Pelecehan Seksual
Heboh Pelecehan Seksual Siswi di SMPN 3 Depok Oleh Guru, Kepsek: Iya, Tapi Secara Verbal
Dugaan pelecehan seksual di SMPN 3 Depok sedang ramai, namun sang kepsek coba meluruskan. Katanya itu terjadi secara verbal, bukan kontak fisik.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Kepala Sekolah SMPN 3 Depok, Ety Kuswandarini membenarkan adanya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru.
Meski demikian, Ety menegaskan, pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru berinisial I hanya dilakukan secara verbal.
“Ini berupa secara verbal, ada ucapan seperti itu karena terbawa kalimat awal siswa,” kata Ety saat ditemui di SMPN 3 Depok, Kamis (22/5/2025).
Baca juga: 7 Siswi SMP di Depok Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual Oknum Guru, Terjadi Sejak 2019
Selain itu, korban pelecehan seksual secara verbal di SMPN 3 Depok hanya seorang siswi.
Ety membantah adanya pelecehan fisik yang dilakukan oleh oknum guru SMPN 3 Depok.
Video percakapan yang diduga pelecehan seksual verbal tersebut sempat beredar di grup WhatsApp pada siswa.
“Setelah kami lakukan klarifikasi pada tanggal 13, saya membuat surat peringatan pertama atau SP 1 (terhadap terduga pelaku,” ungkapnya.
Baca juga: Miris! Sejumlah Siswi SMP di Sukmajaya Kota Depok Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual Oknum Guru
Setelah memberikan SP 1, pihak SMPN 3 Depok meminta kepada terduga pelaku untuk memeriksakan kesehatan jiwanya ke psikiater.
Ety juga menjatuhkan SP 2 terhadap oknum guru berinisial I atas dugaan pelecehan seksual tersebut pada Kamis (22/5/2025).
“Selama memimpin di sekolah ini saya hanya mengetahui kejadian yang viral ini, mengenai kejadian-kejadian sebelumnya saya tidak tahu,” ungkapnya.
Keterangan Saksi
Sebelumnya, sejumlah siswi SMP di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh salah satu oknum guru.
Pelatih Ekstrakurikuler Sekolah (Ekskul), Sarah yang juga saksi mata kejadian menyebut, jumlah korban pelecehan seksual mencapai tujuh siswi.
Para siswi tersebut diduga dilecehkan oleh oknum guru baik secara fisik maupun verbal.
Kata Sarah, para korban menceritakan langsung tindakan pelecehan seksual tersebut kepadanya.
“Jadi kejadian ada yang dari 2019, itu yang saya tahu,” kata Sarah saat ditemui, Kamis (22/5/2025).
“Dan itu beda-beda untuk timeline waktunya, ada dari 2024, terus juga ada juga yang 2025,” sambungnya.
Korban sendiri mengaku dilecehkan secara verbal oleh oknum guru dengan obrolan dewasa.
Bahkan, korban didampingi orang tuanya telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah.
“Terus juga yang saya dapati katanya sekolah merasa diselesaikan secara internal dan lain-lain, dianggap sudah selesai,” ungkapnya.
Selain pelecehan dalam bentuk verbal, para siswi juga diduga dilecehkan secara fisik.
Oknum guru terduga pelaku meremas bokong korban hingga membantu merapikan dasinya dengan maksud menyentuh bagian payudara.
“Macam-macam ada yang berupa maaf ya kayak memeras bokong korban itu, terus ada juga yang seakan-akan ingin membantu merapikan dasi padahal gerakan tangannya seakan-akan ingin menyentuh payudara korban,” ungkapnya.
Dari 7 korban yang melapor, mereka merupakan kelas 7, 8, dan ada juga yang sudah lulus.
Dugaan kasus pelecehan seksual tersebut viral di media sosial usia Sarah membongkarnya.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UNM Terhadap Dosen Perempuan Didalami Polisi, Lapor Balik |
![]() |
---|
Akui Pernah Rangkul dan Pegang Paha Siswi, Oknum Guru SMPN 13 Bekasi Klaim Bukan Pelecehan |
![]() |
---|
Berstatus ASN, Oknum Guru di SMPN 13 Bekasi yang Diduga Lakukan Pelecehan Akhirnya Diskors |
![]() |
---|
Diduga Lakukan Pelecehan kepada Siswi, Oknum Guru di SMPN 13 Bekasi Diskors dan Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Oknum Guru di SMPN 13 Diduga Lecehkan Murid, Wali Kota Bekasi Kerahkan Tim untuk Menyelidiki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.