Berita Nasional

Luhut Sebut Batalnya Mutasi Letjen TNI Kunto Tidak Ada Hubungan Usulan Try Sutrisno

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembatalan mutasi prajurit TNI bisa saja dilakukan. Tidak ada kaitannya dengan isu reshuffle.

Kolase foto/Kompas.com
MUTASI DIBATALKAN - Luhut Binsar Panjaitan mengatakan batalnya mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo tak ada hubungannya dengan isu reshuffle Gibran Rakabuming Raka yang diajukan sang ayah, Jenderal (Purn) Try Sutrisno 

Dari sebanyak 237 perwira tinggi, tujuh orang dibatalkan mutasinya termasuk putra Wakil Presiden Ke-6 RI sekaligus mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno yakni Letjen TNI Kunto Arief Wibowo hingga mantan ajudan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo yakni Laksda TNI Hersan.

Awalnya, Letjen Kunto digantikan Laksda Hersan menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I).

Demikian pula Pangkolinlamil Laksda TNI Krisno Utama tidak jadi dimutasi menjadi Panglima Komando Armada III juga dibatalkan.

Selain itu, juga ada empat perwira tinggi yang batal dimutasi yaitu Laksda TNI Rudhi Aviantara yang tadinya dimutasi menjadi Panglima Kolinlamil, Laksma TNI Phundi Rusbandi yang tadinya menjadi Kepala Staf Kogabwilhan I, Laksma TNI Benny Febri yang tadinya menjadi Waaskomlek KSAL, serta Laksma TNI Maulana yang tadinya Kadiskomlekal.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polri Lakukan Mutasi dan Promosi Jabatan terhadap 49 Pati-Pamen

Peran Prabowo

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga turut menyoroti pengembalian Letjen Kunto Arief Wibowo ke posisi semula sebagai Pangkogabwilhan I.

Menurutnya, perubahan keputusan ini tak lazim terjadi di tubuh TNI dan menuai sejumlah pertanyaan publik.

Sebab, jarang ada penganuliran keputusan dalam waktu singkat.

“Perubahan itu tentu mengagetkan, karena tak lazim terjadi di TNI. Umumnya keputusan di TNI sudah melalui pertimbangan sangat matang, dan karenanya belum pernah terdengar keputusan Panglima TNI dianulir dalam waktu singkat,” kata Jamiluddin.

Ia menilai, perubahan mendadak itu menguatkan dugaan adanya kepentingan di luar institusi militer. 

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga soal hasil survei Litbang Kompas jelang Pilkada Jakarta 2024
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga soal hasil survei Litbang Kompas jelang Pilkada Jakarta 2024 (istimewa)

“Kesannya, perubahan keputusan itu diambil tergesa-gesa dan bernuansa politis,” ungkapnya.

Jamiluddin juga menyoroti keterkaitan waktu pergantian jabatan Kunto Arief dengan dinamika politik nasional, termasuk desakan sejumlah purnawirawan TNI agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dicopot. 

“Ketepatan salah satu jenderal yang menyetujui wapres Gibran dicopot adalah ayahanda Kunto Arief, Tri Sutrisno,” jelasnya.

Ia mengatakan spekulasi pun berkembang bahwa pembatalan mutasi Kunto Arief bisa berkaitan dengan intervensi Presiden terpilih Prabowo Subianto

"Ada kemungkinan, dianulirnya pergantian Kunto Arief karena Presiden Prabowo Subianto tak merestuinya. Bisa jadi Prabowo yang meminta langsung ke Panglima TNI agar jabatan Kunto Arief dikembalikan,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved