Berita Nasional
Tupperware Indonesia Resmi Pamit, Pesan Admin: Jangan Lagi Dihilangin Ya!
Pihak manajemen Tupperware Brands Corporation mengumumkan undur diri lewat akun resmi instagram, Sabtu (12/4/2025).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Brand alat-alat rumah tangga Tupperware Indonesia pamit undur diri pada Sabtu (13/4/2025).
Bisnis Tupperware ini sudah ada di Indonesia sejak 1992 atau sudah 33 tahun.
Pihak manajemen Tupperware Brands Corporation mengumumkan hal ini lewat akun resmi instagram.
33 tahun bukanlah waktu yang singkat.
Dalam kurun waktu itu, Tupperware telah menjadi bagian dari dapur, meja makan, dan moment berharga keluarga Indonesia.
Dari bekal si kecil hingga hantaran penuh cinta, kami bangga telah menemani perjalanan Anda dengan produk yang dirancang untuk menginspirasi gaya hidup sehat, praktis, dan modern.
Baca juga: Selain Rans Nusantara Hebat, Ini Daftar Bisnis Raffi Ahmad yang Bangkrut
Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang telah Anda berikan selama ini.
Namun, setiap perjalanan pasti memiliki akhir.
Perjalanan luar biasa kami bersama keluarga Indonesia kini tiba di penghujung jalan.
Tupperware Brands Corporation telah memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya di sebagian besar negara, termasuk Indonesia.
Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa Tupperware Indonesia secara resmi telah menghentikan operasional bisnisnya sejak 31 Januari 2025.
Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan.
Kenangan selama 33 tahun ini akan selalu menjadi bagian dari cerita indah kami.
Terima kasih telah menjadikan Tupperware lebih dari sekedar produk - Anda telah membuatnya menjadi bagian dari keluarga, momen, dan cerita yang penuh makna.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap Executive Director, Sales Force dan Masyarakat/Konsumen yang telah menjadi bagian penting Tupperware, atas kepercayaan, dukungan, dan kenangan indah yang telah diberikan dan dibagikan bersama Tupperware Indonesia.
Harapan terbaik kami untuk Seluruh Sahabat Tupperware Indonesia.
With love,
Tupperware Indonesia
"Ayah, bunda, kakak dan adik. Jangan dihilangin lagi Tupperwarenya ya, gak ada gantinya lagi loh sekarang," demikian tulis admin.
Baca juga: Iqbaal Ramadhan Jajal Jadi Penyiar di Radio yang Hampir Bangkrut
"Sedih bgt min, byk tutup yg pecah blm sempet order...alamat jadi kenangan deh...terima kasih telah menghiasi hari⊃2; anak⊃2;ku dr playgroup sampe mrk kuliah," tulis akun dwikun13.
Bangkrut secara global
Sebelumnya, Perusahaan peralatan rumah tangga Tupperware Brands tidak jadi bangkrut karena menempuh opsi menjual bisnisnya kepada sekelompok pemberi pinjaman.
Penjualan secara tunai itu tercatat senilai 23,5 juta dollar AS atau setara Rp 369,68 miliar (asumsi kurs Rp 15.731 per dolar AS).
Selain itu, perusahaan juga melepas bisnisnya kepada pemberi pinjaman dalam bentuk keringanan utang senilai 63 juta dollar AS atau setara Rp 990,73 miliar.
Melansir Reuters, Minggu (3/11/2024), Tupperware Brands mengumumkan kesepakatan tersebut pada sidang pengadilan kepailitan di Wilmington, Amerika Serikat (AS).
Kesepakatan itu pun sekaligus membatalkan rencana perusahaan untuk melelang asetnya di pasar terbuka.
Adapun para pemberi pinjaman yang sekarang siap untuk mengakuisisi Tupperware itu termasuk Alden Global Capital, Stonehill Institutional Partners, dan Bank of America Trading Desk.
Hakim Kepailitan Brendan Shannon mengatakan bahwa dirinya akan segera menjadwalkan sidang pengadilan terpisah untuk mempertimbangkan persetujuan penjualan.
Menurutnya, langkah menjual perusahaan adalah keputusan terbaik di tengah keadaan bisnis yang sulit dan menantang.
Perusahaan yang berkantor pusat di Orlando, Florida tersebut mengajukan perlindungan kebangkrutan bulan lalu.
Tupperware tercatat memiliki utang sebesar 818 juta dollar AS.
Tidak hanya itu, perusahaan juga sebelumnya berencana untuk mencari pembeli dalam waktu 30 hari.
Namun, sebagian pemberi pinjaman Tupperware menentang rencana penjualan perusahaan tersebut.
Alhasil, kini para pemberi pinjaman itu yang membeli Tupperware Brands. Perjanjian ini akan memungkinkan para pemberi pinjaman untuk membeli nama merek dan operasi Tupperware di beberapa pasar utama.
Sidang pengadilan kepailitan juga memberikan para pemberi pinjaman kemampuan menggunakan pembatalan utang untuk sebagian dari harga pembelian.
Di sisi lain, pemberi pinjaman juga wajib mengeluarkan sejumlah uang tunai yang dapat digunakan Tupperware untuk membayar utang lainnya.
Sebelumnya, Tupperware Brands dikabarkan tengah mempersiapkan pengajuan pailit.
Rencana tersebut menyusul upaya perusahaan selama bertahun-tahun untuk bertahan di tengah pelemahan permintaan.
Diketahui, perusahaan ini memiliki utang lebih dari US$700 juta. Para kreditur sepakat pada tahun ini untuk memberikan sedikit ruang bernapas atas persyaratan pinjaman yang dilanggar, tetapi kondisi Tupperware terus memburuk.
Meskipun demikian, rencana pengajuan kepailitan itu belum final dan dapat berubah. Saat dimintai konfirmasi, pihak Tupperware menolak berkomentar. (*)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini
Ini Kegiatan Sri Mulyani Usai Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan |
![]() |
---|
Purbaya Baru Sepekan Jadi Menkeu Sudah Digugat Tutut Soeharto di PTUN |
![]() |
---|
Pustakawan Diingatkan untuk Jadi Navigator Pengetahuan di Era AI, Jangan Cuma Kelola Buku |
![]() |
---|
Dipercaya Reformasi Polri, Segini Harta Mantan Wakapolri Ahmad Dofiri |
![]() |
---|
Gibran Rakabuming Raka Absen di Reshuffle Besar-besaran Kabinet Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.