Korupsi di Kemendikbud
Laptop Chromebook Nadiem Sering Error, Hanya Digunakan untuk Ujian Siswa
Mantan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sedang disorot, karena diduga terlibat korupsi proyek pengadaan laptop chromebook.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus penyidikan program penyaluran 41.703 unit Laptop Chromebook dari Kemendikbud ke berbagai daerah memasuki fase baru.
Kejagung telah menetapkan tersangka dan menahan Mantan Konsultan Kemendikbudristek Ibrahim Arif.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi periode 2019-2024, Nadiem Makarim sudah dua kali diperiksa.
Sebagai informasi, sejumlah sekolah di Jakarta, baik negeri maupun swasta turut menerima hibah chromebook dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Sekolah tersebut terdiri dari jenjang TK, SD, SMP sampai SMA.
Baca juga: Bantuan Laptop di Era Nadiem Makarim Jarang Digunakan, Ini Penyebabnya
Baca juga: Kondisi Laptop Chromebook di Sekolah Membuat Pembelajaran Tak Efektif
Baca juga: Kejagung Resmi Tetapkan Empat Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook, Ini Daftar Namanya
Warta Kota pun mencoba mendatangi tiga sekolah di wilayah Jakarta Pusat pada Jumat (18/7/2025).
Pertama, SMP PGRI 32 Jakarta yang berada di kawasan Cideng, Gambir Jakarta Pusat.
Saat tiba, terlihat sekolah masih beraktivitas seperti biasanya.
Namun, saat tiba di lokasi kurang mendapatkan repons yang baik.
Pihak sekolah menyampaikan, bahwa tidak pernah ada bentuk bantuan apalagi pemberian Laptop Chromebook.
"Tidak ada, seperti itu udah sangat lama sekali," singkatnya kata salah satu pengurus sekolah tersebut.
Kemudian Warta Kota kembali mendatangi SMP 1908 di Jalan Petamburan III, Tanah Abang Jakarta Pusat.
Saat tiba, terlihat sekolah ini begitu memprihatinkan, sebab berada di pojok gang kecil.
Sumantri, Guru Agama SMP 1908 mengatakan, bahwa sekolahnya pernah mendapatkan pemberian Laptop Chromebook tersebut.
Ia mengatakan, jika sekolahnya mendapatkan sebanyak 10 unit dengan merk Macbook Zyrex warna hitam.
"Iya dulu saya lupa antara 2020 atau 2021 gitu dapatnya," katanya.
Menurut Sumantri, jika macbook yang didapatkan untuk keperluan siswa UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).
Namun, ia tidak bisa memperlihatkan macbook tersebut, karena sang kepala sekolah sudah tidak berada di sekolah.
Kemudian, ia juga tidak mengetahui keberadaan macbook tersebut.
"Yang pasti dulu dipakai untuk para siswa ujian, terus dipakai guru juga buat kebutuhan sekolah, nah sekarang kurang tahu masih ada atau tidaknya," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika macbook pemberian itu hanya bisa dipakai untuk skala ujian.
"Itu kalau digunakan aplikasi lain pasti kurang memadai bahkan error," ungkapnya.
Lebih lanjut, Warta Kota pun mencoba mendatangi sekolah SMP PGRI 25 Jakarta di Jalan Percetakan Negara 1, Johar Baru.
Namun, saat tiba dilokasi sekolah tersebut sudah pindah dilokasi, dan digantikan oleh SD 01 Johar Baru.
"Udah pindah sekolahnya, kayaknya di dari cempaka baru sana," kata warga dilokasi.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Bantuan Laptop di Era Nadiem Makarim Jarang Digunakan, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Jurist Tan Staf Khusus Nadiem Terjepit, Kejagung Mau Terbitkan Red Notice |
![]() |
---|
Kondisi Laptop Chromebook di Sekolah Membuat Pembelajaran Tak Efektif |
![]() |
---|
Berada di Luar Negeri, Tersangka Korupsi Chromebook Jurist Tan Bakal Masuk DPO Kejagung |
![]() |
---|
Kejagung Resmi Tetapkan Empat Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook, Ini Daftar Namanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.