Berita Regional

Dedi Mulyadi Angkat Anak hingga Biayai Semua Anak Korban Meninggal Insiden Ledakan Amunisi di Garut

Dedi Mulyadi akan mengangkat seluruh anak korban tewas dalam insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Garut.

Tribunjabar.id/Hilman Kamaludin
ANGKAT ANAK - Dedi Mulyadi akan mengangkat seluruh anak korban tewas dalam insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Garut. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat memberikan keterangan di Rindam III Siliwangi, Jumat (2/5/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mengangkat seluruh anak korban tewas dalam insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Garut.

Dedi Mulyadi juga berjanji membiayai pendidikan mereka hingga jenjang perguruan tinggi.

"Anak-anaknya saya jadikan anak angkat sampai kuliah dibiayai," kata Dedi Mulyadi saat menemui keluarga korban di ruang Kamar Mayat RSUD Pameungpeuk, Garut, Selasa (13/5/2025).

Baca juga: Jenazah Kolonel Antonius Hermawan Korban Ledakan Amunisi TNI AD di Garut Dimakamkan di Yogyakarta

Dedi Mulyadi menyampaikan langsung janji tersebut saat mengunjungi rumah sakit bersama Kapolda Jawa Barat dan Pangdam Siliwangi.

Selain itu, ia juga akan memberikan santunan sebesar Rp 50 juta ke setiap keluarga korban yang meninggal dunia.

Santunan tersebut, kata Dedi Mulyadi, akan langsung disalurkan hari itu juga ke rumah-rumah keluarga korban.

Baca juga: 9 Warga Sipil Meninggal Akibat Ledakan Amunisi Tidak Layak Pakai Milik TNI AD di Garut, Ini Sebabnya

"Saya akan memberikan uang santunan Rp 50 juta per keluarga korban dan hari ini langsung diberikan ke tiap rumah keluarga korban," ucapnya.

Dedi Mulyadi juga meminta ke tim DVI Polri agar segera memulangkan jenazah korban agar bisa segera dipulasara oleh keluarga.

Dalam percakapannya dengan keluarga korban, Dedi Mulyadi mengungkapkan para korban sipil selama ini bekerja membantu TNI AD dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa.

Baca juga: 9 Korban Ledakan Amunisi di Garut Berhasil Diidentifikasi, Warga Kumpulkan Pakaian dan Sikat Gigi

"Para korban adalah pekerja, bekerja ke TNI AD membantu dalam pemusnahan amunisi, kalau begini, masuknya ini sebagai kecelakaan kerja," kata Dedi Mulyadi.

Pernyataan tersebut diperkuat Agus, kakak kandung almarhum Rustiwan, salah satu korban meninggal dunia.

Agus menjelaskan, adiknya telah bekerja membantu pemusnahan amunisi selama satu dekade terakhir.

Baca juga: Kronologis 13 Orang Tewas Akibat Ledakan saat Pemusnahan Bom di Garut, Berawal dari Susun Amunisi

"Bukan memulung besi," ucapnya kepada Dedi Mulyadi.

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan dahsyat terjadi pada Senin pagi (12/5/2025) saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD di sebuah lubang penghancur dekat pesisir pantai Desa Sagara.

Insiden tersebut menyebabkan 13 orang meninggal dunia, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil setempat.

Ledakan diduga terjadi akibat detonator yang digunakan dalam proses penghancuran meledak terlebih dahulu sebelum waktu yang direncanakan.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Jadikan Anak Korban Ledakan Amunisi Anak Angkat-Biayai Kuliah: Ternyata Ini Kecelakaan Kerja..."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved