Viral Media Sosial
Cek Fakta Video Viral Hercules Video Call Langsung Satpol PP: Perintahkan Spanduk GRIB Jaya Dipasang
Cek Fakta Video Viral Hercules Video Call Langsung Perintahkan Spanduk GRIB Jaya yang Sebelumnya Dicopot Angota Satpol PP di Senen, Jakpus
WARTAKOTALIVE.COM, SENEN - Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan kemunculan sebuah video Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules.
Dalam video berdurasi singkat itu, terekam momen anggota GRIB Jaya tengah melakukan sambungan video call bersama seorang Satpol PP.
Tidak terdengar jelas apa perintah Hercules kepada anggotanya dan Satpol PP.
Hanya saja, keduanya mengatakan siap berulang kali dan memastikan spanduk GRIB Jaya yang sebelumnya dicopot agar dipasang kembali.
"Siap saya pastikan kepada anggota agar dipasang sesuai dengan titiknya kembali," ungkap seorang Satpol PP kepada Hercules.
Menyusul pernyataan tersebut, seorang anggota GRIB Jaya menegaskan akan memastikan spanduk terpasang di titik semula.
"Siap kita kawal Ketum sampai dipasang kembali," ujar anggota GRIB Jaya dalam video tersebut.
Video yang beredar luas di media sosial beberapa hari belakangan diketahui terjadi di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada awal Februari 2025.
Peristiwa tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Kasatpol PP Kecamatan Senen, Aris Cahyadi.
Dirinya menegaskan, peristiwa tersebut merupakan bentuk kesalhpahaman.
Pasalnya, pencopotan spanduk GRIB Jaya dilakukan jajarannya karena melanggar izin.
Alasannya izin pemasangan spanduk sudah habis sejak 7 Februari 2025.
“Sudah selesai masalahnya, ormas GRIB datang mempertanyakan pencopotan tersebut," katanya saat dikonfirmasi.
Menurut Aris, ada kesalahan pada anggotanya karena tidak mengetahui kalau pemasangan banner di kawasan Senen, Jakarta Pusat telah diperpanjang oleh Ormas GRIB.
Ia pun mengakui kesalahan sehingga banner tersebut kembali dilakukan pemasangan oleh anggotanya.
“Kami yang salah karena kami memang tidak tahu jika sudah mengajukan perpanjangan izin," tuturnya.
Viral Kopassus Foto Bareng Hercules
Beberapa hari lalu, video yang merekam momen Hercules berfoto dengan sejumlah anggota Kopassus viral di media sosial.
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Djon Afriandi menyampaikan kejadian ini bermula dari sebuah acara internal yang bersifat kekeluargaan. Dalam acara tersebut, hadir seorang pejabat yang memiliki kedekatan emosional dengan Hercules.
Di tengah suasana itu, sejumlah prajurit Kopassus terlihat berpose bersama Hercules yang dikenal sebagai mantan preman Tanah Abang.
Foto tersebut kemudian beredar luas dan menimbulkan kontroversi di ruang publik.
Masalah utama bukan sekadar karena foto bersama, melainkan lebih pada konteks waktu dan atribut yang dikenakan.

Para prajurit tampak mengenakan pakaian dinas lengkap, yang kemudian dinilai tidak etis dilakukan dalam sebuah acara informal bersama tokoh kontroversial.
“Kejadian ini tidak terduga. Setelah kami selidiki, memang ada sisi manusiawinya. Tapi, anggota kami mungkin saat itu tidak memikirkan dampak negatif dari tindakan tersebut,” kata Djon dikutip dari Kompas.com.
Djon mengaku bakal melakukan pembinaan lebih lanjut kepada anggota Kopassus.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, sebagai pimpinan, ia pun menyampaikan permintaan maaf terbuka.
“Kami yakinkan akan ada pembinaan kembali yang lebih mendalam. Kami juga introspeksi diri sebagai pimpinan, barangkali ada kekurangan dalam menyampaikan pesan soal situasi yang berkembang,” kata Djon.
“Kepada seluruh atasan, senior, rekan-rekan prajurit Korps Baret Merah, dan masyarakat luas yang begitu cinta dan punya harapan besar kepada Kopassus, saya secara pribadi dan sebagai Danjen Kopassus mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” imbuhnya.
Danjen Kopassus Minta Maaf
Mayjen TNI Djon Afriandi langsung mengambil sikap setelah mengetahui anak buahnya viral di media sosial.
Dirinya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas sejumlah prajurit Kopassus yang berfoto bersama Ketua Umum GRIB Rosario de Marshall alias Hercules.
Menurutnya, anak buahnya itu memiliki kedekatan secara personal dengan Hercules, sehingga tidak memikirkan dampak serta tanggapan negatif dari masyarakat.
"Mungkin pada saat itu, momen itu, tidak terpikir oleh mereka, sehingga terjadilah foto bersama saudara Hercules," kata Mayjen TNI Djon dikutip dari Antara.
Danjen Kopassus mengaku tidak masalah jika ada anggotanya yang berfoto-foto dengan Hercules.

