Viral Media Sosial

Postingan Hotman Paris Bikin Sakit Hati, Aparat Cuma Terdiam saat Warga Serang Gereja di Sukabumi

Sakit Hati Lihatnya, Polisi Cuma Diam Pas Warga Ramai-ramai Lakukan Perusakan Gereja di Sukabumi. Kursi Berterbangan, Salib Dijadikan Palu Godam

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
VIRAL MEDIA SOSIAL - Tangkapan layar video viral yang merekam momen ratusan warga melakukan perusakan gereja di Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat (27/6/2025) siang. Dalam rekaman video yang beredar luas, ratusan warga terlihat beringas menyerbu sebuah bangunan berlantai dua yang diketahui milik Maria Veronica Ninna di Kampung Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. 

"Aparat tidak pernah hadir untuk memastikan kebebasan beribadah bagi umat minoritas, ini realita di Indonesia bagian barat. Indonesia yang Kristen Phobia," katanya.

Baca juga: Dekati Minoritas, Heri Koswara Klarifikasi Isu Intoleransi yang Sering Dituduhkan kepada PKS

"Dan karena pemerintah tutup mata, bahkan seringkali memihak pada warga intoleran, mungkin kita anggap saja indonesia bagian barat ini adalah tempat kalian umat kristen bisa ikut merasakan tantangan dan penderitaan Yesus memanggul salib.. hepi sunday," kata Permadi.

Bro Ron Angkat Bicara

Politikus PSI sekaligus Calon Ketua Umum PSI, Ronald A Sinaga atau akrab disapa Bro Ron, bereaksi terkait aksi viral itu. 

Ia bakal pasang badan terhadap pemilik vila yang tempatnya dirusak. 

"Kepada pemilik villa, jika para anarkis nantinya sudah ketangkep dan mau lakukan gugatan perdata ganti rugi, silakan hubungi saya," tulis Bro Ron di akun Instagramnya yang tayang pada Minggu (29/6/2025). 

Sementara itu, politikus PDIP, Muhammad Guntur Romli, turut mengecam terkait dugaan perusakan gereja Kristen yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, dan viral di media sosial.

Guntur menegaskan tindakan semacam itu membuat rusaknya kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Tindakan tersebut merupakan perbuatan melawan hukum, main hakim sendiri, tindakan kekerasan, dan merusak kerukunan umat beragama di Indonesia," kata Guntur dalam keterangan tertulis, Minggu (29/6/2025).

Dia juga mengecam adanya salib yang merupakan simbol agama Nasrani dijadikan alat oleh massa untuk melakukan perusakan tempat yang diduga untuk ibadah tersebut.

Guntur mengatakan jika hal serupa dilakukan seperti lafadz 'Allah' diturunkan dan digunakan untuk merusak sesuatu, maka umat Islam dipastikan marah.

"Ini menyedihkan dan menyakitkan," katanya.

Dia pun mendesak agar aparat penegak hukum segera menangkap seluruh pelaku perusakan.

Lebih lanjut, Guntur mengungkapkan melaksanakan ibadah di Indonesia sebenarnya tidak perlu izin.

Dia mengatakan jika memang masih ada permasalahan soal pendirian rumah ibadah, maka warga sekitar seharusnya memfasilitasi alih-alih melarang hingga melakukan perusakan.

Ia menegaskan negara tidak boleh membiarkan tindakan intoleransi berkembang di Indonesia karena bisa merusak persatuan dan kesatuan antar umat.

"Negeri kita tidak boleh kalah pada pihak-pihak intoleran dan radikal yang mengatasnamakan suatu agama tapi bertujuan merusak persatuan kita sebagai bangsa," jelasnya.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved