Pembunuhan

Keluarga Temukan Kejanggalan Saat Prajurit TNI Lamar Jurnalis Juwita di Banjarbaru

Keluarga dari jurnalis Juwita menemukan kejanggalan saat acara lamaran digelar beberapa waktu lalu di Banrjabaru, Kalimantan Selatan

Kolase Tribun Banjarbaru dan Humas PWI Kalsel
JURNALIS DIBUNUH: Tangkapan layar sosok Juwita, jurnalis Banjarbaru yang tewas dibunuh (kiri) dan foto persiapan pernikahan korban dengan pelaku (kanan), disadur pada Jumat (28/3/2025). Terungkap kisah asmara jurnalis Banjarbaru bernama Juwita dengan oknum TNI AL disorot kakak korban. Juwita tewas dibunuh sang calon suami yakni oknum TNI AL inisial J. 

WARTAKOTALIVE.COM - Keluarga dari jurnalis Juwita menemukan kejanggalan saat acara lamaran digelar beberapa waktu lalu di Banrjabaru, Kalimantan Selatan . 

Kakak kandung korban yakni Subpraja Ardinata mengurai fakta soal hubungan Juwita dengan oknum TNI AL tersebut.

Berbeda dengan rekan kerja yang tahu persis kisah asmara korban, kakak Juwita justru sebaliknya.

Subpraja mengaku dirinya tidak mengenal baik oknum TNI berinisial J yang disebut-sebut kekasih adiknya itu.

Ia baru kenal dengan J di momen lamaran adiknya beberapa waktu lalu.

"Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau adek saya (Juwita) emang sudah kenal bahkan mau sudah ada prosesi lamaran kemarin," ujar Subrapraja Ardinata dilansir dari tayangan youtube tv one news, Kamis (27/3/2025).

Baca juga: Wartawati Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI, Keluarga Telah Siapkan Pernikahan Korban dengan Pelaku

Tak hanya dirinya, keluarga besarnya juga tidak tahu hubungan antara Juwita dengan J.

Keluarga baru tahu sosok J saat acara lamaran saja.

"Keluarga lain (keluarga Juwita mengenal pelaku) pas di saat prosesi lamaran itu aja. Kan ada perwakilan keluarga saya yang sudah mengetahui," akui Subrapraja.

Selain itu, Subpraja juga mengurai kejanggalan lain dari hubungan adiknya dengan oknum TNI tersebut.

Ternyata saat acara lamaran, sang oknum TNI tidak hadir.

Lamaran tersebut hanya dihadiri oleh ibu dan kakak J saja.

"Posisi lamaran itu yang bersangkutan tidak hadir, diwakilkan oleh yang diinformasikan itu keluarganya, mamanya sama abangnya," imbuh Subpraja.

Kendati tak begitu mengenal sosok J, Subpraja menyebut keluarga sudah mencicil persiapan pernikahan Juwita.

JURNALIS PEREMPUAN TEWAS - (Kiri) Juwita, seorang jurnalis media online meninggal di jalan arah ke Kiram di kawasan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru arah Kiram, Sabtu (22/3/2025) dan (Kanan) Foto Juwita semasa masih hidup.
JURNALIS PEREMPUAN TEWAS - (Kiri) Juwita, seorang jurnalis media online meninggal di jalan arah ke Kiram di kawasan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru arah Kiram, Sabtu (22/3/2025) dan (Kanan) Foto Juwita semasa masih hidup. (Banjarmasinpost)

Namun sayang rencana tersebut gagal terlaksana sebab Juwita telah meninggal dunia.

"Untuk pihak keluarga kami pribadi sudah ada mempersiapkan (pernikahan Juwita) sedikit demi sedikit," ucap Subpraja.

Atas kematian sang adik yang diduga karena dibunuh oleh oknum TNI J, Subpraja mengaku tidak tahu motifnya.

Keluarga kini hanya bisa berharap agar pelaku diadili.

"Informasi dari itu masih didalami soalnya, saya pribadi tidak bisa memastikan juga (motif pembunuhan), masih dalam tahapan dari pihak berwenang. Harapannya semoga cepat terungkap aja," pungkas Subpraja.

Keluarga korban syok saat mengetahui Juwita diduga dibunuh oleh oknum TNI AL tersebut yang berstatus calon suaminya.

Bahkan Juwita kabarnya telah berencana menikah dengan J pada Mei 2025 mendatang.

Namun nahas, rencana tersebut kandas, Juwita dihabisi nyawanya oleh J.

Kasus dugaan pembunuhan tersebut diketahui setelah geger penemuan jasad Juwita di tepi jalan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru pada Sabtu (22/3/2025).

Baca juga: Lanal Balikpapan Selidiki Latar Belakang Personel TNI AL Bunuh Kekasihnya, Jurnalis Wanita

Juwita ditemukan tergeletak di sebelah sepeda motornya.

Kala itu Juwita dicurigai meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

Namun belakangan terkuak bahwa Juwita tewas karena dibunuh oleh kekasihnya, J.

Diungkap Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, anggota TNI AL berinisial J dicurigai terlibat dalam pembunuhan Juwita.

Karenanya, J pun kini telah diamankan oleh polisi militer angkatan laut di Lanal Balikpapan.

"Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita (25). Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan," imbuh Mayor Laut (PM) Ronald Ganap dilansir dari Tribun Kaltim, Kamis (27/3/2025).

Kisah asmara antara korban dengan terduga pelaku pembunuhan itu turut diungkap rekan kerja Juwita bernama Devi.

"Mereka (korban dan pelaku) berpacaran dan informasinya akan menikah dalam waktu dekat," pungkas Devi.

Selain rekan kerja, Hingga kini, kasus dugaan pembunuhan Juwita masih diselidiki pihak kepolisian.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha mengungkap perkembangan terbaru dari kasus kematian wartawati Banjarbaru tersebut.

"Kami masih lidik dulu. Kami masih mengumpulkan alat bukti. Kalau sudah jelas nanti kami press rilis," ungkap Irjen Pol Rosyanto Yudha.

Saat ini, penyidik masih mendalami kronologi lengkap kejadian, mengingat lokasi peristiwa berada di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.

Mayor Laut Ronald menegaskan bahwa terduga pelaku telah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan dan akan menjalani proses hukum yang transparan.

Awalnya, banyak yang mengira Juwita meninggal karena kecelakaan tunggal.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan, ada beberapa hal yang mencurigakan dan janggal di tempat kejadian perkara jenazah Juwita ditemukan.

Saat ditanya terkait motif kasus pembumuhan terhadap Juwita tersebut, pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan meminta publik bersabar.

Pihak penyidik juga masih menelusuri keberadaan terduga pelaku di Banjarbaru, apakah dalam rangka tugas atau sedang dalam perjalanan pribadi.

Juwita ditemukan tak bernyawa pada, Sabtu (22/03/2025), sekitar pukul 14.57 wita, dengan kondisi tergeletak di tepian jalan dekat perbatasan antara wilayah Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, tepatnya di kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.

Sejak ditemukan, hingga saat ini banyak spekulasi bermunculan khususnya dari pihak keluarga, masyarakat umum dan rekan-rekan jurnalis.

 Spekulasi itu muncul lantaran kondisi Juwita yang ditemukan tak bernyawa itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda terjadinya kecelakaan tunggal dan dinilai banyak kejanggalan. 

Keluarga Bicara

Hasil penelusuran Banjarmasinpost.co.id, Senin, (24/03/2025), pihak keluarga mengalami duka yang mendalam atas peristiwa ini dan mempercayakan kasus ini diusut tuntas oleh pihak Kepolisian. 

Tak hanya itu, meski tak banyak memberikan pernyataan, namun pihak Keluarga pun mengakui tidak membatasi rekan-rekan media untuk menyampaikan pemberitaan kepada masyarakat terkait musibah ini.

Saat ditanya terkait awal-mula Juwita meninggalkan rumah, pihak keluarga mengakui  Juwita meninggalkan rumah pada Sabtu, (22/03/2025) sekitar pukul 9 atau 10 pagi. 

Juwita meminta izin berangkat ke arah Guntung Payung. Dia hanya meminta izin berangkat kesana, tidak ada dialog lain, hanya itu. Selanjutnya siang harinya, justru ditemukan di Gunung Kupang dan sudah tidak bernyawa.

Penuturan Polisi    

Menyikapi kasus kematian Jurnalis Muda Juwita, pihak Kepolisian berkomeitmen mengusut dengan tuntas peristiwa ini. 

Bahkan orang nomor satu di Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Kapolda Kalsel) juga memberikan atensi khusus pengungkapan kasus ini. 

“Semoga kasus kematian jurnalis ini bisa lekas terungkap, agar memberikan kepastian informasi bagi pihak keluarga, masyarakat dan rekan-rekan jurnalis di Banua,” ujar Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan kepada awak media.

Kasus ini ,k ata Kapolda ditangani Polres Banjarbaru dibantu Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel.

“Segala petunjuk pun masih dikumpulkan polisi termasuk hasil visum dan sebagainya. Kami mohon waktu, jangan sampai justru mengganggu proses lidik dan sidiknya,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan, terkait kasus ini pihaknya sudah memeriksa empat orang saksi di TKP, beserta mengumpulkan bukti-bukti dan fakta di Lapangan.

“Intinya saat ini masih dalam penyelidikan, kalau untuk saksi, kami sudah periksa 4 saksi yang di TKP dan nanti kita kembangkan lagi,” ungkapnya.

Kapolres menerangkan, pihak kepolisian akan bekerja dengan maksimal untuk mengusut tuntas kasus ini.

Sedangkan, untuk hasil visum pihaknya masih belum bisa menyampaikan hasilnya sekarang, lantaran masih penyelidikan.

“Kalau bukti-bukti lain serta petunjuk, nanti akan kita sampaikan,” ucap Kapolres.

“Biarkan penyidik bekerja dengan maksimal untuk mengungkap fakta yang ada,” pungkasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved