Berita Internasional

Drone Peledak Berbahaya Hantam Ladang Minyak Iran dan Dekat Bandara Arbil, Irak Siaga Penuh

Dua dari drone tersebut menargetkan ladang minyak Khurmala yang terletak di Provinsi Arbil, wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.

Editor: Joanita Ary
X
DRONE PELEDAK SERANG IRAN -- Serangan udara kembali mengguncang Irak utara saat tiga drone bermuatan bahan peledak menghantam wilayah strategis dalam dua gelombang serangan yang terjadi pada Senin malam dan Selasa dini hari 15 Juli 2025 waktu setempat. 

WARTAKOTALIVECOM -- Serangan udara kembali mengguncang Irak utara saat tiga drone bermuatan bahan peledak menghantam wilayah strategis dalam dua gelombang serangan yang terjadi pada Senin malam dan Selasa dini hari waktu setempat.

Dua dari drone tersebut menargetkan ladang minyak Khurmala yang terletak di Provinsi Arbil, wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.

Meski tak menimbulkan korban jiwa, ledakan yang terjadi menyebabkan kerusakan material pada infrastruktur penting di kawasan energi tersebut.

Serangan ini memicu kekhawatiran atas stabilitas keamanan di salah satu wilayah yang selama ini menjadi pusat eksplorasi minyak dan gas di Irak.

Sementara itu, satu drone lainnya jatuh di dekat Bandara Internasional Arbil beberapa jam kemudian, tepat pada Selasa dini hari (15/7).

Lokasi tersebut diketahui sebagai area vital yang menampung pasukan Amerika Serikat dan aliansi internasional dalam misi pemberantasan terorisme dan pelatihan militer di wilayah tersebut.

Meskipun tidak terjadi kerusakan berarti, keberanian pelaku dalam mendekatkan perangkat udara bersenjata ke lokasi strategis tersebut memperlihatkan tingginya tingkat ancaman yang kini dihadapi otoritas lokal maupun internasional di Irak utara.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas rangkaian serangan tersebut.

Aparat keamanan Irak, bersama pasukan keamanan regional Kurdistan, kini tengah melakukan penyelidikan intensif terhadap sisa-sisa drone dan pola serangan yang terjadi.

Mereka juga memperketat penjagaan di sekitar fasilitas vital, termasuk ladang minyak dan pusat militer internasional di wilayah tersebut.

Serangan drone dan roket belakangan memang menunjukkan tren peningkatan di Irak, terutama sejak meningkatnya ketegangan regional di Timur Tengah.

Beberapa analis keamanan menilai serangan ini sebagai bagian dari eskalasi konflik proksi yang melibatkan kekuatan eksternal yang bersaing untuk mempengaruhi dinamika politik dan militer di wilayah itu.

Meskipun belum ada bukti konkret mengenai keterlibatan aktor tertentu, sejumlah spekulasi mengarah pada kelompok milisi yang memiliki afiliasi dengan kekuatan asing.

Khurmala, sebagai salah satu ladang minyak penting yang memasok energi tidak hanya bagi Irak namun juga bagi pasar internasional, menjadi simbol penting dalam peta geopolitik energi kawasan.

Gangguan terhadap fasilitas ini tidak hanya berdampak pada ekonomi lokal, tetapi juga berpotensi mengganggu rantai pasokan minyak global apabila serangan semacam ini terus berulang.

Pihak berwenang di Arbil telah meminta masyarakat tetap tenang dan waspada, sembari memastikan bahwa semua upaya telah dilakukan untuk menjaga keamanan dan mencegah serangan lanjutan.

Dalam suasana yang semakin tegang, koordinasi antara pemerintah pusat Irak, otoritas Kurdi, serta mitra internasional menjadi krusial dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks dan sulit diprediksi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved