Kriminalitas

Polisi Ungkap Hubungan Andreas dengan Bos Sembako di Bekasi, Terungkap Setelah Pembunuhan

Polisi Ungkap Hubungan Andreas dengan Bos Sembako di Bekasi, Terungkap Setelah Pembunuhan

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
PEMBUNUHAN - Andreas (22) tersangka pembunuhan Alex Lius Setiawan (64), bos sembako di Pondok Gede, Kota Bekasi. Dirinya dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Andreas (22), tersangka pembunuhan terhadap Alex Lius Setiawan (64), bos sembako di Pondok Gede, Kota Bekasi, telah bekerja dengan korban sejak 2021, meski tidak secara terus-menerus. 

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy menuturkan, pelaku kerap keluar-masuk bekerja di toko milik korban.

"Pelaku ini sudah bekerja di toko korban mulai dari 2021, tapi keluar masuk, keluar masuk," ucap Resa, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025).

Usai melakukan pembunuhan, Andreas sempat berniat melarikan diri bersama istri dan anaknya.

Resa menuturkan, pelaku ditangkap saat hendak kabur ke Batam. 

"Rencananya akan terbang ke Batam untuk menemui rekan dari istri pelaku sendiri," tuturnya.

Sebelum ditangkap, ia sempat singgah dan menginap di sebuah hotel di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

Selama pelariannya, Andreas menggunakan uang yang diambil dari toko korban usai melakukan pembunuhan.

"Untuk uang yang digunakan pelaku selama menginap dan rencana akan berangkat ke Batam, itu menggunakan uang daripada hasil yang dibawa dari toko," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam kesempatan yang sama.

Kepada keluarganya, pelaku tidak mengaku telah membunuh korban. 

Ia hanya menyampaikan, uang yang digunakan berasal dari membobol toko.

"Dari keterangan tersangka menyatakan kepada keluarganya itu (uang dan kabur) dari bobol toko. Jadi bukan merampok, tapi membobol toko," ucapnya. 

"Tidak, tidak. Tidak menyampaikan kepada keluarganya (telah membunuh korban)," sambung Wira.

Saat ini, Andreas telah ditangkap dan ditahan di Mapolda Metro Jaya. Polisi masih mendalami keterangan tersangka.

Diberitakan sebelumnya, Andreas (21), tersangka pembunuhan terhadap bos sembako di Pondok Gede, Kota Bekasi, Alex Lius Setiawan (64), melakukan aksinya secara brutal usai tersulut emosi akibat ucapan korban. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, awal Andreas melakukan pembunuhan dengan cara memukuli korban dengan tangan kosong.

"Adapun perbuatan yang dilakukan kepada si korban yaitu dengan cara memukul dengan menggunakan tangan kiri ke arah pipi kanan sebanyak 2 kali, kemudian memukul dengan menggunakan tangan kanan ke arah pipi kiri sebanyak 2 kali," ucap Wira, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025).

"Kemudian yang ketiga, memukul dengan menggunakan tangan kanan ke arah dada sebanyak 1 kali, kemudian yang keempat, memukul dengan menggunakan tangan kanan ke arah mata kiri sebanyak 1 kali," sambungnya.

Tak berakhir sampai di sana, pelaku lalu melempari korban dengan menggunakan dus air mineral.

"Akibat pukulan yang dilontarkan pelaku kepada korban mengakibatkan korban terjatuh. Kemudian tersangka mengambil kardus yang berisi air mineral yang ada di toko tersebut yang kemudian melemparkan ke arah kepala sebanyak 1 kali. Kemudian melemparkan ke arah dada sebanyak 1 kali," tuturnya.

Akibat lemparan tersebut, Wira mengatakan korban yang biasa disapa Koh Alex kemudian terjatuh.

"Dan ketika korban terbangun dengan memegang kepalanya dan berusaha untuk menjauh dari tersangka, kemudian tersangka kembali mengambil kardus yang berisi air mineral dan melemparkannya kembali ke arah kepala korban sebanyak 1 kali hingga korban jatuh di kamar mandi, kemudian tersangka kembali mengambil kardus yang berisi air mineral," katanya.

"Dan melemparkannya ke arah beberapa titik, yang pertama ke arah kaki sebanyak 5 kali, jemudian ke arah paha sebanyak 2 kali, ke arah dada sebanyak 3 kali, kemudian ke arah kepala sebanyak 5 kali. Dimana ketika melemparkan ke arah kepala ini mengakibatkan kepalanya membentur ke arah kloset yang mengakibatkan kloset tersebut pecah. Kemudian melemparkan ke arah kepala kembali sebanyak 2 kali," sambung dia.

Setelah korban tidak berdaya, pelaku langsung menggasak barang-barang milik korban dan melarikan diri.

"Pelaku melihat korban sudah tidak berdaya, maka si tersangka ataupun pelaku mengambil uang milik korban yang berada di toko sebesar kurang lebih Rp84.654.000," ucap Wira.

"Kemudian mengambil 2 buah handphone Redmi warna hitam yang merupakan handphone operasional toko, dan 1 unit sepeda motor Vario warna hitam," lanjutnya. 

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan, diancam dengan hukuman penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

Lalu Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun. (m31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved