Prabowo Pantau dan Kirim Instruksi Tanggap Darurat dari Makkah

WARTAKOTALIVECOM, Makkah -- Di tengah kesunyian ibadah umrah di Tanah Suci, Presiden Prabowo Subianto tiba-tiba menerima kabar duka dari tanah air.

Kabar tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu malam (2/7) ketika kapal yang membawa 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan meninggalkan Pelabuhan Ketapang pukul 22.56 WIB membuatnya segera bangkit dari doa dan mengambil langkah cepat .

Hanya beberapa jam setelah insiden, dari Makkah, Presiden langsung memerintahkan Basarnas dan seluruh badan terkait untuk melaksanakan operasi tanggap darurat secara maksimal.

Instruksi ini disampaikan melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya sebagai bentuk respons cepat meski ia tengah menjalankan ibadah di Masjidil Haram.

Operasi penyelamatan pun berjalan kilat. Kapal-kapal RIB dikerahkan dari Pos SAR Banyuwangi dan Jembrana, sementara Badan SAR Nasional dari Surabaya mengerahkan KN SAR Permadi dan sarana lengkap lainnya ke lokasi kejadian.

Data sementara menunjukkan hingga pagi ini beberapa penumpang berhasil diselamatkan, meski evakuasi masih berlangsung intensif

Selain menginstruksikan evakuasi, Presiden juga meminta prioritas pengiriman bantuan medis bagi para korban yang selamat, serta pemberian pendampingan kepada keluarga korban.

Hal ini menegaskan komitmennya bahwa ibadah dan diplomasi tidak akan menghalangi tanggung jawab terhadap keselamatan warganya.

Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya, yang karam hanya 25 menit setelah berangkat, memicu alarm nasional.

Meski cuaca buruk menjadi penyebab utama, respons cepat dari pucuk pemerintahan menegaskan bahwa keselamatan rakyat tetap nomor satu, bahkan saat pemimpin sedang menjalankan ibadah jauh dari tanah air.

Presiden Prabowo berjanji akan tetap memantau perkembangan operasi penyelamatan hingga semua penumpang dan kru ditemukan.

Arahan langsung dari Tanah Suci ini mencerminkan kesigapan seorang pemimpin yang tidak pernah lengah, sekaligus menghormati nilai kemanusiaan dalam setiap tindakan nasional.