Akan tetapi, momen acara ketika foto tersebut yang menjadi masalah karena foto-foto tersebut dalam acara khusus dengan prajurit-prajurit yang berpakaian lengkap.
"Karena anggota kami menggunakan pakaian lengkap pada acara khusus, mereka berfoto, ternyata ada dampak sebagian masyarakat yang mungkin tidak terima," kata Mayjen TNI Djon.
Menurut dia, penyampaian permohonan maaf itu bukan hanya kepada masyarakat luas yang peduli terhadap 'Korps Baret Merah', melainkan juga kepada para senior dan juga prajurit-prajurit Kopassus lainnya yang tidak setuju terhadap foto-foto dengan Hercules.
"Dari keluarga Korps Baret Merah pun, ada yang tidak terima. Nah, kami juga mohon maaf sekali lagi. Akan tetapi, kami yakinkan, kami akan langsung melakukan perbaikan," kata Danjen Kopassus .
Dikatakan pula bahwa prajurit-prajurit yang berfoto dengan Hercules itu akan dibina dan diberikan wawasan yang lebih untuk bisa introspeksi diri ketika berhubungan dengan masyarakat.
"Mungkin kami kurang dalam menyampaikan pesan tentang perkembangan situasi yang terjadi pada saat ini, dan anggota kami juga mungkin kurang mendapatkan informasi tentang itu sehingga kami akan memperbaiki diri," kata Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi.
Hercules Tak BIsa Mati Meski Dibacok 16 Kali
Kedekatan anggota Kopassus dengan pemilik nama asli Rosario de Marshall itu sudah terjalin sejak lama.
Jauh sebelum Hercules malang melintang di dunia preman hingga menjadi pebisnis, Hercules sebelumnya tinggal di Timor Timur.
Sebelum hijrah ke Jakarta, Rozario bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur, yang kini berubah nama menjadi Timor Leste.
Ia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan mengemban tugas sebagai juru angkut logistik.
Sebelum 'diadopsi' oleh militer Indonesia sebagai TBO, Rozario hanyalah seorang yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, seperti ditulis New Mandala.

Menurut Hercules, dia berutang nyawa kepada Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.
Hercules bahkan pernah berujar, "Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."
Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules mengalami kecelakaan.
Tangan kanannya terluka parah hingga ia harus dilarikan ke Jakarta dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Namun, nahas, tangan kanannya tidak bisa tertolong dan harus diamputasi.
Tak tahan dengan perawatan di RSPAD, Hercules pun kabur dari rumah sakit.
Ia akhirnya terjerumus ke dalam 'lembah hitam' Tanah Abang.
"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dari Kompas.com dalam buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif.
Kehidupan preman pun dimulai.
Hercules awalnya tidak disegani dan sering dilawan oleh preman lain.
Karena hal itulah ia selalu membawa golok panjang.
"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules.
"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.
Hercules dan kelompoknya pun malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an.
Pria berambut ikal ini sering kali lolos dari maut.
Ia disegani banyak orang karena keberaniannya yang besar.
Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali.
Meski begitu, ia tetap selamat. Separuh dari tangan kanan Hercules, yakni dari bagian siku ke bawah, menggunakan tangan palsu.
Bukan hanya tangannya yang palsu, satu dari dua bola matanya juga buatan manusia. Hercules pernah ditembak di bagian mata dan pelurunya pun tembus ke belakang kepala.
Karena rentetan kejadian tersebut Hercules dijuluki sebagai sosok preman yang tidak bisa mati.
Pensiun jadi preman
Hercules kemudian meninggalkan dunia hitam yang pernah membesarkan namanya, tepatnya usai menerima vonis 8 bulan penjara atas kasus penguasaan lahan.
Ia kemudian mencoba menata hidupnya sekeluar dari penjara dengan memulai berwirausaha.
Di antara bisnis yang ia jalani adalah bisnis perikanan di Muara Baru, Jakarta Utara. Hercules kini telah berubah menjadi lebih baik dan makin disegani oleh banyak orang.
Kini dirinya menjadi Ketua Umum GRIB Jaya.
Rismon Serang Jokowi, Sebut Pemimpin Maling yang Memperkaya Kaesang dan Gibran |
![]() |
---|
Rismon Lantang Sebut Jokowi Pemimpin Maling: Menteri Siapa yang Antar Duit Tiap Minggu ke Gibran? |
![]() |
---|
Viral Pegawai Pertamina Bongkar Trik Agar Isi Bensin Tak Dicurangi, Caranya Sederhana |
![]() |
---|
Dr Tifa Ungkap 4 Kebohongan dari Pernyataan Rektor UGM yang Sebut Jokowi Sarjana Muda |
![]() |
---|
Rektor UGM Ova Emilia Blunder Sebut Jokowi Sarjana Muda, Dr Tifa: Rektor UGM Akan Saya Tuntut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.