Pengelolaan Sampah

Setelah Didemo, Pemprov Jakarta Janji Prioritaskan Warga Bantargebang Bekasi Kerja di RDF

Setelah Didemo, Pemprov Jakarta Janji Prioritaskan Warga Bantargebang Bekasi Kerja di RDF

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Budi Sam Law Malau
Wartakotalive.com/ Rendy Rutama
JANJI KERJA RDF - Kepala UPST Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta, Agung Pujo Winarko saat ditemui di kawasan RDF, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (16/7/2025). Ia berjanji memprioritaskan warga Bantargebang, Bekasi bekerja di RDF. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berjanji memprioritaskan warga Kecamatan Bantargebang untuk bekerja di kawasan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST).

Kepala UPST Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta, Agung Pujo Winarko mengatakan nantinya ada 37 orang yang diprioritaskan.

Ke 37 orang itu, kata dia nantinya bekerja dengan status Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).

"Kami sudah dikasih porsi 37 orang. Tadi kesepakatan dengan warga tentu dari 37 orang tadi kami sepakat ini kami utamakan warga sekitar Bantargebang," kata Agung, Rabu (16/7/2025).

Agung menjelaskan ke 37 orang itu akan ditugaskan dalam sejumlah bidang.

Tentu karyawan yang dipekerjakan dalam setiap bidang, menurutnya dapat memiliki sertifikasi atau keahlian khusus.

"Lowoongan Kerja (Loker) nanti ada pengawas, operator alat berat, petugas 3R, sekuriti dan sebagainya, saya sampaikan juga mereka itu harus sesuai spesifikasi yang diminta, tetap profesional kami, tapi yang diutamakan itu warga sekitar Bantargebang," jelasnya.

Sebelumnya, 500 warga geruduk RDF Plant UPST yang dikelola Pemprov Jakarta di Kecamatan Bantargebang pada Rabu (16/7/2025).

Pantauan di lokasi, masa aksi mulai memadati kawasan RDF sekira pukul 10.00 WIB.

Mereka datang bergerombol menggunakan sepeda motor hingga mobil komando aksi.

Baca juga: Kecewa Tidak Dilanjut Kerja, 500 Warga Bekasi Geruduk RDF Milik Jakarta di Bantargebang

Sesampainya di gerbang RDF, mereka nampak membentangkan banner yang bertuliskan tuntunan mereka kepada pengelola RDF.

"Kami hidup bersama sampah, dimana nuranimu, bapak aing tulung atu, kami ingin kerja," tulis dalam banner.

Sejumlah masa aksi nampak menyuarakan aspirasi mereka di gerbang menggunakan pengeras suara.

Mereka juga meminta bertemu dengan pengelola RDF.

Lebih kurang 10 menit menunggu pengelola RDF yang tidak kunjung menemui, mereka langsung memaksa masuk pekarangan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved