Berita Bogor

Terungkap, Ini 2 Pelaku Pelemparan Batu ke Rangkaian KRL Commuter Line di Bogor Jawa Barat

Orang tua 2 bocah yang melempar batu ke arah rangkaian commuter line atau KRL di Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, Kota Bogor, siap bertanggung-jawab.

Kompas.com
PELEMPARAN BATU - Orang tua 2 bocah yang melempar batu ke arah rangkaian commuter line atau KRL di Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, Kota Bogor, siap bertanggung-jawab. Rangkaian KRL Commuter Line seri CLI‑125 yang baru dua bulan beroperasi dilempari batu saat melintasi lintasan antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, tepatnya di area Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Anyar, Jumat (11/7/2025) pukul 16.05 WIB. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Orang tua dua bocah yang melempar batu ke arah rangkaian commuter line atau KRL di Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, Kota Bogor, siap bertanggung-jawab.

Kepala Seksi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan, PT Kereta Api Indonesia (KAI), petugas keamanan, dan orang tua bocah sudah melakukan upaya mediasi.

Dalam pertemuan tersebut, kedua orang tua pelaku menyatakan kesediaannya untuk bertanggung-jawab atas tindakan anak-anak mereka.

Baca juga: KRL Commuter Line Dilempari Batu antara Stasiiun Cilebut-Bogor, Kaca Retak hingga Perlu Perbaikan

"Telah dilakukan mediasi bersama PT KAI dan keluarga pelaku, dan disepakati kedua orang tua bersedia bertanggung-jawab," kata Eko Agus kepada Kompas.com, Minggu (13/7/2025).

"Mereka juga membuat surat pernyataan agar kejadian serupa tidak terulang," lanjutnya.

Peristiwa ini terjadi saat sekumpulan anak sedang bermain di pinggir rel kereta, kawasan Cibogor, Jumat (11/7/2025).

Baca juga: KRL Commuter Line Tetapkan Tarif Rp 1 Pada Hari Pelantikan Prabowo-Gibran, Minimal Saldo Rp 5 ribu

Saat KRL Commuter Line melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor, dua bocah melemparkan batu ke arah rangkaian.

Pukul 17.20 WIB, petugas PT KAI melakukan penyisiran dan berhasil menemukan kedua anak di sekitar lokasi.

Keduanya mengaku sedang bermain lempar-lemparan dan tanpa sadar melempar ke arah KRL Commuter Line.

Baca juga: Siswa SMA Teriak Histeris Usai Menerima Tindak Pelecehan di KRL Commuter Line

Selanjutnya, pukul 17.50 WIB, petugas mendatangi rumah pelaku.

Setelah dilakukan penelusuran ulang, bocah itu mengakui bahwa lemparan batu yang mengenai kaca KRL Commuter Line dilakukan bersama temannya.

Pukul 18.25 WIB, kedua pelaku dan orang tuanya dibawa ke Stasiun Bogor.

Baca juga: Mengenal Stasiun Bekasi, Stasiun Integrasi yang Melayani Commuter Line hingga Perjalanan Antar Kota

Lalu sekitar pukul 20.45 WIB mereka dibawa ke Polsek Bogor Tengah dan ditangani petugas piket reskrim Aiptu Sugeng.

Dua anak yang melakukan pelemparan masing-masing berusia sekitar 8 dan 10 tahun serta berdomisili di Kelurahan Cibogor.

Karena pelaku masih di bawah umur, perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan.

KAI, melalui Koordinator Keamanan Toto Fajar Prasetyo dan perwakilan COSA, menyepakati penyelesaian non-litigasi.

Perbaikan 3 Hari

Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, akibat insiden ini, kaca jendela pintu KRL pecah dan rangkaian tidak dapat beroperasi selama tiga hari.

Kereta yang terdampak merupakan Commuter Line 1332 relasi Jakarta Kota–Bogor.

"Rangkaian Commuter Line itu tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta," kata Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: KAI Commuter Datangkan Lagi Train Set dari CRRC, 96 Unit Kereta Baru Siap Beroperasi di Jabodetabek

Ia menegaskan, pelemparan batu ke arah kereta adalah tindakan membahayakan dan masuk dalam kategori vandalisme.

Meski dalam kasus ini pelaku masih anak-anak, KAI menegaskan akan tetap memproses tindakan serupa secara hukum apabila dilakukan oleh pelaku dewasa.

KAI menyebut perusakan terhadap sarana publik seperti kereta api bisa membahayakan nyawa penumpang.

Baca juga: Tidak Kalah Futuristik, Kereta Commuter Line Buatan INKA Bersanding dengan KRL dari China

"Kami menyesalkan aksi pelemparan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lintas antara Stasiun Cilebut–Bogor, ini tindakan yang sangat membahayakan," ujar Joni.

Ia menambahkan langkah hukum penting dilakukan untuk memberi efek jera dan membangun kesadaran bahwa aksi vandalisme bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan keselamatan.

"Kami harap masyarakat, termasuk orang tua, bisa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya yang tinggal di dekat jalur kereta api," kata Joni Martinus.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orangtua Bocah Pelempar Batu ke KRL Baru di Bogor Siap Tanggung Jawab"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved