Soal Proyeksi Jokowi Jadi Ketum, PDIP Ogah Cawe-cawe Pemilihan Ketua Umum PSI

PDIP ogah cawe-cawe dalam pemilihan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akan berlangsung dalam waktu dekat. 

Editor: Desy Selviany
Tribunnews.com/Fersinanus Waku
SOLO DAERAH ISTIMEWA - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Aria Bima, saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/4/2025). Aria Bima mengakui adanya dorongan dari berbagai pihak agar Solo menjadi Daerah Istimewa Surakarta namun menurutnya, hal tersebut perlu dipertimbangkan secara matang. 

WARTAKOTALIVE.COM - PDIP ogah cawe-cawe dalam pemilihan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akan berlangsung dalam waktu dekat. 

Isunya, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masuk ke dalam bursa Ketua Umum PSI.

Terkait hal itu Wakil Ketua Komisi II DPR sekaligus politikus PDIP Aria Bima mengaku partainya tidak mau ikut campur dalam pemilihan Ketua Umum Partai lain.

Ia menyebut, PSI memiliki hak untuk memutuskan siapa pun menjadi ketum mereka. 

"Urusan PSI kok tanya saya, kan internal PSI. PDIP menyalonkan siapa kan internal PDIP, tidak dicampuri. PSI punya independensi untuk memutuskan siapa pun, itu hak setiap organisasi," ujar Aria Bima, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025) malam seperti dimuat Kompas.com. 

Ia memaparkan, setiap partai memiliki hak berdaulatnya masing-masing dalam menentukan ketum. 

Maka dari itu, kata dia, PDIP pun menghormati kongres yang dilakukan semua partai di Indonesia. 

"Kongres partai kita hormati, kita menghormati seluruh partai di Indonesia ini untuk memberikan semacam pengabdian kepada bangsa lewat demokratisasi," ujar dia. 

"Kita harapkan kongres PSI juga menjadikan instrumen penguat demokrasi dan menguatkan berbagai hal yang menyangkut dinamika nasional," sambung Aria Bima. 

Untuk itu, ia kembali menekankan PDIP tidak akan ikut campur dalam urusan PSI

"Lah kita tidak akan bisa mencampuri apapun. Sebaiknya ditanyakan orang PSI, saya tidak ingin partai lain juga mencampuri mengomentari soal kedaulatan internal PDIP," imbuh dia.

Baca juga: Politisi PDI-P Ini Komentari Peluang Jokowi yang Disebut Daftar Calon Ketua Umum PSI, Ini Katanya

Sebelumnya Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait doa masyarakat yang mengharapkan dirinya menjadi calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kongres PSI dijadwalkan berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada 19 Juli 2025, dengan agenda utama pemilihan ketua umum baru.

"Masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misal saya ikut, saya kalah," ungkap Jokowi saat ditemui di Solo, Rabu (14/5/2025).

Ketika ditanya mengenai pendaftaran sebagai calon Ketum PSI, mantan Wali Kota Solo ini mengaku belum mendaftar.

"Belum (mendaftar). Kan masih panjang sampai Juni," tambahnya.

Jokowi juga berkelakar mengenai kemungkinan tidak adanya kader lain yang mendaftar jika dirinya mencalonkan diri.

"Ya enggak tahu. Kalau saya mendaftar, mungkin yang lain enggak mendaftar, mungkin," katanya.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa ia belum mengetahui potensi dirinya jika mencalonkan sebagai Ketum PSI.

Ia menjelaskan bahwa pemilihan Ketum PSI akan menggunakan sistem e-voting.

"Ya belum tahu. Karena ini kan yang saya tahu pakai e-voting, one man, one vote. Seluruh anggota diberi hak untuk memilih. Yang sulit di situ," ujarnya.

Ia menilai sistem e-voting merupakan langkah yang baik untuk diterapkan dalam pemilihan ketua umum partai politik.

"Ya bagus. Era digital ini kalau misalnya pemilihan ketua dengan e-voting, melibatkan seluruh anggota, artinya ada kepemilikan terhadap partai betul-betul di seluruh anggota. Saya kira bagus," paparnya.

(Wartakotalive.com/DES/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved