Berita Jakarta

Nilai Transaksi JFK 2025 Turun Rp200 miliar, DPRD DKI Yakin Tembus Rp 8 triliun Jika Digelar Sebulan

Nilai transaksi ajang Jakarta Fair Kemayoran (JFK) atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 yang ditutup pada Minggu (13/7/2025) lalu tembus Rp 7,3 triliun.

|
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
TRANSAKSI JAKARTA FAIR KEMAYORAN - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco saat ditemui di kantornya, Senin (14/7/2025). Baco meyakini, transaksi Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025 bisa tembus Rp 8 triliun, apabila acara digelar selama sebulan penuh. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nilai transaksi ajang Jakarta Fair Kemayoran (JFK) atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 yang ditutup pada Minggu (13/7/2025) lalu tembus Rp 7,3 triliun.

Angka ini turun Rp 200 miliar dibanding JFK pada 2024 lalu, yang menembus Rp 7,5 triliun.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat nilai transaksi dari ajang JFK kali ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

Pertama, kata Baco, ajang JFK 2025 ini digelar lebih singkat dibanding tahun 2024 lalu yang diadakan selama sebulan penuh.

“Pertama itu karena waktu, yang tadinya satu bulan full selama 30 hari, kemarin kan kalau nggak salah cuma 3 minggu atau 21 hari,” kata Baco saat ditemui di kantornya pada Senin (14/7/2025).

Faktor kedua, lanjut Baco, adalah menurunnya daya beli masyarakat, karena perekonomian masyarakat sekarang belum cenderung baik.

Selain bersikap prihatin, pemerintah daerah juga harus menaruh perhatian besar dengan mengeluarkan kebijakan yang berdampak pada perekonomian masyarakat.

“Seperti kita ketahui memang kondisi ekonomi kita hari ini, tidak terlalu baik-baik saja. Artinya kita harus prihatin dan tetap melakukan efisiensi di mana, dari pemerintah pusat hingga daerah. Ini yang mungkin menjadi faktor utama,” jelas Baco.

Baca juga: Jumlah Pengunjung dan Transaksi di PRJ Kemayoran Tahun Ini Menurun, Ini Penyebabnya

Menurut dia, persoalan ini harus menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah yang ingin mengadakan event besar.

Dia tidak menampik, acara ini merupakan rangkaian dari HUT ke-498 Jakarta pada 22 Juni 2025 lalu, namun implementasinya digelar oleh pihak swasta.

“Ini bisa menjadi bahan utama evaluasi, untuk acara PRJ (Pekan Raya Jakarta) di tahun-tahun ke depan, sehingga bisa menjadikan PRJ itu tempat pertukaran atau transaksi ekonomi, di mana kehadiran pemerintah ada di tengah-tengah masyarakat yaitu mempertemukan orang yang menjual dengan membeli,” ungkapnya.

Meski demikian, Baco meyakini acara ini bisa digelar jauh lebih ramai dengan nilai transaksi lebih besar, apabila digelar selama sebulan.

Diketahui, tahun 2025 ini JFK digelar kurang dari satu bulan, yaitu pada 19 Juni sampai 13 Juli.

Pengurangan selama tujuh hari atau sepekan ini karena lokasi Jakarta International Expo (JIExpo) digunakan Kementerian Pertahanan untuk kegiatan Indo Defence pada tanggal 11-14 Juni 2025.

Karena itu, acara PRJ yang sedianya digelar pada 12 Juni terpaksa menjadi mundur pada 19 Juni 2025.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved