Kapal Tenggelam

Puluhan Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Masih Dicari, Ini Kisah Pilu Midia Menanti Anaknya

Keluarga korban hilang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali terus menanti kepastian mengenai anggota keluarga mereka yang belum ketemu.

Istimewa/Tribun-Bali.com
MENUNGGU KORBAN KAPAL TENGGELAM - Keluarga korban hilang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali terus menanti kepastian mengenai anggota keluarga mereka yang belum ketemu sampai Sabtu (5/7/2025). KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali, Kamis (3/7/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Keluarga korban hilang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali terus menanti kepastian mengenai anggota keluarga mereka yang masih dalam pencarian tim SAR.

KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tenggelam setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Gilimanuk, Jembrana, Bali, , Rabu (2/7/2025) malam.

Hingga hari kedua pencarian, diperkirakan masih ada 29 orang dari total 65 orang yang menumpang kapal penyeberangan naas tersebut.

Baca juga: Gelap! Suyip Ceritakan Detik-detik Mencekam saat KMP Tunu Pratama Jaya yang Ditumpanginya Tenggelam

Semua keluarga masih menantikan kabar korban yang belum ditemukan.

Mereka memilih tetap bertahan di area pusat layanan informasi Pelabuhan Ketapang hingga rela menginap agar tidak ketinggalan perkembangan terkini tentang pencarian korban.

Midia, warga Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur, misalnya, datang ke Pelabuhan Ketapang sejak Kamis (3/7/2025).

Baca juga: Cerita Korban Selamat, Sempat Mengapung Selama 5jam Hingga Saksikan KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

"Saya menginap, anak saya namanya Budi jadi penumpang kapal Tunu," kata Midia, Jumat (4/7/2025).

Budi diketahui pergi ke Pulau Bali menggunakan mobil pikap bersama rekannya, Bahrul, yang dinyatakan sebagai salah satu dari 30 orang yang selamat.

Budi pergi ke Bali untuk bekerja menjadi sopir pikap yang rutin mengantarkan ikan dari Banyuwangi ke Bali.

Baca juga: Daftar 6 Korban Meninggal setelah KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Ini Instruksi Menteri Perhubungan

"Anak saya ada di daftar (penumpang), tapi belum ketemu," kata Midia.

Supaya tidak ketinggalan informasi terkini pencarian Budi dan korban lainnya, Midia bersama keluarganya, termasuk istri dan anak Budi, menginap di Pelabuhan Ketapang.

Ia tidak peduli terpaan dinginnya angin malam.

Baca juga: Baru Menikah, Kisah Pilu Febriyani Lihat Istrinya Meninggal setelah KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Tujuannya hanya satu, yaitu menjadi orang pertama yang mengetahui kondisi putranya.

"Saya tidak pulang, tidak ganti baju karena panik buru-buru ke sini, saya mandi di toilet," ucap Midia.

Sementara istri Budi yang membawa putri kecil yang berusia 1,5 tahun akhirnya memutuskan pulang menaiki kendaraan umum sebab anaknya rewel sejak malam.

Baca juga: Dua Faktor Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Ada Faktor Ombak 2,5 meter

"Saya masih akan tetap di sini sampai dapat informasi soal anak saya (ditemukan), semoga saya sehat terus," ucap Midia.

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu lalu dengan membawa 65 orang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal serta 22 kendaraan.

Informasi terbaru yang dikeluarkan Basarnas, jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 36 orang, terdiri dari 29 orang selamat, 4 di antaranya adalah anak buah kapal (ABK), serta 6 orang meninggal dunia.

Sampai Sabtu ini, proses pencarian 29 orang lain yang belum ditemukan masih terus dilakukan dengan bantuan berbagai pihak yang tergabung dalam tim SAR gabungan.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anaknya Hilang di KMP Tunu Pratama, Sang Ibu: Saya Akan Tunggu Sampai Dia Ketemu"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved