Berita Jakarta

Khawatir Soal Maraknya Tawuran, Anggota DPRD DKI: Izin Keluar untuk Mengaji, Tapi Malah Main

Khawatir Soal Maraknya Tawuran, Anggota DPRD DKI: Izin Keluar untuk Mengaji, Tapi Malah Main

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
TAWURAN - Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakbar mengamankan 13 remaja ketika tawuran di Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Farah Savira, menyoroti potensi meningkatnya aksi tawuran di bulan Ramadan, terutama pada malam hari. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Farah Savira, menyoroti potensi meningkatnya aksi tawuran di bulan Ramadan, terutama pada malam hari.

Politisi Partai Golkar ini menekankan, pengawasan sangat penting, baik pada siang maupun malam hari.

“Biasanya tawuran rentan terjadi di malam hari. Karena itu, kita tidak hanya memonitor di siang hari, tetapi juga di malam hari,” ujar Farah pada Senin (10/3/2025).

Secara teknis, jelas Farah, Dinas Pendidikan (Disdik) tidak memiliki kewenangan langsung dalam menangani aksi tawuran.

Fokus utama anak-anak tersebut adalah kegiatan belajar mengajar.

Farah juga mendorong penambahan ilmu pendidikan, termasuk pendidikan religi dengan metode yang lebih santai dan menyenangkan bagi siswa.

Selain itu, tegas dia, perlu sosialisasi mengenai konsekuensi bagi siswa yang terlibat tawuran.

“Apakah akan ada sanksi atau hukuman, baik ringan maupun berat? Untuk yang berat, dampaknya bisa ke KJP,” ucapnya.

Menurut dia, peran orangtua juga sangat penting dalam mencegah anak-anak terlibat dalam aksi tawuran.

Sebab, terdapat fenomena di kalangan anak-anak.

"Mereka meminta izin keluar untuk mengaji, namun malah pergi bermain," ungkap Farah.

“Kita harus menyampaikan bahwa ini adalah kerja bersama. Setelah reses di beberapa tempat, kita melihat bahwa pengawasan dari RT/RW juga sangat penting,” ungkap dia.

Farah menambahkan, tempat-tempat yang sering menjadi lokasi berkumpul anak-anak, seperti sekitar masjid, juga perlu diawasi.

Meski demikian, tidak harus ada intervensi langsung, jika ada indikasi aksi tawuran atau perilaku negatif lainnya, harus segera ada tindakan.

“Tidak hanya Dinas Pendidikan di tingkat sekolah, tetapi juga kerja sama lintas sektor. Keluarga pun memiliki peran penting dalam pengawasan anak-anak,” pungkas Farah. (faf) 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved