Hari Waisak

Umat Buddha Rayakan Hari Waisak 2025, Kevin Wu: Jaga Perdamaian dan Toleransi Tinggi

Hari ini, Senin (12/5/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Waisak untuk umat Buddha. Politisi PSI Kevin Wu pun mengajak jaga perdamaian.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
warta kota/munir
HARI WAISAK - Anggota DPRD DKI Jakarta Kevin Wu sedang foto di Candi Sojiwan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/5/2025) dini hari. Ia sebelumnya ke Candi Borobudur menemui para Bante Thudong yang berjalan dari Thailand. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Waisak dimaknai secara mendalam oleh Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Kevin Wu, Senin (12/5/2025).

Momentum suci ini, ia mengajak masyarakat untuk menjadikan nilai-nilai Waisak sebagai pedoman membangun perdamaian dan toleransi di tengah keberagaman.

“Waisak bukan hanya perayaan keagamaan umat Buddha, tetapi juga refleksi universal tentang cinta kasih, toleransi, dan perdamaian,” ujar Kevin dalam keterangan tertulisnya, Senin. 

"Kita perlu menjadikan nilai-nilai ini sebagai inspirasi kebijakan publik yang lebih inklusif," tambahnya.

Baca juga: Libur Panjang Waisak, Kendaraan Menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur Naik 34,7 Persen

Baca juga: KAI Daop 1 Jakarta Tambah 5 Perjalanan KA Sambut Libur Waisak dan Cuti Bersama 8–14 Mei 2025

Kevin Wu menerangkan, Waisak memperingati tiga peristiwa agung dalam kehidupan Sang Buddha yaitu kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna, dan wafatnya atau Parinibbana. 

Menurut Kevin, trilogi tersebut mengandung pesan bahwa setiap manusia memiliki potensi menjadi agen perubahan melalui welas asih dan kebijaksanaan.

“Dalam konteks pelayanan publik, nilai-nilai ini sangat relevan: transparansi, keadilan, dan pelayanan tanpa diskriminasi. Ini sejalan dengan visi PSI dan semangat Pancasila,” tuturnya.

Kevin juga menyoroti perjalanan spiritual para Bante Thudong dari Bangkok ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah sebagai simbol keteguhan iman dan persatuan lintas budaya.

Ia menegaskan, perjalanan para Bante Thudong ini membuktikan bahwa spiritualitas bisa melampaui batas negara dan budaya. 

"Indonesia memiliki Candi Borobudur sebagai simbolnya, menjadi ruang dialog spiritual dan budaya yang sangat berharga,” kata politisi muda tersebut.

Kevin menjelaskan, toleransi tidak boleh sekedar wacana, tapi harus terwujud dalam bentuk nyata melalui kebijakan yang diambil pemerintah.

Sebagai miniatur Indonesia, lanjut pria bersyal itu, Jakarta harus memiliki ruang dialog antaragama, perlindungan terhadap kelompok rentan, dan dukungan untuk acara lintas komunitas/agama. 

Kevin mengajak semua pihak untuk kembali pada ajaran Buddha tentang metta atau cinta kasih universal.

"Itulah bentuk nyata dari cinta kasih universal. Damai dimulai dari individu. Tapi dalam kebijakan, itu berarti membangun kota yang humanis dengan layanan kesehatan merata, perlindungan lingkungan, dan keadilan sosial,” ungkapnya.

Kevin mengutip salah satu doa di hari Waisak yaitu semoga semua makhluk bahagia. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved