Berita Jakarta

Minta Maaf, Pramono Anung Tegur Pelindo Terkait Kemacetan Horor di Tanjung Priok Jakarta Utara

Gubernur Jakarta Pramono Anung buka suara perihal kemacetan parah di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis-Jumat lalu.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
TEGUR PELINDO - Gubernur Jakarta Pramono Anung buka suara perihal kemacetan parah di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis-Jumat lalu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur Jakarta Pramono Anung buka suara perihal kemacetan parah di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (17/4/2025) hingga Jumat (18/4/2025).

Orang nomor satu di Jakarta itu sampai dibuat resah akibat kejadian yang terjadi di utara Jakarta tersebut.

Dia meminta maaf ke masyarakat atas terjadinya kemacetan yang didominasi mobil kontainer dan membuat warga sekitar terkena imbasnya.

Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Targetkan RSUD Cakung Bisa Mulai Beroperasi pada Akhir 2026

Terlebih menganggu aktivitas yang bertepatan libur panjang di akhir pekan.

"Peristiwa ini sungguh membuat saya resah," kata Pramono Anung kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2025).

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya," lanjutnya.

Baca juga: Politisi PSI Ingatkan Bank DKI Soal Perintah Pramono Anung, Larangan Rekrut Orang Titipan di Direksi

Mas Pram, sapaan karib Pramono Anung, menjelaskan, kemacetan di Tanjung Priok itu terjadi karena muatan truk Pelindo yang seharusnya 2.500 truk per hari dipaksakan menjadi 4.000 truk per hari.

Sebagai orang nomor satu di Jakarta, Pramono Anung tetap bertanggung-jawab dan menyampaikan permohonan maaf ke seluruh warga.

"Bukan lagi 4.000 truk, tapi jadi 7.000 truk per hari dan ini menunjukkan ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok," kata Pramono Anung.

Baca juga: Pramono Anung Gelar Acara Sepeda, Dishub DKI Jakarta Alihkan Lalu Lintas di 28 Titik pada Sabtu

Pramono meminta Kepala Dishub Jakarta Syafrin Liputo untuk memberikan teguran keras ke PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kemacetan ini tidak boleh terjadi kembali, Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf baik ke pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut, maupun ke masyarakat," kata Pramono Anung.

Sebelumnya, Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim mengatakan Pemprov DKI merasakan dampak ketidaknyamanan pengguna jalan di Tanjung Priok.

Baca juga: Peringati Hari Angkutan Nasional, Pramono Anung Gratiskan Transportasi Umum Kamis Depan

"Pemprov prihatin atas ketidaknyamanan pengguna jalan khususnya di Tanjung Priok dan sekitarnya," katanya kepada Wartakotalive.com, Jumat (18/4/2025).

Chico mengatakan, kemacetan diakibatkan karena peningkatan arus barang petikemas serta aktivitas bongkar-muat bersamaan dengan masa arus mudik lebaran dan pascapembatasan lalu lintas barang. 

Peningkatan volume kendaraan truck hampir 100 persen, dari sebelumnya rata-rata 2.500 truk/hari, kini mencapai 4.000 truk yang menuju NPCT 1.

Baca juga: Dishub DKI Jamin Gowes Bareng Pramono Anung di JLNT Casablanca Aman Bagi Pesepeda

Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok bekerja sama dengan kepolisian untuk mengurai kemacetan dengan mengatur jumlah gate pass harian agar tidak terjadi lonjakan signifikan.

Sebagai informasi, kanal Pengaduan yang dapat dihubungi untuk kemacetan lalu lintas:

- instagram: @dishubdkijakarta

- ⁠X/Twitter: @dishubjakarta

- ⁠Aplikasi JAKI. (m27)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved