Berita Depok

Pengemudi Ojol Kaget Temukan Seorang Pemulung Tewas Tergantung di Kolong Tugu Selamat Datang Depok

Awalnya, korban ditemukan oleh seorang pengemudi ojek online, lalu memberitahu saksi pertama inisial AF. 

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa/ Arsip Warta Kota
GANTUNG DIRI -- Seorang pria ditemukan tewas gantung diri di bawah kolong Tugu Selamat Datang Depok, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q 


WARTAKOTALIVE.COM, BEJI - Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di bawah kolong Tugu Selamat Datang Depok, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, mayat itu ditemukan pada Kamis (8/5/2025) pukul 14.00 WIB.

"Diduga korban yang belum diketahui identitasnya merupakan seorang pemulung," ucap Ade Ary, Jumat (9/5/2025).

Awalnya, korban ditemukan oleh seorang pengemudi ojek online, lalu memberitahu saksi pertama inisial AF. 

AF yang mengecek ke lokasi, langsung menghubungi saksi kedua inisial S dan melaporkan ke Polsek Beji.

"Sekira pukul 14.30 WIB, piket fungsi bersama perwira pengawas dan Kanit Reskrim Polsek Beji tiba di lokasi dan menemukan korban telah meninggal dunia dalam posisi gantung diri," ucapnya.

Tim identifikasi dari Polres Metro Depok kemudian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 14.45 WIB.

"Saat ini jenazah telah dievakuasi dan dibawa untuk pemeriksaan lebih lanjut," tambah Ade Ary.

Lebih lanjut, eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut menuturkan, pihaknya masih menyelidiki motif serta identitas korban.

"Kasus ini ditangani oleh Polsek Beji, Polres Metro Depok," kata Ade Ary. 

Kasus gantung diri di Karawang

Pasangan suami istri (pasutri) ditemukan tewas disebuah kontrakan di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (25/2/2025).

Sang suami ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi dan istrinya terbaring di atas kasur tertutup selimut.

Jaman (61) pemilik kontrakan mengatakan kedua jasad itu merupakan pasangan suami istri. Yakni bernama Yatna Maulana dan Supriyatini. Keduanya telah mengontrak selama 11 bulan.

Penemuan kedua jasad pasutri itu bermula ketika rekan kerja Yatna menghubunginya mencari kabar karena sudah tidak masuk kerja sejak hari Senin (24/2/2025).

Kemudian, Jaman mengecek kontrakan yang dihuni oleh pasutri tersebut mengintipnya dari jendela dan mendapati satu sepeda motor terpakir di ruang tamu dan kipas angin menyala serta bau yang menyengat.

"Saya panik ya, saya ambil lah kunci cadangan ternyata gak bisa tuh karena ada kunci nyantol di dalam. Akhirnya saya dorong biar ke buka, setelah saya buka ya itu keadannya begitu," kata Jaman pada Selasa (25/2/2025).

Jaman bersama tetangga kontrakan tersebut kemudian masuk dan menemukan Yatna dalam kondisi gantung diri di kamar mandi, dan istrinya terbaring tertutup selimut diatas kasur. 

Setelah itu, ia menghubungi ketua RT untuk dimenghubungi pihak Kepolisian.

"Saya engga berani mendekat, kontak RT sama polisi buat evakuasi korban," katanya.

Jaman menerangkan, kedua pasutri itu merupakan pekerja di perusahaan di wilayah Cikarang. Selama 11 bulan mengontrak keduanya dikenal tertutup dengan tetangga sekitar.

"Suaminya kerja di Sari Roti, sedangkan istrinya kerjanya di PT Matel," terang Jaman.

Sementara, Tomy (26) tetangga korban mengungkapkan sempat mendengar suara keributan pada Minggu malam.

Namun ia tidak ada suara teriakan-teriakan. Sehingga, tak begitu menghiraukan karena khawatir permasalahan pribadi.

"Terakhir dengar kayak orang lagi berantem aja. Cuma dengar suara kayak bentur-bentur tembok, abis itu gak ada aktivitas lagi," tandasnya.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar, kedua jasad itu tidak ditemukan luka luar pada tubuh Deli. 

Sedangkan pada suaminya terdapat luka di lengan dan pelipis kiri.

“Kita tidak mau menduga apakah mungkin setelah membunuh istrinya si suaminya gantung diri, kita belum dapat memastikan. Kita memaksimalkan dari olah TKP apakah penyebab kematian korban DS dan korban YM,” kata Kombes Mustofa. 

Wanita Muda di Ciampea Bogor Nekat Gantung Diri

Warga Kampung Tegalwaru Cue, RT 005/RW 001, Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan mayat seorang wanita muda di salah satu kontrakan di sana, Kamis (6/2/2025).

Perempuan berinisial RJ (26) tersebut ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri di rumah kontrakannya.

Kapolsek Ciampea, Kompol Suminto, mengatakan korban seorang wanita ditemukan tewas sekira pukul 18.30 WIB.

Baca juga: Saksi Mata Ungkap Detik-detik Pria Akhiri Hidup di Mall Citraland, Ini Hal yang Dilakukan Korban

"Korban pertama kali ditemukan meninggal dunia oleh suaminya berinisial RM," kata Suminto kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).

Menurutnya, korban ditemukan saat RM pulang ke rumah kontrakanya di Kampung Tegalwaru Cue, Ciampea.

"Sebelumnya pasangan suami istri ini bertengkar terkait masalah keuangan. Korban meminta uang pembelian magic com untuk ibunya sebesar Rp 300.000," ujarnya.

Suami korban lalu memberikan uang tersebut dalam kondisi marah sehingga terjadi perselisihan.

"Setelah memberikan uang, suami korban pergi ke luar rumah," ucap Suminto.

Saat kembali ke kontrakan, suami korban menemukan kontrakan dalam keadaan terkunci dari dalam.

Baca juga: Duduk Perkara Ipda KI Banting dan Ludahi Lansia di Bogor: Marah Kakaknya Tidak Diberi Nafkah

RM lalu meminta kunci serep dari pemilik kontrakan.

"Setelah masuk, suaminya melihat korban dalam keadaan tergantung di palang pintu kamar tidur menggunakan kain sarung warna merah dan biru," papar Suminto.

Melihat sang istri sudah tak bernyawa, suaminya berteriak meminta bantuan kepada tetangganya berinisial T.

"Bersama saudara T, RM melepaskan ikatan kain sarung tersebut dan segera membawa sang istri ke klinik," ungkap Suminto.

Namun dokter menolak dengan alasan tidak ada peralatan yang memadai.

"Korban lalu di bawa ke Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi. Namun sesampainya di rumah sakit, korban di nyatakan sudah meninggal dunia," jelasnya. 

Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menganggap korban meninggal adalah musibah.

Catatan: Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/saya-ingin-bunuh-diri/

Juga bisa menghubungi Yayasan Pulih (021) 78842580 atau email lewat pulihfoundation@gmail.com.

Atau Call Center Halo Kemenkes 1500-567.

Selain itu, Kemenkes juga menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567. Anda bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved