Teknologi
Firmware Usang dan Password Default Jadi Pintu Masuk Favorit Ransomware ke Kamera Pengawas IP
Banyak kamera IP yang masih menggunakan firmware lama dan tidak memiliki perlindungan keamanan memadai, sehingga menjadi sasaran empuk bagi peretas.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Setelah berhasil menguasai kamera IP, peretas dapat menggunakannya sebagai titik awal untuk menyebarkan ransomware ke jaringan yang lebih luas.
Dengan menanamkan malware pada perangkat tersebut, mereka bisa mengenkripsi server utama perusahaan, yang kemudian dapat menyebabkan gangguan operasional serius hingga kerugian finansial yang besar.
Langkah pencegahan
Agar tidak menjadi korban berikutnya, organisasi perlu menerapkan beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan oleh Kaspersky. Salah satu langkah pertama adalah membatasi akses ke perangkat jaringan, termasuk kamera IP.
Perangkat ini sebaiknya ditempatkan dalam subnet yang terisolasi dan hanya diberikan izin akses yang benar-benar diperlukan. Dengan cara ini, bahkan jika kamera diretas, dampaknya tidak akan langsung menyebar ke seluruh jaringan.
Selain itu, sangat penting untuk menonaktifkan layanan dan akun default yang tidak diperlukan pada perangkat IoT. Banyak serangan siber berhasil karena pengguna tidak mengubah kata sandi default atau tidak menonaktifkan akses yang tidak perlu.
Menggunakan solusi EDR yang kompatibel juga bisa menjadi langkah efektif untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan sejak dini.
Langkah lain yang tidak kalah penting adalah memperbarui firmware dan perangkat lunak secara berkala. Program manajemen kerentanan dan patch harus mencakup semua perangkat pintar yang terhubung ke jaringan, termasuk kamera pengawas.
Organisasi juga sebaiknya menerapkan pemantauan yang lebih ketat terhadap perangkat ini dengan menggunakan sistem SIEM untuk menganalisis dan mendeteksi anomali sebelum terjadi serangan.
Serangan ransomware melalui kamera IP menunjukkan bahwa perangkat IoT bisa menjadi titik masuk yang berbahaya bagi peretas.
Keamanan siber tidak lagi hanya tentang melindungi komputer dan server, tetapi juga perangkat lain yang terhubung ke jaringan.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, organisasi dapat meminimalkan risiko serangan dan melindungi data serta sistem operasional mereka dari ancaman yang semakin kompleks.
Kaspersky menekankan bahwa keamanan siber harus menjadi prioritas bagi setiap perusahaan, terutama dalam menghadapi metode serangan yang terus berkembang.
Dengan strategi keamanan yang komprehensif, organisasi bisa mengurangi risiko kebocoran data dan memastikan kelangsungan bisnis mereka tetap terjaga.
Harga Mulai Rp 2 Jutaan, Xiaomi Robot Vacuum S40 Series Resmi Tersedia di Indonesia |
![]() |
---|
Epson Rilis Printer POS Epson TM-T82IV, Kecepatan Cetak 250 Per Detik dan Dukung Barcode Code128 |
![]() |
---|
Survei Kaspersky 28 Persen Wisatawan Menggunakan Teknologi AI untuk Travelling |
![]() |
---|
Signify Luncurkan WiZ TV Sync Lights, Sinkronisasi Cahaya Dinamis untuk TV dan Perangkat HDMI 2.0 |
![]() |
---|
Rayakan HUT Ke-7, Realme Hadirkan Baterai 15.000mAh dan Kipas Pendingin di Dalam Ponsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.