Berita Jakarta

Pramono Anung Beberkan Target 100 Hari Kerja saat Jadi Gubernur Jakarta

Pramono Anung bersama wakilnya Rano Karno alias si Doel akan dilantik Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta pada 20 Februari 2025

|
Warta Kota/Ahmad Sabran
PROGRAM KERJA - Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung saat wawancara eksklusif bersama pemimpin redaksi Warta Kota Domu D Ambarita di kediaman Pramono kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2025). 

Tetapi kalau Jakarta ini kolateralnya apa ya Jakarta? leveragenya apa ya Jakarta? sehingga dengan demikian ini yang memudahkan dibandingkan dengan funding-funding yang private.

Jadi sifatnya bukan membangun apa, funding itu adalah menjadi revenue baru buat Jakarta. Misalnya mau membangun sesuatu, minjam dari saya, saya yang funding itu dengan leverage karena Jakarta sehubungannya menjadi lebih murah.

Yang kedua hal yang berkaitan dengan Closed-Circuit Television (CCTV), yang terakhir sebenarnya sudah singgung tentang makan atau sarapan gratis. Kenapa saya menginisiasi sarapan gratis? Namanya saja sarapan.

Sarapan itu kan enggak perlu kemudian harus makan yang berat. Karena makan bergizi gratis disiapkan oleh pemerintah pusat dan saya tidak mau ada polemik apapun antara sarapan dengan makan siang.

Termonologinya berbeda, karena yang untuk sarapan ini akan disiapkan oleh kantin dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat yang dari sekolah tersebut. (targetnya) Terutama di awal ini tentunya bagi warga yang tidak mampu.

Di kampung-kampung yang tidak mampu.

Nah apa yang disiapkan? ya bisa telur, bisa kemudian roti. Enggak perlu kemudian sarapan yang bersifat nasi dan sebagainya.

Mas Pram sudah membentuk tim transisi, bagaimana hasilnya?

Jadi di tim transisi ini mereka sudah bekerja hampir satu bulan lebih dan kebetulan di tim transisi kalau diperhatikan orang-orang yang saya harapkan bekerja itu memang kebanyakan profesional.

Dan mereka bekerja secara profesional. Sekarang sudah menyusun program. 40 program untuk 100 hari pertama.

Di antaranya ya itu tadi, sarapan, kemudian KJP, lansia. 

Termasuk yang saya juga akan segera lakukan adalah memutihkan sekolah-sekolah yang menahan ijazah baik itu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) jumlahnya belasan ribu, puluhan ribu.

Bukan, karena ketidakmampuan untuk mengambil ijazah, ada juga yang ijazahnya itu diagunkan.

Banyak sekali yang dianggunkan. Ini realita kehidupan di Jakarta yang sebenarnya.

Maka saya akan melakukan pemutihan di semua. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved