Ramadan

Tak Sekedar Makanan, Ada Kebahagiaan yang Dirasakan Rahmat dalam Antrean Takjil di Jalan Panjang

Tak Sekedar Takjil dan Makanan, Ada Kebahagiaan yang Dirasakan Rahmat dalam Macet dan Antrean Takjil di Jalan Panjang

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
RAMADAN - Puluhan pedagang takjil di Jalan Panjang, Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (2/3/2025). Meski menyebabkan kemacetan, warga setempat merasakan adanya kebahagiaan dari kehadiran pedagang takjil di Jalan Panjang.  

WARTAKOTALIVE.COM, KEBON JERUK – Setiap tahun, Rahmat, warga sekitar selalu menyempatkan diri untuk membeli takjil di Jalan Panjang, Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

Bagi Rahmat, momen ini bukan hanya soal berburu makanan untuk berbuka puasa, melainkan sebuah tradisi yang sudah menjadi bagian dari rutinitas Ramadan-nya.

Pada Minggu (2/3/2025), seperti tahun-tahun sebelumnya, pedagang takjil musiman mulai memenuhi kawasan Jalan Panjang.

Mereka menggelar lapak sejak pukul 15.00 WIB, menyajikan beragam pilihan makanan yang menggugah selera bagi para pembeli yang sedang menantikan waktu berbuka.

Namun, tak hanya kebahagiaan yang Rahmat rasakan saat membeli takjil.

Ada tantangan tersendiri yang menyertainya.

“Di sini, kalau beli takjil, kita harus siap dengan kemacetan dan antrean panjang. Tapi justru itu yang membuat suasananya jadi lebih terasa, lebih hidup,” ujar Rahmat tersenyum.

Baginya, tantangan tersebut justru menambah keunikan pengalaman berbelanja takjil di sini, dibandingkan dengan tempat lain yang jauh lebih tenang.

Rahmat mengaku suka menunggu dengan sabar meskipun suasana sedikit berantakan.

Desakan pengendara yang tak sabar, bunyi klakson yang menghiasi kemacetan, hingga antrean yang panjang di depan meja-meja pedagang takjil, semua itu menjadi bagian dari momen yang harus dilalui.

“Memang harus bisa sabar, apalagi saat antrean mulai padat dan macet. Tapi itu justru yang membuat kita lebih menghargai momen puasa ini,” ujarnya, merenung.

Bagi Rahmat, membeli takjil di Jalan Panjang bukan sekadar soal makanan, tetapi tentang suasana yang dibangun di sepanjang jalan.

Berbagai jenis gorengan, kolak, bihun, dan es campur menjadi pilihan yang tak pernah gagal memuaskan dahaga dan perutnya.

Meskipun harga sedikit lebih mahal, sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 dibandingkan tempat lain, Rahmat merasa senang-senang saja.

“Kalau sudah datang ke sini, harga bukan masalah. Yang penting apa yang kita inginkan bisa didapatkan,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved