Berita Nasional

Danantara Diluncurkan, Gekrafs: Optimis Akan Berdampak Positif untuk Sektor Ekonomi Kreatif

Danantara Diluncurkan oleh Presiden Prabowo, Gekrafs: Optimis Akan Berdampak Positif untuk Sektor Ekonomi Kreatif

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
DANANTARA - Pengurus Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs). Gekrafs optimis Danantara akan berdampak positif untuk sektor ekonomi kreatif. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) kembali menegaskan bahwa ekonomi kreatif bukan hanya sekadar panggung budaya, tetapi juga ladang investasi bernilai tinggi.

Data terbaru menunjukkan bahwa sektor ini memiliki Return on Investment (ROI) yang mampu melampaui beberapa sektor lainnya yang menjadi fokus Danantara, lembaga pengelola investasi negara yang baru, seperti infrastruktur, energi hijau, dan industri teknologi tinggi.

Rosan Roeslani, CEO Grup Danantara, menegaskan Danantara berfungsi sebagai instrumen pemerintah untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, berkesinambungan, dan inklusif.

Hal ini membuka peluang besar bagi Danantara untuk mengarahkan sebagian dana investasi ke sektor kreatif.

Presiden Prabowo Subianto juga menyoroti pentingnya Danantara sebagai instrumen pembangunan nasional.

“Danantara Indonesia bukan hanya sebuah badan pengelola investasi, tetapi juga harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia," ungkap Prabowo.

Dukungan ini semakin kuat dengan pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang menekankan komitmen kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan sektor kreatif melalui berbagai insentif dan kebijakan.

Ekonomi kreatif kini semakin menunjukkan daya saingnya sebagai sektor yang menarik untuk investasi Sovereign Wealth Fund (SWF), sejajar dengan sektor teknologi tinggi.

Hal ini terjadi karena sektor kreatif terbukti dapat mendorong pertumbuhan yang inklusif sekaligus memberikan keuntungan finansial yang signifikan.

Beberapa negara, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Inggris, telah sukses mengalokasikan sebagian dana abadi mereka ke bidang kreatif, termasuk media, hiburan, seni, dan desain dan meraih imbal hasil yang kompetitif.

Investasi dalam sektor ekonomi kreatif dinilai memiliki efek berganda yang luas karena dapat mendorong inovasi, pariwisata, serta penciptaan lapangan kerja berbasis kreativitas.

Selain itu, portofolio SWF yang terdiversifikasi dengan memasukkan industri kreatif menunjukkan ketahanan yang lebih baik ketika ekonomi global mengalami guncangan, mengingat permintaan terhadap konten, layanan kreatif, dan pengalaman digital yang terus meningkat.

Dengan demikian, kombinasi investasi di sektor kreatif dan teknologi tinggi memberikan peluang bagi negara pemilik SWF untuk memperoleh pendapatan yang berkelanjutan, meningkatkan visibilitas global, dan memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang.

Di Indonesia, sektor ekonomi kreatif mencatatkan kontribusi sebesar 7,44 persen terhadap PDB dan menyerap 14,28 % tenaga kerja, menjadikannya salah satu pilar pertumbuhan ekonomi nasional, menurut data BPS.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) juga mencatatkan nilai tambah ekonomi kreatif pada tahun 2022 mencapai Rp1.280 triliun, dengan angka ini terus meningkat pada tahun 2023.

Di tingkat global, UNESCO menegaskan bahwa ekonomi kreatif berkontribusi sekitar 3 % terhadap PDB dunia, menjadikannya salah satu sektor ekonomi dengan pertumbuhan tercepat.

Komitmen Tokoh Indonesia dan Petinggi Danantara

Sri Mulyani menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor kreatif melalui berbagai kebijakan fiskal dan insentif pajak.

Langkah ini bertujuan memperkuat sektor kreatif sebagai salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional.

Sementara itu, Rosan Roeslani, CEO Grup Danantara, menyatakan Danantara akan menjadi kekuatan besar dalam mengembangkan perekonomian Indonesia ke depan.

Sebagai lembaga pengelola investasi negara yang baru diluncurkan, Danantara berkomitmen untuk mengoptimalkan aset dan dividen BUMN guna diinvestasikan dalam proyek-proyek strategis nasional.

Ekonomi Kreatif sebagai Magnet Investasi Baru

Berdasarkan analisis Gekrafs, sektor ekonomi kreatif memiliki keunggulan ROI yang cepat dan eskalatif, berkat sifat kekayaan intelektual (IP) yang dapat dimonetisasi lintas platform dan pasar global.

Investasi dalam bidang film, musik, gim digital, dan fesyen sering kali menghasilkan aliran kas positif dalam waktu singkat, antara beberapa bulan hingga dua tahun.

Korea Selatan menjadi contoh sukses, di mana ekspor konten budaya (seperti K-Pop, drama, dan gim) melejit melebihi USD 10 miliar, yang juga berkontribusi pada peningkatan devisa negara, pariwisata, dan citra nasional.

Sebaliknya, sektor infrastruktur dan energi hijau cenderung memerlukan waktu lebih lama untuk menghasilkan pemasukan signifikan, meskipun dampaknya lebih stabil dan berkelanjutan bagi perekonomian.

Industri teknologi tinggi juga menawarkan imbal hasil tinggi, tetapi memerlukan investasi awal yang besar dan proses R&D yang panjang.

Ekonomi Kreatif Indonesia Siap Unjuk Gigi

Gekrafs memproyeksikan bahwa potensi sektor ekonomi kreatif Indonesia dapat tumbuh dua digit setiap tahunnya jika mendapat dukungan investasi yang memadai.

Hal ini berpotensi membuka lapangan kerja baru di subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, gim, dan aplikasi digital.

Sektor ekonomi kreatif juga lebih tahan terhadap gejolak eksternal karena berfokus pada konten kreatif, budaya lokal, dan inovasi.

UNESCO dan UNCTAD memperkirakan bahwa sektor ekonomi kreatif bisa menyumbang sekitar 10 % PDB global pada tahun 2030 dengan dukungan yang optimal.

Bagi Indonesia, yang bercita-cita menjadi kekuatan ekonomi dunia, ini merupakan peluang besar untuk mempercepat visi Indonesia Emas 2045.

“Sudah saatnya melihat investasi di sektor kreatif bukan sekadar membiayai hobi atau seni, tetapi sebagai instrumen ekonomi yang memiliki daya ungkit tinggi,” ujar Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian.

Kombinasi antara Danantara sebagai mesin investasi negara dan talenta kreatif Indonesia diyakini akan menciptakan cerita sukses kelas dunia, mulai dari film box-office internasional, gim digital populer, hingga produk fesyen yang menembus pasar global.

“Kami di Gekrafs mendorong para pemangku kepentingan, termasuk Danantara, untuk berani melirik potensi besar ekonomi kreatif. Investasi ini tidak hanya akan menguntungkan secara finansial, tetapi juga akan meningkatkan daya saing dan reputasi Indonesia di mata dunia. Kami siap berdiskusi dan memberikan pemetaan potensi kreatif di berbagai daerah, agar investasi dapat tepat sasaran dan berkelanjutan," ungkap Kawendra.

Kawendra juga menekankan pentingnya dukungan dalam hal regulasi, pendidikan, dan pemasaran.

“Dukungan investasi harus diiringi dengan kebijakan yang mendukung proses kreatif, serta peningkatan kualitas SDM. Di era persaingan global, talenta adalah aset utama. Gekrafs akan terus bersinergi dengan pemerintah dan dunia usaha untuk menciptakan ekosistem kreatif yang inklusif," jelasnya.

Ketua Bidang Kerja Sama Gekrafs, Amin Ahlun menyatakan kesiapan Gekrafs untuk berkolaborasi secara global, baik dengan Danantara maupun pelaku ekonomi kreatif di tingkat internasional.

“Gekrafs memiliki jejaring luas di dalam negeri dan luar negeri. Kami siap membuka ruang kolaborasi dengan Danantara, serta dengan investor atau pemangku kepentingan ekonomi kreatif global. Tujuan kami jelas: mendorong produk kreatif Indonesia menembus pasar dunia, sekaligus menarik investasi global ke Indonesia," jelasnya.

Dari sisi ROI, sektor kreatif menjanjikan imbal balik yang kompetitif, baik dalam hal keuntungan finansial jangka pendek maupun dampak sosial jangka panjang.

Dengan dukungan kebijakan dan dana yang tepat, para kreator lokal bisa menunjukkan potensi mereka di panggung global, mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi kreatif dunia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved