karyono mengatakan, saat ini belum ada pihak korban yang melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat secara resmi. Meski begitu, aparat Kepolisian langsung merespon cepat terkait berita viral tersebut.

"Tim reskrim polsek dan polres sudah melakukan cek tkp. Untuk saat ini korban belum membuat laporan terkait hal tersebut," ujarnya.

Sementara terkait kembali maraknya aksi premanisme yang menguasai lahan parkir di kawasan Bundaran HI, akan kembali menggelar operasi preman dalam waktu dekat.

"Terkait parkir liar, kami dari Polres Metro Jakarta Pusat tetap konsisten untuk melakukan operasi dan tindakan terhadap jukir yang melakukan pemerasan," katanya.

Namun, Karyono berkata korban dalam video tersebut belum melaporkan ke pihak kepolisian. 

Tetapi kata Karyono, pihaknya sedang mencari korban dalam video yang viral tersebut, untuk dimintai keterangan. 

"Untuk saat ini korban belum membuat laporan, untuk kronologi kita masih mencari  korbannya untuk dimintai keterangan," imbuhnya. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved