Berita Internasional

Parah Nih!  Israel Larang Kelurga Muslim dan Kristen di Jaffa Masuk Bunker Perlindungan

Kejadian ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan akibat serangan rudal Iran yang menyasar wilayah Tel Aviv dan sekitarnya.

Editor: Joanita Ary
Middle East Eye
MUSLIM DAN KRISTEN DILARANG -- -- Sejumlah warga Palestina yang tinggal di Jalan Yehuda Hayamit, Jaffa, mengaku dilarang masuk ke tempat perlindungan bom bawah tanah milik tetangga mereka yang berdomisili sebagai warga Israel, meskipun sebelumnya mereka diizinkan menggunakan fasilitas tersebut. Kejadian ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan akibat serangan rudal Iran yang menyasar wilayah Tel Aviv dan sekitarnya. 

WARTAKOTALIVECOM -- Sejumlah warga Palestina yang tinggal di Jalan Yehuda Hayamit, Jaffa, mengaku dilarang masuk ke tempat perlindungan bom bawah tanah milik tetangga mereka yang berdomisili sebagai warga Israel, meskipun sebelumnya mereka diizinkan menggunakan fasilitas tersebut.

Kejadian ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan akibat serangan rudal Iran yang menyasar wilayah Tel Aviv dan sekitarnya.

Akses Perlindungan Bom yang Tiba-tiba Ditutup

Menurut laporan Middle East Eye pada 16 Juni 2025, warga Palestina di kawasan tersebut awalnya diberikan akses ke tempat perlindungan bom oleh salah satu anggota komite gedung.

Mereka biasa berkumpul di sana saat sirene serangan udara berbunyi, sebagai upaya perlindungan dari serangan rudal Iran yang semakin intens.

Namun, setelah sekitar selusin warga Palestina mengambil perlindungan di tempat itu dalam beberapa hari terakhir, pemilik tempat perlindungan mengubah kode masuk tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Beberapa keluarga Muslim dan Kristen menerima pesan tegas bahwa fasilitas tersebut hanya diperuntukkan bagi warga “Yahudi saja”.

Nasir Ktelat, seorang warga Palestina berusia 63 tahun yang tinggal di seberang tempat perlindungan, mengatakan, “Mereka bilang, ‘Kami sudah memutuskan tidak ingin kalian datang lagi, dan kami akan mengganti kode.’ Jelas ini karena kami adalah Arab.”

Pengalaman Diskriminasi yang Menyedihkan

Kejadian ini bukan hal baru bagi warga Palestina yang tinggal di Israel, khususnya di kota campuran seperti Jaffa, di mana sekitar sepertiga penduduknya adalah Palestina.

Mereka sering menghadapi diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk akses terhadap fasilitas keselamatan seperti tempat perlindungan bom.

Abed Abu Shahada, seorang aktivis Palestina di Jaffa, menyebut insiden ini sebagai bukti “rasisme yang mengakar” dalam masyarakat Israel.

Ia menambahkan bahwa penolakan akses ke tempat perlindungan ini mencerminkan pengabaian yang dilegitimasi secara luas terhadap warga Palestina oleh komunitas Yahudi.

Yehuda Hayamit Street merupakan kawasan dengan perpaduan bangunan lama dan baru.

Penduduk Yahudi yang tinggal di gedung-gedung lama masih diperbolehkan mengakses tempat perlindungan tersebut, sementara warga Palestina yang tinggal di sekitar gedung baru dilarang masuk.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved