Berita Bekasi

Dua Ibu di Bekasi Dianiaya Anak Kandungnya Sendiri, Satu Orang Hingga Berlumuran Darah

Dua orang anak tidak tahu diri tega melakukan perbuatan di luar nalar dengan menganiaya ibu kandungnya sendiri di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
warta kota/rendy rutama
ANAK ANIAYA IBU - Lokasi kejadian seorang laki-laki berinisial L (28) yang tega menganiaya ibu kandung, MI (58) di kediaman mereka, kawasan RT 03 RW 03, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. L menganiaya MI menggunakan senjata tajam (Sajam) jenis pisau hingga berlumuran darah.  

WARTAKOTALIVE.COM, JATIASIH - Perbuatan seorang anak durhaka kembali terjadi di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat

Mirisnya, pelaku yang masih merupakan anak kandung korban, tega menganiaya wanita yang telah melahirkannya hingga berlumuran darah. 

Peristwa itu terjadi di kediaman mereka, kawasan RT 03 RW 03, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Aksi tidak terpuji itu dilakukan oleh seorang laki-laki berinisial L (28) yang tega menganiaya ibu kandungnya, MI (58). 

Ketua RT 03, Sanin mengatakan L menganiaya MI menggunakan senjata tajam (Sajam) jenis pisau hingga berlumuran darah. 

"Aniaya itu menggunakan semacam benda tajam semacam pisau, dan pelakunya itu anak sendiri dan korban itu ibu kandung," kata Sanin, Kamis (26/6/2025).

Peristiwa yang mengerikan itu diketahui terjadi pada Jumat (21/6/2025) malam.

Kejadian terkuak usai MI berteriak minta tolong kepada petugas keamanan wilayah setempat atau Linmas yang saat itu tengah piket.

MI teriak minta tolong sembari berupaya kabur keluar rumah sekaligus menjauh dari L yang berada di dalam.

"Korban keluar rumah minta pertolongan ke Linmas, terus Linmas nelpon saya dan saya dari rumah langsung ke lokasi kejadian, dan di lokasi depan rumah korban, saya lihat kondisi korban bersimbah darah senderan di tembok rumah tetangga," jelasnya.

Sanin menuturkan selanjutnya ia menghubungi pihak kepolisian setempat guna menindaklanjuti kejadian.

Baca juga: Ezra Anak Durhaka Asal Bekasi Ancam Bunuh Paman Usai Pukuli Ibu Kandung

Mengingat kondisi MI yang memprihatinkan, Sanin dengan sejumlah warga membawanya menggunakan mobil ke Rumah Sakit (RS) terdekat guna diberikan penanganan medis segera.

"Sebelum Polisi datang itu korban sudah saya bawa ke RS dan itu pun kondisi sudah berlumuran darah, darah  itu akibat luka di pergelangan tangan lalu di pipi sebelah kiri, di paha, dan di atas mata kaki sama pinggang," tuturnya.

Sanin menyampaikan sesampainya polisi di lokasi kejadian, L yang berada di rumah langsung diringkus.

Terkini, L tengah menjalani proses tindakan medis di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan MI dibawa ke kediaman anaknya yang lain kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi.

"Jadi L udah ditangkap polisi, waktu ditangkap pelaku tidak ada perlawanan, jadi kakaknya itu yang panggil pelaku dan pelaku itu seakan-akan merasa tidak melakukan hal itu," ucapnya.

Sanin mengungkapkan dirinya tidak mengetahui secara pasti apakah motif serta konflik hingga L tega aniaya MI.

Hal itu dikarenakan Linmas dan dirinya saat mengetahui kejadian, kondisi MI sudah berlumuran darah, dan tidak tahu secara rinci peristiwa awalnya.

Selain itu, keluarga MI atau janda sejak tahun 2021 itu dikenal tertutup dengan warga sekitar.

Bahkan sejak sebelum MI bercerai dengan suaminya.

"Kalau dugaannya motif saya tidak tahu karena mereka ini tertutup, terus kalau dibilang dendam itu ya Info dari kakaknya si pelaku itu sebelum kejadian sempat di ruqyah siang harinya terus pas malam itu kejadian seperti itu," ungkapnya. (M37)

Baca juga: Anak Durhaka Penganiaya Ibu Kandung di Bekasi Terancam Lima Tahun Penjara

Aniaya Ibu Kandung

Peristiwa serupa cerita rakyat 'Malin Kundang' atau kisah yang menggambarkan seorang anak melawan orangtua terjadi di Perumahan Irigasi blok D14 RT 7 RW 11, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Pelaku ialah seorang laki-laki bernama Mochamad Ichsan Ezra Candra (23) yang tega menganiaya ibu kandung, Meilanie (46).

Meilanie mengatakan Ezra melakukan aniaya diawali perkara tidak diberikan uang oleh dirinya.

Janda sejak tahun 2006 itu tidak dapat memberikan karena tidak memiliki uang. 

"Saya lagi kerja di tetangga, terus saya dipanggil anak saya dan saya tanya ada apa, terus dia (Ezra) minta cariin uang Rp 30 ribu dan saya tanya buat apa katanya buat berangkat kerja," kata Meilanie saat dikonfirmasi, Senin (23/6/2025).

Meilanie menjelaskan Ezra sempat meminta dirinya yang tidak punya uang untuk mencari pinjaman.

Kemudian Meilanie mengikuti kemauan Ezra dan berupaya meminjam uang ke rekan, hanya saja tidak ada satu pun yang meminjamkannya.

"Saya disuruh minjem uang, tapi tidak ada yang pinjemin, terus saya taruh handphone saya di atas meja dan bilang 'Tidak ada lagi kosong' tapi Ezra bilangnya saya banting handphone, saya bilang tuh tidak dibanting kok, orang cuma taro aja, dari situ langsung kesal dan aniaya saya," jelasnya.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro menyampaikan pihaknya meringkus Ezra lantaran kasus penganiayaan terhadap Meilanie setelah korban membuat laporan.

Penganiayaan itu sebelumnya terjadi pada Rabu (18/6/2025) di kediaman Meilanie dan Ezra.

"Alhamdulillah kami sudah amankan pelakunya setelah dari korban membuat laporan," singkat Kusumo dalam keterangannya, Minggu (22/6/2025).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Gubernur, Dedi Mulyadi (KDM) menjemput Meilanie (46) selaku seorang ibu asal Kota Bekasi yang dianiaya anak kandung, Mochamad Ichsan Ezra Candra (23) pada Senin (23/6/2025) pagi.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan hal itu sebagai bukti nyata perhatian dari pemerintah kepada warganya.

"Tadi pagi sudah dijemput. Saya kira itu adalah bentuk perhatian ya bahwa memang kepala daerah harus begitu," kata Tri di Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Senin (23/6/2025).

Hanya saja Tri menjelaskan tidak mengetahui persis maksud dan tujuan penjemputan tersebut.

Namun orang nomor satu di Kota Bekasi itu menduga penjemputan dilakukan guna mendalami kasus dugaan penganiayaan sekaligus memberikan pendampingan psikologis.

"Mingkin lebih bagaimana pak Gubernur ingin mendalami lebih dalam lagi secara psikologis dan tentu sama dengan seperti saya tentu akan memberikan motivasi semangat kepada seorang ibuyang terluka hatinya," jelasnya.

Sementara Tri menututkan sangat sedih dan marah terkait peristiwa tidak terpuji yang dilakukan Ezra terhadap Meilanie. 

"Saya sangat sedih dan marah sebetulnya dengan kondisi yang terjadi," tuturnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved