Berita Jakarta

134 Orangtua Ikut Hapus Tato di Kantor Wali Kota Jakbar, Ikhtiar Hijrah dari Masa Lalu Kelam

Sebanyak 134 orangtua memgikuti acara hapus tato di kantor Wali Kota Jakbar. Mereka ingin melupakan masa lalu yang gelap.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
warta kota/nuril yatul
HAPUS TATO - Baznas Bazis DKI Jakarta kembali menggelar acara yang sangat bermanfaat bagi segelintir orang, yakni mereka yang memiliki tato. Kali ini Baznas menggelar di aula masjid Kantor Wali Kota Jakarta Barat. Ada 134 orangtua yang mengikuti dan mereka menyatakan sadar. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebanyak 134 peserta mengikuti program hapus tato dari Baznas Bazis DKI Jakarta, di aula Masjid Kantor Walikota Jakarta Barat, Senin (17/3/2025). 

Pantauan Warta Kota di lokasi, nampak aula yang berada di lantai dasar masjid ini dipenuhi oleh berbagai peserta dengan tato bermacam-macam. 

Baik perempuan maupun laki-laki, mereka mengantre untuk mendapat giliran hapus tato.

Dimulai dari registrasi, mereka lantas melakukan pengecekan lab untuk darah, konsultasi dokter, hingga dianestesi ssbelum melakukan tindakan. 

Setelah itu, para peserta diarahkan untuk menunggu sejenak dan bergiliran mendapat tindakan laser untuk penghapusan tato. 

Baca juga: Jadi Momentum Bagi Warga untuk Berhijrah, Program Hapus Tato di Jaksel Disambut Antusias Warga

Tindakan penghapusan tato dilakukan dengan durasi yang bervariasi, mulai dari 10-15 menit, tergantung banyak tato yang ingin dihapus. 

Uniknya, para peserta yang datang ini memiliki alasan beragam di balik keputusannya menghapus tato. Salah satunya, karena hijrah.

Bahkan, beberapa peserta ada yang bertadarus sembari menunggu giliran untuk dihapus. 

Asep Wahyudi selaku Koordinator Acara Hapus Tato Baznas Bazis DKI Jakarta, menyebut jika acara ini adalah yang ketiga dilakukan sepanjang Ramadan 2025.

Baca juga: Bisa Hemat Jutaan Rupiah, Puluhan Warga Ikuti Hapus Tato Gratis di Jakarta Utara

Sebelumnya, pelaksanaan hapus tato sudah dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta dan Kantor Walikota Jakarta Selatan.

"Target di tahun 2025 itu, ada sekitar 700 penerimaan manfaat atau 700 peserta (hapus tato) dalam tahun 2025 ini," kata Asep saat ditemui di Kantor Walikota Jakarta Barat, Senin.

Menurutnya, Baznas melakukan dua kali kegiatan hapus tato selama satu tahun.

Agenda pertama berupa roadshow di bulan Ramadan dan kedua merupakan event akhir tahun.

"Kami dalam 1 hari itu 100 peserta, selama itu kuota masih tersedia, bisa mengikuti semuanya," kata Asep.

Asep menjelaskan, pelaksanaan hapus tato ini bertujuan untuk membuka peluang bagi mereka yang ingin berhijrah ke arah yang lebih baik.

"Kami membuka peluang mereka untuk berhijrah, untuk membersihkan diri salah satunya itu, dan juga kami membuka peluang untuk teman-teman yang mau hapus tato, karena bisa dibilang hapus tato itu biayanya mahal," kata Asep.

"Alhamdulillah kegiatan ini yang dilaksanakan oleh Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta itu gratis," imbuhnya.

Menurut dia, tato yang diperbolehkan dihapus dalam program ini berukuran 2 KTP atau sebesar gawai saja.

Pasalnya, jika tato dihapus secara keseluruhan, akan ada efek demam dan luka bakar yang mungkin dirasakan oleh peserta hapus tato.

"Proses penghapusan tato ini bertahap, tidak satu kali tindakan hilang Peserta hapus tato di Jakarta Barat ini udah banyak yang mengikuti dan juga menerima manfaat dari Baznas DKI ini, ada yang udah lima kali, enam kali, sepuluh kali bahkan kayak gitu," kata dia.

Untuk informasi, kegiatan hapus tato ini dilakukan mulai pukul 08.00 WIB hingga sore hari, tergantung banyak peserra.

Apabila hendak menghapus tato, masih terbuka kesempatan ikut di Kantor Walikota Jakarta Timur pada 18 Maret 2025.

Kemudian, di Kantor Walikota Jakarta Utara pada 19 Maret 2025 dan di Kantor Walikota Jakarta Pusat pada 20 dan 21 Maret 2025.

Adapun syaratnya, hanya perlu melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sementara itu, salah satu peserta hapus tato bernama Lea (40) mengaku sengaja datang lantaran dirinya dipenuhi penyesalan.

Apalgi, sang ibu yang sudah meninggal dunia, tidak menyukai guratan tato yang berada di lengan kirinya itu.

"Karena permintaan terakhir ibu, ibu sudah meninggal waktu Covid-19. Jadi baru sekarang saya hapus tato karena teman menyarankan," kata Lea di lokasi.

Ia pun berharap, program hapus tato ini bisa terus berlanjut karena sangat bermanfaat bagi orang-orang yang ingin berhijrah lebih baik.

"Semoga berlanjut ya, karena ini juga kan gratis, sangat membantu," katanya. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved