Kesehatan
Tak Semua Suplemen Aman, Validasi Ilmiah Jadi Kunci Memilih Suplemen yang Teruji Efikasinya
Validasi ilmiah memainkan peran penting dalam menawarkan jaminan lebih tinggi terkait keamanan, efikasi, dan manfaat jangka panjang suplemen.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di tengah maraknya konsumsi suplemen di gaya hidup modern, pertanyaan penting muncul. Apakah suplemen yang Anda konsumsi benar-benar aman dan efektif?
Herbalife menyoroti pentingnya memilih suplemen berbasis ilmiah dengan keamanan teruji serta pengawasan regulasi yang ketat, khususnya di Asia Pasifik.
Menurut Director of Research Development and Scientific Affairs Herbalife Asia Pacific, Alex Teo, banyak suplemen di pasaran yang belum tentu aman, bahkan ditemukan mengandung zat farmasi tersembunyi.
Dalam beberapa kasus, suplemen ditemukan mengandung bahan farmasi yang tidak di deklarasikan, seperti obat sintetis atau kontaminan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan serius.
“Oleh karena itu, lanjut Alex Teo, transparansi dalam industri suplemen makanan menjadi faktor krusial untuk membangun kepercayaan pelanggan.
"Merek yang menerapkan transparansi dalam pelabelan, sumber bahan, dan praktik jaminan kualitas dapat membangun citra merek yang membedakan mereka di pasar yang semakin kompetitif," jelas Teo dalam keterangan resmi, Senin (7/7/2025).
Meski regulasi suplemen di Asia Pasifik masih beragam, negara seperti Australia dan Korea Selatan telah memiliki sistem ketat yang mengatur keamanan, efikasi, dan kualitas.
Sebaliknya, Indonesia masih menggunakan pendekatan yang lebih longgar melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga konsumen harus lebih cermat dalam memilih.
“Konsumen harus menjadi lebih cerdas, membaca label dengan teliti, memahami potensi risiko, dan memilih produk dari brand yang transparan dan terpercaya,” tambah Teo.
Di sebagian besar pasar Asia Pasifik, suplemen makanan harus terdaftar di otoritas regulasi sebelum dijual. Namun, penarikan suplemen di wilayah ini memunculkan pertanyaan tentang pengawasan regulasi industri.
Berbeda dengan sektor farmasi yang melalui proses pengujian dan persetujuan ketat, suplemen makanan sering diatur serupa dengan produk makanan, dengan fokus utama pada pelabelan dan keamanan umum.
Akibatnya, tingkat ketelitian regulasi sangat bervariasi antar negara, menyebabkan inkonsistensi dalam keamanan dan kualitas.
Peran penting validasi ilmiah
Teo menyebutkan, dengan standar regulasi yang berbeda antar pasar, validasi ilmiah memainkan peran penting dalam membantu konsumen membuat keputusan yang terinformasi dan percaya diri tentang kesehatan mereka.
"Suplemen yang didukung oleh penelitian ilmiah kredibel menawarkan jaminan lebih tinggi terkait keamanan, efikasi, dan manfaat jangka panjang," ujarnya.
Selain verifikasi bahan, kemajuan dalam ilmu nutrisi dan formulasi produk memainkan peran penting dalam meningkatkan efikasi suplemen.
Menurut Teo, perusahaan yang berinvestasi dalam penelitian mutakhir dan berkolaborasi dengan ahli ilmiah lebih mampu mengembangkan produk inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan konsumen yang terus berkembang.
Kemudian, integrasi teknologi baru, seperti nutrisi presisi dan optimalisasi bioavailabilitas, lebih lanjut meningkatkan penyerapan dan efektivitas suplemen, memastikan konsumen menerima manfaat maksimal dari pilihan makanan mereka.
"Melalui kemajuan berkelanjutan dalam formulasi dan integrasi penemuan ilmiah terdepan, merek terpercaya menetapkan standar industri yang lebih tinggi dan memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk suplemen yang lebih aman dan efektif," sebutnya.
Seiring pertumbuhan industri suplemen, konsumen juga harus berperan aktif dalam meneliti dan memvalidasi produk yang mereka konsumsi.
Sebelum membeli suplemen, penting untuk memeriksa daftar bahan dan memverifikasi apakah produk mengandung alergen, aditif buatan, atau zat yang berpotensi berbahaya.
Tak hanya itu, memahami proses manufaktur juga penting.
"Dengan memilih merek yang mengikuti Praktik Manufaktur yang Baik (GMP) dan melakukan pengujian pihak ketiga dapat membantu memastikan keamanan produk," tandas Teo.
Konsumsi Susu Whey Protein Bantu Pemulihan Otot Selepas Aktivitas |
![]() |
---|
Pertama di Asia, RS EMC Grha Kedoya Rilis Alat PET/CT Seluruh Tubuh dengan Kecepatan Pindai 4 Menit |
![]() |
---|
Rekomendasi Nakes Jadi Faktor Utama Keputusan Pembelian Suplemen di Indonesia |
![]() |
---|
Tes Skrining Otak bisa Dilakukan Lewat Aplikasi, Simak Caranya |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Estetika, JEC Soroti Peran Vital Oculoplasty untuk Organ Penglihatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.