Prabowo Minta Perbaiki Arah Komunikasi Publik, Wamen Pertanian Sudaryono: 100 Persen Berhasil Semua

Sudaryono sebut, Prabowo panggil kader Partai Gerindra di Kabinet Merah Putih untuk bahas tentang dinamika komunikasi yang perlu diperbaiki.

Editor: Sigit Nugroho
Tribunnews/Taufik Ismail
PRABOWO PANGGIL KADER - Wakil Menteri Pertanian (Wamen) Sudaryono di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (14/1/2025). Sudaryono sebut, Prabowo panggil kader Partai Gerindra di Kabinet Merah Putih untuk bahas tentang dinamika komunikasi yang perlu diperbaiki. (Tribunnews/Taufik Ismail) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden Ri Prabowo Subianto meminta memperbaiki arah komunikasi publik yang dinilai masih banyak yang harus dibenahi.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat memanggil beberapa kader Partai Gerindra yang duduk di Kabinet Merah Putih ke Istana Kepresidenan, Jakarta,Senin (24/3/2025). 

Sejumlah pejabat pemerintah dari Gerindra yang memenuhi panggilan Prabowo, yaitu Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Sudaryono, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudiyanto, Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Budisatrio Djiwandono, serta Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri. 

Sudaryono mengatakan bahwa pertemuan tersebut fokus pada pembahasan tentang dinamika komunikasi yang perlu diperbaiki.

"Ini bahas banyak dinamika komunikasi yang harus diperbaiki dan seterusnya," kata Sudaryono seusai pertemuan.

Baca juga: Anak Kapolsek Negara Batin Minta Tolong ke Presiden Prabowo Subianto Usai Ayah Ditembak Oknum TNI

Sudaryono menerangkan bahwa walaupun sebagian besar masyarakat masih melihat pemerintahan Prabowo dengan pandangan positif, namun diakuinya ada segmen tertentu yang merasa belum puas.

"Karena memang kita ada, yang baik kita sampaikan baik kan. Kalau yang enggak baik, kita perbaiki," ujar Sudaryono.

"Bernegara kan tidak bisa 100 persen senang semua. 100 persen berhasil semua, pasti ada satu atau dua pelan-pelan," jelas Sudaryono.

Salah satu contoh yang disorot adalah penanganan isu efisiensi anggaran yang dijalankan pemerintahan Prabowo sempat menjadi kontroversi. 

Baca juga: Krisis Pangan Global, Wamentan Sudaryono Pastikan ke Prabowo Produksi Beras RI Surplus

Masyarakat tampaknya perlu lebih dari sekadar klarifikasi, terutama dalam menghadapi isu-isu sensitif seperti revisi Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang tetap disahkan DPR bersama pemerintah meski mendapat banyak penolakan dari masyarakat. 

"Ya, harus dihadapi. Yang mana akhirnya kan semua setelah mendapatkan penjelasan yang komplit, saya kira juga akhirnya orang juga paham. Itu aja sebetulnya. Jadi kadang lagi ramai, lagi hot, orang lagi pingin tahu, dia uber orang, mungkin orangnya slip tongue atau mungkin penjelasannya terpotong-terpotong, potongannya diviralkan. Saya kira dengan sosial media begitu kadang (informasi) tidak utuh. Nah, itu perlu penjelasan-penjelasan," paparnya.

Atas adanya kritik hingga penolakan dari masyarakat, Sudaryono menyatakan bahwa tidak ada yang sempurna dalam membangun negara, apalagi pemerintahan Prabowo baru berjalan lima bulan.

Sudaryono mengingatkan negara tidak bisa dibangun hanya dalam waktu singkat. Termasuk pemerintahan Presiden Prabowo yang merupakan kelanjutan dari pembangunan pemerintahan yang sebelumnya.

"Ini kan dalam waktu lima bulan ini kan lumayan lah ya terobosan dari pemerintah. Namanya ada Danantara, mengkonsolidasi semua, kita bisa efisiensi yang sempat secara isu juga agak melenceng, kita perbaiki komunikasinya akhirnya rakyat juga akhirnya paham, yang dimaksud dengan efisiensi atau apa dan seterusnya," turtur Sudaryono.

"Karena kan kadang-kadang orang itu kan takut dengan, oh jangan-jangan, jangan-jangan. Jangan-jangan ini kan harus dihadapi. Makanya saya menghadapi Anda semua kan saya hadapi," terang Sudaryono. (*)

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved