Stroke

Edukasi Bahaya Stroke pada Anak Muda, Yastroki Gelar Diskusi Publik di LSPR

Diskusi publik ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus stroke yang mulai menyerang usia produktif berkisar 18-40 tahun.

Editor: Ahmad Sabran
HO
MUDA STROKE- Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menggelar diskusi publik bertajuk “Be GREAT, Don’t REGRET” yang berfokus pada upaya preventif terhadap penyakit stroke pada usia produktif. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-  Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menggelar diskusi publik bertajuk “Be GREAT, Don’t REGRET” yang berfokus pada upaya preventif terhadap penyakit stroke pada usia produktif.

Kegiatan ini dilaksanakan di Rafael Jolongbayan Room, LSPR Institute of Communication & Business, Tanahabang, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2025) lalu.

Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, komunitas stroke, serta masyarakat umum baik daring ataupun luring. 

Diskusi publik ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus stroke yang mulai menyerang usia produktif berkisar 18-40 tahun.

“Edukasi stroke harus dimulai dari bangku kuliah. Anak muda perlu menyadari bahwa stroke bukan hanya penyakit orang tua, tetapi juga bisa menyerang mereka yang sedang berada di masa produktifnya,” ujar Ketua Yastroki Mayjen TNI (Purn) Dr. dr. Tugas Ratmono Sp.N, MARS, MH.

Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi tentang deteksi dini, faktor risiko, serta gaya hidup sehat yang dapat mencegah stroke di kalangan anak muda. 

Selain dr. Tugas Ratmono, acara ini menghadirkan narasumber seperti dr. Nurul Rakhmawati, Sp.S, MARS – Dokter Spesialis Saraf, Dr. Wahyudi, Sp.KFR – Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, Dokter Erlina Sutjiadi, Sp.KJ (K) -Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa serta Dr. Leila Mona Ganiem, M.Si sebagai pakar komunikasi. 

Baca juga: Mahfud MD Duga Kasus Pertamina Berhenti Karena Hambatan Besar, Lalu Presiden Nilai TNI Harus Turun

Ketua Yayasan Stroke Indonesia juga mengatakan penyakit Stroke harus ditanggulangi secara serius dan perlu kerja sama antar lembaga terutama lembaga pendidikan karena hanya pendidikan yang mampu mengedukasi kesehatan generasi penerus bangsa.

Kegiatan ini diinisasikan oleh dua mahasiswi LSPR bernama Amelia Haness & Nina Novelia yang sedang menjalankan tugas akhir pada jenjang Pascasarjana.

Keduanya menyatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari Personal Social Responsibilty (PSR) agar menciptakan hasil pembelajaran yang berdampak bagi masyarakat.

Baca juga: Insiden Alat Berat Tertimpa Longsor di Morowali, BRINS Bayarkan Kerugian hingga Ratusan Juta Rupiah

Diskusi berlangsung interaktif, membahas tema besar tentang pentingnya keseimbangan antara prestasi dan kesehatan fisik dan mental, serta sub-tema mengenai deteksi dini, manajemen stres, dan pola hidup sehat. Acara ditutup dengan sesi refleksi dan komitmen pribadi peserta untuk memulai gaya hidup sehat. 

Melalui kolaborasi ini, Yastroki berharap dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya hebat dalam prestasi, tetapi juga sadar dan tangguh dalam menjaga kesehatannya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved