Berita Nasional

Prabowo Subianto Ultimatum Pengusaha Penggiling Padi Nakal

Presiden RI Prabowo Subianto ultimatum para pengusaha penggiling padi yang nakal bermain-main dengan stok beras di Indonesia.

Editor: Desy Selviany
dok. Kemendagri
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (paling kiri) mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih yang digelar secara serentak. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dari Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM - Presiden RI Prabowo Subianto ultimatum para pengusaha penggiling padi yang nakal bermain-main dengan stok beras di Indonesia. 

Ultimatum itu disampaikan Prabowo Subianto peluncuran kelembagaan 80 ribu Koperasi Desa pada Senin (21/7/2025). 

Dalam keterangannya, Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya tahu betul bahwa pengusaha penggiling padi mengambil untung yang sangat besar dari sektor beras di Indonesia. 

Bahkan keuntungan yang didapat pengusaha penggiling padi bisa mencapai Rp2 triliun setiap bulannya. 

Namun kata Prabowo, dia juga tahu betul meski sudah memiliki keuntungan berlipat banyak oknum pengusaha penggiling padi bermain curang. 

Misalnya saja mulai dari mengoplos beras hingga membeli gabah dengan harga serendah-rendahnya sehingga merugikan para petani.

Maka dari itu, Prabowo Subianto memberikan ultimatum kepada para pengusaha penggiling padi agar tidak macam-macam dengan stok beras. 

Dia pun meminta Kejaksaan Agung RI dan Polri untuk turun mengusut temuan baru perihal oplos beras standar yang dijual dengan harga premium. 

Baca juga: Tinjau Koperasi Merah Putih di Hambalang, Dedi Mulyadi: Toiletnya Bersih, Kadesnya Sederhana

“Beras biasa dibungkus, dikasih stempel beras premium, di jual di atas HET. Ini kan penipuan, ini adalah pidana, saya minta Jaksa Agung sama Kapolri usut dan tindak, ini pidana,” bebernya. 

Bahkan kata Prabowo, dia mendapat informasi kerugian negara karena permainan para tengkulak beras ini bisa mencapai Rp100 triliun setiap tahunnya.

“Saya dapat laporan kerugian yang dialami rakyat Indonesia Rp100 triliun setiap tahun,” tuturnya. 

Maka dari itu kata Prabowo Subianto, apabila pengusaha penggiling padi tidak patuh. Maka dirinya tidak segan-segan untuk menyita penggiling padi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved