Jemaah Haji Ini Bersyukur Tak Alami Gangguan Distribusi Makanan usai Armuzna 

Keterlambatan distribusi makanan untuk jemaah haji Indonesia di Kota Suci Makkah setelah fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina) sempat meresahkan.

BPKH Limited
LAYANAN KONSUMSI HAJI - Jemaah haji asal Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat bernama Muhahidin Falil di sela rehatnya melaksanakan ibadah di Tanah Suci Makkah beberapa waktu lalu. Dia bersyukur tidak merasakan keterlambatan pengiriman makanan setelah puncah ibadah Armuzna pada 14 Zulhijjah atau 10 Juni 2025. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Keterlambatan distribusi makanan untuk jemaah haji Indonesia di Kota Suci Makkah setelah fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina) sempat meresahkan jemaah. 

Diketahui peristiwa ini terjadi di beberapa kloter jemaah pada 14 Zulhijjah 1446 atau Selasa (10/6/2025) dan sempat dikeluhkan para jemaah haji

Keterlambatan ini dipicu oleh gangguan operasional pada beberapa mitra dapur dari BPKH Limited, perseroan yang bertugas menyediakan fasilitas makanan dan tempat tinggal untuk jemaah haji

Untungnya, gangguan ini tidak dialami oleh jemaah haji asal Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat bernama Muhahidin Falil (54). 

Dia justru mengapresiasi layanan konsumsi yang disediakan perseroan selama pelaksanaan ibadah haji 2025

Muhahidin mengungkapkan distribusi makanan berjalan lancar, terutama pada fase krusial setelah puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

"Alhamdulillah, berkah. Saya dan rekan sekamar selalu mendapatkan makanan tepat waktu. Tidak ada yang kurang," ujar Muhahidin dari keterangannya pada Sabtu (21/6/2025). 

Baca juga: Kisah Jemaah Haji Asal Depok Saat Pesawat Saudia Airlines Diancam Bom, Semua Penumpang Diperiksa

Baca juga: Tertunda Karena Pesawat Diancam Bom, Jemaah Haji Asal Depok Sudah Dipulangkan dari Kualanamu

Meski sempat terdengar adanya gangguan layanan konsumsi yang dialami jamaah di kloter lain, Muhahidin mengaku tidak merasakannya. 

Dia juga tidak mendapat kompensasi atas gangguan yang dialami seperti jemaah haji lainnya. 

"Saya enggak ngalamin, karena memang sudah baik (layanan makanan), tidak ada gangguan," tuturnya. 

Pengalaman Muhahidin menjadi bukti keberhasilan penyelenggara dalam menjamin asupan konsumsi yang layak bagi jamaah, terutama di masa-masa kritis selama ibadah haji. 

Layanan katering menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga kebugaran fisik jamaah, yang harus menempuh rangkaian ibadah panjang di tengah suhu ekstrem dan kepadatan jemaah. 

Muhahidin berharap kualitas layanan ini tetap dijaga bahkan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.  

"Semoga ke depan pelayanannya terus seperti ini, bahkan lebih baik lagi. Ini sangat membantu kami agar fokus menjalankan ibadah,” tukasnya. 

Pengalaman positif ini menggarisbawahi pentingnya penyediaan layanan katering yang andal dan berkualitas tinggi bagi kenyamanan dan kelancaran ibadah jemaah haji, khususnya setelah melalui fase-fase ibadah yang intens.  

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved