Begini Tampang Tengil Pelaku Pembunuhan di Bintaro yang Ditangkap dalam 24 Jam

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta -- Pihak kepolisian Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang menewaskan seorang pria di lahan kosong kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, kurang dari 24 jam setelah jasad korban ditemukan.

Dalam insiden yang terjadi pada Selasa, 15 Juli 2025, korban bernama C.A.D. (31), diduga mengalami luka serius di bagian  leher saat ditemukan tergeletak di Jalan Sisingamangaraja, Bintaro Sektor 7.

Penemuan mayat mengenaskan ini menjadi perhatian serius aparat dan masyarakat setempat

Pencarian pelaku langsung dimulai oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Dimana polisi menyisir berbagai wilayah setelah mencermati petunjuk dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Akhirnya, Rabu dini hari (16 Juli 2025), pelaku berinisial AS berhasil ditangkap di sebuah kontrakan di Jalan Lapangan Bola, Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi sekitar pukul 20.58 WIB.

Dalam video penangkapan yang tersebar luas, AS tampak berjalan pincang, kaki kirinya dibalut perban akibat terkena tembakan saat dilumpuhkan polisi.

Ia mengenakan kaos hitam dan celana hitam, dan tangan serta kakinya diikat menggunakan kabel ties merah.

Ciri khas pelaku memiliki tato di leher dan tangan sehingga mudah dikenali publik

AKBP Resa Fiardi Marasabessy, Kasubdit Resmob, menjelaskan bahwa penangkapan berlangsung cepat dan profesional setelah aparat mendapatkan titik terang dari jejak tersangka.

“Pelaku inisial AS,” ujar Resa saat konferensi pers, Rabu, 16 Juli 2025

Penggeledahan di lokasi kontrakan mengungkap sejumlah barang bukti yang kini diperiksa pihak penyidik.

Sementara itu, proses penyidikan terus berlangsung untuk mengungkap motif pembunuhan dan kemungkinan adanya tersangka lain atau jaringan pelaku.

Darurat kriminal ini telah membuat warga sekitar Bintaro merasa gelisah. Aparat kepolisian kini semakin intens mengamankan kawasan tersebut untuk memberi rasa aman bagi masyarakat.

Penanganan kasus berjalan cepat, mengingat beratnya luka yang dialami korban, yaitu luka gorok di leher yang hampir memutus nyawa.