Iran Tetap Luncurkan Rudal, Tuding Israel Lebih Dulu Langgar Gencatan hingga 3 Kali
Markas Besar Khatam Iran menuding, rezim Israel telah melanggar gencatan senjata tiga kali pada Selasa (24/6/2025).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran memastikan akan tetap menyerang Israel meski di tengah adanya gencatan senjata.
Markas Besar Khatam Iran menuding, rezim Israel telah melanggar gencatan senjata tiga kali pada Selasa (24/6/2025) atau beberapa saat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan agar menghentikan sementara perang.
"Juru Bicara Markas Besar Pusat Khatam Al-Anbiya mengumumkan, bahwa rezim Israel menyerang beberapa lokasi di wilayah Republik Islam Iran tiga kali sampai pukul 09.00 pada Selasa (24/6/2025)," demikian postingan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran di platform X dengan akun @IRIran_Military pada Selasa (24/6/2025).
"Angkatan bersenjata Iran sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan agresi apapun tidak terbalas, dan bahwa rezim Zionis akan membayar harga yang mahal," lanjutnya.
Baca juga: Diam-diam Qatar Punya Teknologi Pencegat Rudal Canggih, Klaim Hanya Satu Rudal Iran yang Lolos
Baca juga: Harga Minyak Dunia Fluktuasi Tajam Akibat Perang Iran-Israel, Bahlil Minta Warga Indonesia Berdoa
Selain itu, Militer Iran mencibir bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengalami kekalahan yang telak melawan Iran.
Mereka menyebut, ada empat agenda utama yang dikejar Netanyahu dalam meluncurkan kampanye melawan Iran.
Pertama, ingin perubahan rezim di Iran, kedua untuk sepenuhnya menghilangkan program nuklir Iran.
Ketiga untuk melindungi kota-kota Israel dari serangan rudal dan pesawat nirawak Iran.
Kemudian keempat, untuk mengalihkan perhatian dari penyelidikan korupsi domestiknya dengan memulai konflik yang berkepanjangan.
"Namun, Israel gagal dalam tiga tujuan pertama. Program nuklir Iran tetap utuh, kepemimpinannya masih berkuasa, dan serangan rudal Iran di kota-kota Israel mengungkap keterbatasan sistem pertahanan seperti Iron Dome dan THAAD Amerika," tulis militer Iran.
Menghadapi kenyataan ini, Netanyahu terpaksa menerima gencatan senjata, mengakui keunggulan militer Iran dan kemampuannya untuk melumpuhkan ekonomi Israel.
Baca juga: Israel Setujui Proposal Gencatan Senjata yang Diajukan Donald Trump setelah Tel Aviv Menggempur Iran
Baca juga: Reaksi Qatar Usai Ikut Kena Rudal Iran, Masih Bujuk Perdamaian
Selain itu, Trump menyadari bahwa melanjutkan konflik akan merugikan basis politiknya dan prospek Partai Republik dalam pemilihan paruh waktu mendatang.
Akibatnya, dukungan AS untuk upaya militer Israel dibatasi, menekan Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata. Di dalam negeri, hasil ini membuat Netanyahu rentan terhadap tuduhan korupsi dan kemungkinan penuntutan.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
UI Minta Maaf Telah Undang Akademisi Pro Zionis Peter Berkowitz, Akui Kurang Cermat Cek Background |
![]() |
---|
Voice Of America Dibredel Donald Trump, Ribuan Jurnalis Kehilangan Pekerjaan |
![]() |
---|
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Full Senyum Usai Bertemu Donald Trump |
![]() |
---|
500 Ribu Warga Israel Mulai Melek Lihat Kebiadaban Benjamin Netanyahu |
![]() |
---|
Ditunjuk Jadi Duta RSIA di Gaza, Inara Rusli: Aku Mendukung Penuh Kemerdekaan Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.