Perang Timur Tengah

Tegas! Iran Penuh Keberanian Ancam Balas Serangan AS, Pangkalan Militer Jadi Target Utama

Tegas! Iran Penuh Keberanian Ancam Balas Serangan AS, Pangkalan Militer di Timur Tengah Jadi Target Utama

|
Editor: Joanita Ary
Instagram CNN
ISRAEL MENCEKAM -- Serangan rudal balistik Iran kembali mengguncang Israel pada Jumat (20/6/2025), kali ini menargetkan kota pelabuhan Haifa di utara negara tersebut. Ledakan yang terjadi kurang dari satu jam sebelum laporan ini disampaikan menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah bangunan dan melukai sedikitnya 23 orang, menurut laporan resmi dari layanan darurat nasional Israel, Magen David Adom (MDA). 

WARTAKOTALIVECOM -- Ketegangan di kawasan Timur Tengah semakin meningkat setelah Iran mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya, menyusul serangan udara besar-besaran yang diluncurkan AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran yakni Fordow, Isfahan, dan Natanz, pada Sabtu malam (22/6/2025).

Dalam pernyataan resmi, Iran menegaskan bahwa pangkalan-pangkalan militer AS di wilayah Timur Tengah kini berada dalam posisi rentan dan bisa menjadi target balasan kapan saja.

Tidak hanya itu, seorang penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran menegaskan bahwa negara mana pun yang memberikan akses wilayah atau fasilitas bagi pasukan AS juga bisa ikut menjadi sasaran dalam aksi balasan berikutnya.

Iran menyebut serangan AS sebagai “serangan terhadap jantung dunia Islam” dan memperingatkan akan adanya konsekuensi besar yang tidak hanya berdampak secara militer, tapi juga secara geopolitik dan regional.

Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai waktu atau bentuk balasan yang akan diambil oleh Teheran.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mencoba meredam eskalasi dengan menyerukan agar Iran mengakhiri konflik dan menyatakan bahwa serangan udara AS hanya menargetkan program nuklir Iran, bukan personel militer atau warga sipil.

Baca juga: Iran Sempat Selamatkan Uranium Sebelum Serangan AS Datang Tiba-tiba

Di sisi lain, Pentagon melaporkan bahwa tingkat kerusakan di tiga lokasi yang diserang cukup signifikan, meskipun penghitungan dan penilaian kerusakan secara rinci masih dalam proses.

Kondisi di kawasan kini dinilai semakin tegang dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda, dengan dunia internasional menyerukan agar kedua pihak menahan diri untuk menghindari konflik terbuka yang lebih luas.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved