Anak Usaha Pertamina Terlibat Megakorupsi Pertamax Oplosan, Erick Thohir: Kita Bakal Review Total

Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan lakukan review total Pertamina dan anak-anak usahanya pasca terkuaknya korupsi tata kelola minyak mentah.

Editor: Sigit Nugroho
Tribunnews/Alfarizy Adjie Fadhilah
REVIEW TOTAL PERTAMINA - Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan me-review total Pertamina dan anak-anak usahanya pasca terkuaknya korupsi tata kelola minyak mentah. Kejagung menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Persero, Subholding, serta Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) pada periode 2018-2023. (Foto arsip 27 Februari 2025, Tribunnews/Alfarizy Adjie Fadhilah) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait terkuaknya korupsi tata kelola minyak mentah yang sedang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).

Kejagung menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Persero, Subholding, serta Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) pada periode 2018-2023.

Dua di antara tersangka yang ditetapkan merupakan direktur utama dari anak usaha Pertamina.

Erick berjanji akan me-review total Pertamina dan anak-anak usahanya pasca terkuaknya korupsi itu.

Pria yang juga menjadi Ketua Umum PSSI tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi berbagai aspek dari Pertamina untuk mengetahui perbaikan apa yang perlu dilakukan.

 "Di Pertamina, tentu kita akan review total seperti apa nanti bisa perbaikan-perbaikan yang kita lakukan ke depannya," kata Erick ketika ditemui di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/3/2025).

Erick mengakui, dirinya meminta bantuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk memberi solusi dalam tinjauan ini.

Baca juga: Erick Thohir Sebut PSSI Butuh Minimal Rp 1 Triliun untuk Bikin Program Berkelanjutan

Tinjauan terhadap Pertamina akan mencakup evaluasi untuk menemukan bagian-bagian perusahaan yang bisa lebih efisien.

Erick juga berencana mengkaji apakah perlu dilakukan penggabungan (merger) antara beberapa sub-holding di Pertamina agar kinerja perusahaan lebih optimal.

"Ini ada holding, ada sub-holding, seperti apa kita review. Apakah ini mungkin ada satu dua perusahaan yang harus dimerger supaya nanti antara kilang dan patra niaga tidak ada exchange penjualan. Kita review. Enggak apa-apa. Ini kan bagian dari improvisasi," jelas Erick.

Erick menegaskan, meskipun kasus korupsi ini mencuat, ia tidak ingin publik mengangap bahwa tindakan beberapa oknum mencerminkan keseluruhan kinerja korporasi.

Ia mengingatkan bahwa Pertamina telah menunjukkan banyak perbaikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam hal keuangan yang kini lebih baik dibandingkan sebelumnya.

"Jangan sampai persepsinya bahwa ketika ada oknum, ada individu, akhirnya seluruh korporasinya itu dibilang tidak baik," ucap Erick.

Baca juga: Gerak Cepat Naturalisasi Emil, Dean, dan Joey, Erick Thohir: Pendaftaran ke FIFA pada 7-10 Maret

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Kejagung menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Persero, Subholding, serta Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) pada periode 2018-2023.

Dua di antara tersangka yang ditetapkan merupakan direktur utama dari anak usaha Pertamina.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved